71. Choi Seungcheol : Beautiful night (2)

1K 80 0
                                    

Seungcheol side •••

Setelah berpamitan aku berlari ke apartemen ku.
"Kenapa aku berlari?" Tanyaku.
"Apa dia sudah pulang?"
Aku berjinjit melihat dari kejauhan.

Dia sudah pergi.
"Apa harus ucapkan terima kasih? Tapi untuk apa? Karena menemani ku makan malam? Ah terasa aneh" aku terus bergumam sendiri malam itu.

(y/n) gadis yang menyenangkan, sopan dan..
Cantik.
Aku mengenalnya ketika pesta ulang tahun Mingyu. Kami makan bersama di satu meja, Mingyu memperkenalkannya padaku.

Setelah itu aku sering sekali bertemu dengan nya.
Awal nya aku menganggap (y/n) sangat aneh karena terus tersenyum padaku.
Tapi setelah pertemuan beberapa Minggu lalu ia mengatakan jika ia sangat kagum padaku dan ingin lebih dekat dengan ku.
Mungkin itu cara nya untuk bersikap ramah, tetapi tetap saja aneh untukku.

Ia menatap ku lekat tapi ketika ku tanya jawabannya selalu lucu.
Haha sedikit mirip dengan Deokyeom.

Pertemuan malam ini juga seperti itu, dengan wajah polosnya ia kebingungan mencari Mingyu.
Tapi karena itu aku sedikit tau tentang nya.
Dia menyenangkan, dan sangat cerdas walaupun kadang ceroboh.

Ketika di apartment aku melihat kontak nya di ponsel ku.
"Harus kah?"
Kurasa tidak perlu.

Tiba tiba notifikasi masuk ke ponsel ku.
@(y/n)_jung997 menyukai postingan mu.

Tanpa sadar aku membuka profil nya.
Jempol ku terus bergerak ke bawah, melihat foto foto nya sampai postingan pertama ketika akunnya di buat.

Apa yang kulakukan?

Ia mengupload foto ulang tahun Mingyu.
Kami berdua berdiri berdampingan.

Aku tersenyum.
Lucu sekali.

Keesokan hari nya.
"Hyung, kau tidak tidur?" Tanya Dino.
Aku hanya tersenyum.
"Cheol? Kau tidak apa?" Tanya Jeonghan.
"Eum.."

Aku tidak baik baik saja..
Jantungku masih berdebar kencang entah karena aku tidak tidur atau karena aku melihat satu persatu dari 317 postingan foto di akun SNS (y/n).
Kurasa aku gila.

"Hyung, bagaimana makan malam mu?" Mingyu baru saja memasuki ruang tengah apartment ku.
"Baik baik saja, tidak ada yang spesial" jawab ku santai.

Kalau Mingyu tau aku bisa mati karena malu.

Wajahnya berubah datar.
"Cih tidak punya perasaan" gerutu nya.
"Apa?" Ucap ku.
"Aniyo" sahutnya.

Malam pun tiba.
"Ku hubungi atau tidak?"
5 hari berturut-turut selalu seperti itu.

Sampai akhir pekan pun tiba.
Aku dan yang lain makan di sebuah restoran dekat kantor.
Aku terus melirik Mingyu.
Maksudku, apa dia tidak bisa cerita sedikit tentang (y/n).
"Hyung, geumanhaeyo.. kening ku bisa berlubang jika kau tatap seperti itu" kesal nya.
"Ah mianhae"

Aku fokus pada makanan ku sambil sesekali mengobrol dengan Jeonghan.
"Ah anak ini.." Mingyu tiba tiba mengeluh.
"Siapa?" Tanyaku penasaran.

"(y/n).." jawab nya.
"Ada apa?" Ini yang ku tunggu.
"Aniyo, eobseo" jawab nya singkat.

Jika bukan di tempat umum, sendok ku sudah melayang kearah nya.
Kenapa bicara setengah setengah seperti itu?

Mingyu tersenyum ke arah ku.
"Hyung, (y/n) bertanya tentang mu" ucap nya.
"Jinjja?"

Mingyu tersenyum makin lebar.

"Kenapa antusias sekali? aku hanya bercanda Hyung" ia terkekeh.
"Aku tidak antusias"
"Eiyyy" ledek Mingyu.

IMAGINE WITH SEVENTEENWhere stories live. Discover now