2. Negosiasi

742 98 52
                                    

Yuuuuk, vote dulu sebelum dibaca!

Hahah, masak ya ada anak SMA yang nulis cerita mesum ala2 CEO
*apa gak malu ya dia, kalo ampe ketahuan temen2nya, ortunya, gurunya, dll.? Prihatin banget saya!*
yang selalu nulis quote kayak gitu di awal ceritanya?

Ikutan ahh...
*bukan ikutan nulis cerita mesum CEO loh, idih amit-amit, najis!*
sapa tau jadi ikut pemes macam dia!

Becanda dink! Actually, I would prefer dicoret-coret rather than a 'star'
*but gimme both, would you please, heheh*
because you know what, I do like to chatt with you....

What about you? Would you like to chatt with me? Apa? Gak ada waktu, eh? Eww, pretty pierce! Haha!

Ya udah deh, mendingan lanjut dibaca aja....

+++

Cerita sebelumnya:

Sang Hyang Prabu Bawanapraba memberikan tugas tambahan baru kepada putrinya yang sedang ia hukum untuk mengendalikan panen di bumi.

Ia menitahkan Nyi Pohaci Sanghyang Sri untuk mencari pecahan kristal tongkat mustika miliknya yang hancur dan terlontar ke seluruh penjuru nusantara saat pertarungan terakhir melawan Raja Iblis.
Akankah Dewi Sri menuruti perintah ayahandanya?

+++

Dewi Sri menggeleng dengan tegas. Lagi-lagi ia menatap langsung ke mata ayahandanya, yang balas menatapnya gusar.

"Begini ya Ayahanda Romo Prabu, panjenengan sadar gak sih, kalo perintah yang barusan itu beresiko tinggi?

Kan tadi Romo, yang bilang sendiri kalau makhluk apapun yang memiliki pecahan kristal mustika otomatis akan mendadak sakti! Memangnya dia bakal rela-rela aja kalau kristalnya 'nanda tarik?

Apa gak bakal habis tuh, ananda yang di bumi berwujud ular sawah lemah tiada daya nanti dihajarnya?"

Dewi Sri memulai menjalankan strategi untuk bernegosiasi dengan ayahandanya.

"Ehemm...."

Prabu Bawanapraba berdeham pelan untuk mengurangi kekesalannya! Ia tahu betul tabiat putrinya yang tidak pernah taat melaksanakan perintah dengan cuma-cuma.

Anak bungsunya itu pasti akan mengajukan kompensasi yang menguntungkan dirinya.

"Lha terus maumu bagaimana?" Penguasa Bawanapraba mencoba memancing putrinya agar negosiasi yang sepertinya akan melelahkan ini bisa cepat selesai.

"Gimana ya Rom, ananda juga bingung." Dewi Sri menjawab cepat.

"Masalahnya, kalau ananda tidak sakti pasti ananda tak kan sanggup merebut dan mempertahankan kemerdekaan pecahan kristal tongkat mustika dari makhluk yang menguasainya," lanjutnya.

"Tapi kalau ananda mau sakti, malah harus memecah segel Kristal Nagini, kan? Nha kalau Kristal Nagininya pecah gimana caranya nanda nanti bisa menarik si penguasa kristal mendekat coba? Jadi dilema nih...."

Huh!
Prabu Bawanapraba mulai bisa mencium siasat anaknya.

"Sudah deh, tidak usah berputar-putar! Langsung saja kau katakan apa maumu!"

Pengantin PadiWhere stories live. Discover now