Putri yang lemah lembut?
Penyihir jahat yang mengutuk sang putri?
Pangeran gagah berani datang menyelamatkan?
It's sooo last year!
Bagaimana jika:
Putrinya rada 'gokil'.
Dikutuk sama ayahnya sendiri.
Dan dicintai setengah mati sama pangeran yang lug...
Aduh gawat! Super gawat! Aku belum ada persiapan apa-apa ... mana belum mandi pula setahun sejak jadi Sriti...." seru Sadhana panik.
"Ssst...." Dewi Sri menempelkan telunjuknya di bibir kekasihnya, mengusir keresahannya.
"Tenang saja Sadhana, kau pikir aku ini kurang sakti, apa?
Tentu saja penampilanmu yang berantakan dan bau debu tadi sudah kuperbaiki! Kan sudah kutiupkan sihir kepadamu sambil memberimu baju! Sekarang sih, tampilanmu bahkan bisa dinobatkan sebagai pangeran paling tampan di wattpad raya!" Dewi Sri menenangkan kekasihnya.
"Dan tentang Romo-ku ... gampang lah! Setidaknya, sifat dan kepribadiannya jauh lebih mulia daripada aku. Hahaha," tambah Dewi Sri sambil tertawa.
Dewi membayangkan akan segusar apa ayahandanya nanti, saat ia membawa Raden Sadhana yang merupakan manusia biasa, ke Istana Cahaya. Bukankah itu sangat menarik?
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
+++
"Romoo ... nanda pulang nih, bawa calon mantu," seru Dewi Sri lantang, memasuki balairung Istana Cahaya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ia tahu pasti, ayahandanya pasti ada di sana selepas menerima beberapa utusan yang menyetorkan tugasnya, membawa kembali pecahan kristal tongkat mustika.
"Ihh, sudah banyak aja utusan yang mendahuluiku!" Dewi Sri menghentakkan kakinya kesal, saat dilihatnya kristal tongkat mustika di tangan ayahandanya sudah nyaris utuh seperti sedia kala.
"Nih, Rom, pecahan kristal yang jadi tugasku. Tiga keping loh, hebat gak? Thanks to my dear Sadhana, tentu saja. Haha."
Dewi Sri menghaturkan kristal kepada ayahnya dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya tetap menggenggam erat tangan Sadhana, memberinya kekuatan.