4. I'm sorry

2.8K 195 5
                                    

Warning!
Smut alert!

"Kenapa kau harus meninggalkan aku? Kau hanya bekerja sebagai baby sitter untuk anak berusia 5 tahun, kau bisa pulang setiap harinya. Aku tak apa tak melanjutkan sekolahku, aku ingin bersamamu terus, aku takut sendiri dirumah" Aubrey menangis sejadi - jadinya, aku memeluknya erat lalu mencengkram pundaknya.

"Dengar, aku sangat menyayangimu. Kau harus melanjutkan sekolahmu, aku tak perduli selelah apapun aku ini agar kau sampai perguruan tinggi. Aku tak apa." aku mulai menangis.

"tapi kenapa harus tak pulang? Kau bahkan tahu aku sosok orang penakut, kenapa kau meninggalkan aku?" maaf Brey, aku juga tak mau. Tapi aku harus, ini demi dirimu. Aku akan menjalankan amanat dari Mom aku akan menyekolahkanmu sampai tamat,.

"Dengar aku, kau tak perlu takut pada semua hal. Lagipula aku masih di Inggris, kau tenang saja. Hilangkan rasa takutmu, tapi jangan pernah coba kau melakukan hal negatif." aku menghapus air mata dari pipinya "Aku sangat menyayangimu, terimakasih telah merawat dan membesarkanku, aku tak akan mengecewakanmu. Aku janji. Aku akan jadi orang yang kuat, tak takut lagi. Tapi kau harus janji setiap waktu kau harus selalu menghubungiku" matanya berkaca - kaca menahan tangis "aku janji"

"maafkan aku karena harus meninggalkamnmu"

"Brey, ingat pesanku sebelumnya. Aku pergi. Sampai jumpa. Kunci pintu setelah ini" Aubrey mengangguk lalu memelukku lagi singkat.

***

Aku masih menangis didalam mobil milik Harry, tangis yang sedari tadi aku tahan akhirnya lolos begitu saja saat aku telah masuk kedalam mobil Harry. "mau sampai kapan kau menangis, hah?! Telingaku akan rusak jika mendengar tangisanmu terus!" bentak Harry mengagetkanku. Aku langsung membungkam mulutku dan menahan tangisku.

Setelah sampai aku segera turun dan membawa koperku lalu masuk kedalam rumah harry "bersihkan tubuhmu setelah itu datang ke kamarku" katanya dingin, tubuhku mematung, apalagi yang dia inginkan kembali?

"Cepat sialan!!" bentaknya, dan aku mengangguk ragu, kusimpan koper didalam lemari setelah menyimpan pakaianku ke lemari bagian lain lalu membersihkan tubuhku.

Setelah aku selesai, aku segera menuju kamar Harry dan mengetuknya terlebih dahulu "masuk!"

Aku memutar knop pintunya dan melihat Harry yang sedang berkutik dengan laptonya "ada apa?" kataku langsung ke intinya, ia menatapku cukup lama tanpa ekspresi membuatku ragu untuk sekedar senyum ataupun melakukan hal yang sama dengannya, aku mengalihkan pandanganku kearah lain.

Cukup lama aku berdiam dan terus berdiri membuatku kesal dan mengerutu padanya "apa maumu?!" ucapku kesal "kenapa kau sangat berani padaku, hmm? Kau tak tahu siapa aku?! Aku bisa saja melakukan hal yang aku inginkan sekarang juga. Seperti menyetubuhimu" aku membelalakan mataku kaget, hampir saja tanganku nyaris melayang namun tangannya berhasil menangkap tanganku.

"kau mau mencoba untuk menamparku?" ia berdiri lalu menatapku tajam, pupil matanya membesar, aku menggeleng cepat "jawab!" sentaknya "tid---tidak Harry" aku menghapus air mata yang hampir turun "kerjaanmu hanyalah menangis dan melawanku! Dasar jalang!" sentaknya lagi. 

"Aku akan menghukummu detik ini juga!" geramnya, ia berjalan kearah laci entah sedang mencari apa, lalu kembali lagi kearahku lalu memborgol tanganku "shit! Harry apa - apaan kau ini?!" tanyaku panik, ia mendorongku ke sofa membuatku tertidur disofa dan dirinya dengan sigap membawa tanganku keatas lalu entah apa yang dia lakukan sehingga tanganku terasa tertahan. "Harry!" pekikku kembali panik.

"diam!" bentak Harry, aku mulai menangis tak karuan, dirinya membuka bajunya dan celananya dihadapanku astaga! Dan hanya menyisakan boxernya saja. "Harry apa yang akan kau lakukan?" aku menangis terus menerus, dengan satu gerakan ia berhasil meloloskan celana dan underwear yang aku kenakan. Membuatku terkejut, "shit!" umpatnya, matanya menggelap menatap daerah kewanitaanku "lepaskan aku Harry" aku terus menendang tubuhnya dengan kakiku. "diam!"

BabySitter || H.E.S Where stories live. Discover now