hati - hati :v
"Jangan berteriak didepanku sialan!"
ia berjalan memutari meja makan dan mendekat kearahku dengan tatapan mengintimidasinya rahang yang mengeras, dan tangan yang mengepal "Ak--aku hanya ingin tahu dimana dia, jika dia--" astaga! aku mulai takut padanya, aku takut dia melakukan hal macam - macam lagi padaku.
"SHUT UP!" bentaknya tepat didepan wajahku "Dia akan aman, jika kau menuruti apa saja yang aku perintahkan, mengerti?!" tegasnya "apa maksudmu dia akan aman jika aku menurutimu? Harry, sadarlah! dia itu anakmu! kenapa kau kejam sekali! padanya?!"
"Bukan urusanmu dan tutup mulut sialanmu itu! aku tak menerima bantahan darimu! lakukan apa yang aku inginkan selama 3 hari ini, hanya 3 hari! paham?!" aku meneguk salivaku dengan susah payah. ya Tuhan, aku sungguh takut padanya. tapi aku tak boleh menangis, aku tak boleh lemah dihadapannya. Aku menahan air mataku untuk tidak keluar.
"Dan, jika kau tidak menuruti apa saja yang aku inginkan..." ia menjeda ucapannya dan melarikan tangannya kearah leherku dan mengelusnya membuatku segera mendorongnya, beruntung dia menjauh "nyawa Jashon, tidak akan aman" aku membelalakkan mataku, bagaimana bisa dia setega itu pada anaknya sendiri?!
"Kau tidak bisa melakukan itu, kau tak akan tega" ujarku dengan suara pelan, ia menatapku dan menaikkan satu alisnya "oh yeah? aku bisa melakukan apapun pada anakku" ia menekan kata -anakku- itu, dan aku tahu ia tak akan main - main dengan ucapannya itu.
"Pilihan ada ditanganmu, mencoba melawan? atau menuruti apa yang aku inginkan dan Jashon akan aman, kembali kerumah ini dengan selamat" ia meninggalkanku yang masih mematung ditempatku. apa yang harus aku lakukan?
menyelamatkan orang lain atau diriku? tapi Jashon masih terlalu kecil dan aku sudah berjanji akan menjaganya, astaga! Harry, dia adalah iblis!
Aku segera masuk kedalam kamarku dan menangis tak bersuara, aku takut suara tangisku mengundang Harry datang kesini. Apa yang harus aku lakukan? sial! sial! sial!
***
Aku sudah terbangun dari 1 jam yang lalu, tidurku begitu tak nyenyak, dan aku memutuskan untuk berendam di bathub. memakai pakaian biasa yang aku kenakan sehari - hari, hotpants dan t-shirt. aku mulai keluar dari kamar ini dan seketika aku ingat jika Jashon tak ada disini. apa yang harus aku lakukan sekarang? aku berjalan kearah dapur berniat untuk membuat makanan apa saja untuk mengganjal perut kosongku, aku tak mau maag ku kambuh lagi dan itu akan sangat merepotkanku.
Namun, aku terkejut saat tangan seseorang menampar bokongku membuatku refleks berbalik, apa yang diinginkan iblis ini?!
Matanya menggelap dan menatapku lapar, aku mencengkram ujung pantry dengan kuat dan mulai berjalan kesamping. Namun, tangannya mencengkram pergelangan tanganku membuatku kembali terkejut "Harry..." gumamku memohon agar ia melepaskan tangannya dari pergelangan tanganku.
"aku menginginkanmu" desisnya dan menghimpit tubuhku ke pantry. astaga! tidak, tidak.
"Kumohon jangan Harry" aku mendorong kepalanya yang mulai mencoba menciumku dengan tanganku yang tak dicengkram olehnya, dia segera mencengkramnya membuatku tak bisa melakukan apapun.
"Aku sudah bilang padamu! aku tak akan pernah main - main dengan setiap ucapanku!" nafasnya kian memburu belum aku membalas perkataanya dia sudah lebih dulu menyambar bibirku kasar, melahapnya dengan agresif.
tangannya ia larikan kearah bokongku dan meremasnya, lalu mengangkatnya, aku masih diam tak bergerak tak lama dari itu, ia menarik bibirnya dariku "lilitkan kakimu di pinggulku!" tegasnya, aku menatap kearah bawah, jantungku tak karuan.

YOU ARE READING
BabySitter || H.E.S
Fanfiction#896 In Fanfiction. January, 5th 2018 #832 in fanfiction. January, 10th 2018 #42 in harry styles 12.5.18 #24 in Harry styles 20.5.18 #99 in Harry Styles 02.08.19 COMPLETED Nathalie Rawder, tak menyangka dirinya akan mendapat masalah setelah kenal de...