First Morning

7.5K 423 138
                                    

WARNING!!!

......................................................

Cahaya mentari masuk melalui tirai jendela yang sedikit terbuka membuat irene bangun lebih dulu dari tidurnya. Perlahan irene menyingkirkan tangan seulgi yang memeluk pinggangnya. Kalau teringat kejadian semalam membuat irene senyum-senyum sendiri. Demi apa dia sangat malu, bahkan mereka melakukannya beberapa ronde.

Irene beranjak dari ranjangnya dan pergi ke kamar jeno. Ternyata putranya itu masih tertidur pulas seperti appa nya. Mau tidak mau irene harus membangunkannya untuk mandi

 Mau tidak mau irene harus membangunkannya untuk mandi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jeno, sweety... Hei ayo bangun..." irene menggendong putranya yang mulai terbangun dari tidurnya. Seperti kebanyakan bayi, jeno menangis saat terbangun

Irene menyiapkan air hangat dan wash lap tak lupa handuk kimono untuk membungkus tubuh putranya sehabis mandi nanti. "Ayo mandi nanti kita bangunkan appa, kajja.."

"Appa sudah bangun eomma.." seulgi mendaratkan ciumannya di pipi irene

"Oh kau sudah bangun? Kalau begitu mandi saja. Aku mau memandikan jeno dulu."

"Shireo! Mau dimandikan eomma." seulgi mengecilkan suaranya seperti anak kecil yang sedang marah

Semua istri pasti akan tahu apa yang dimaksud suaminya kalau sudah seperti itu. Tak menyangka irene kalau seulgi ternyata nafsunya besar, bahkan seulgi masih melakukan itu saat tahu irene sudah ketiduran semalam

"Hmm baiklah baiklah, setelah ini ya. Lihatlah jeno belum mandi."

"Kalau begitu aku tunggu di kamar mandi, honey...." seulgi meninggalkan irene yang masih terpaku mendengar bisikan darinya

.....

Seulgi memutar kran air hangat bathup dan memenuhi airnya sampai setengah. Diposisikan tubuhnya pada setengah duduk dan menikmati hangat air. Sebuah pesan singkat masuk di ponselnya

"Manajer?" seulgi membuka pesan itu

'Beritanya belum mereda bahkan setelah permintaan maaf itu sudah disampaikan pada para netter.'

Seulgi menjawab pesan itu kemudian menaruh lagi ponselnya di meja dekat dengan tempatnya berendam sekarang.

"Sudah lama menunggu?" irene melepas handuknya dan ikut bergabung bersama seulgi di bathup

"Oh kenapa badanmu ringan sekali.." seulgi membantu irene menggelung rambutnya ke belakang agar tak mengganggu aksesnya ke leher irene

"Hmm~~ kau selalu menggodaku, irene kang."

Seulgi mencium leher dan pundak mulus irene. "Aku tidak menggoda, kau saja yang mudah terangsang. Beruang bodoh!"

Seulgi meraba semua bagian tubuh irene untuk memandikannya. Mereka berdua bebas di dalam kamar mandi yang begitu luas dengan atap kaca yang dapat dibuka dengan tombol. Sangat canggih memang, rumah ini hasil desain seulgi sendiri

"Tadi manajer mengirim pesan..."

"Jinjja? Aahh~~ pelan sedikit, seul.. A-apa isinya?"

Tangan seulgi terus bermain di nipple irene dan membuat istrinya mendesah. Jangan ditanya bagaimana kaki irene sekarang, tentu saja tidak bisa diam. Irene terus saja mengapit kedua kakinya

"Masalah netter, nanti saja kuceritakan."

"Ne, ara. Seul ada yang aneh dengan asiku, sudah tidak keluar lagi, apa tidak masalah?"

"Gwaenchana kalau memang tidak keluar lagi. Atau mungkin harus dirangsang dulu seperti ini.." seulgi kembali meremas nipple irene, sedikit lebih kencang dari sebelumnya

"Shit~~" seulgi tertawa puas mendengar irene mengucapkan kata-kata kotornya, menurut seulgi itu sangat seksi

Irene mengubah posisi duduknya jadi sedikit miring memudahkan tangan seulgi mengakses bagian belakang tubuhnya. "Aku akan membersihkan pantatmu, tahan sedikit jangan mendesah. Awas kalau mendesah, kau akan habis!"

Tubuh irene tersentak saat tangan seulgi meremas bagian belakang tubuhnya itu. Sekuat apapun irene menahan desahannya, itu semua tak berarti karena tangan seulgi sangat nakal dibawah sana

Irene berinisiatif menahan desahannya dengan mencium bibir seulgi, tak peduli berapa lama bibir mereka saling menghisap tapi yang jelas langkah itu cukup berhasil

"Baiklah keluarkan saja desahanmu. Tidak seru juga bercinta tanpa suaramu yang sexy itu, honey.."

Seulgi menggendong tubuh irene ke bawah shower, disana ada tumpukan batu yang dilapisi semen. "Tunggu, kita akan melakukannya disini? Are you crazy mr.kang?"

"Yeah, you are right honey. I'm Crazy because of you~~"

Seulgi mendudukkan irene diatas batu itu, menghidupkan showernya dan membiarkan air yang keluar membilas tubuh mereka. Seulgi mengacak rambutnya seperti iklan sampo, berbeda dengan irene yang daritadi masih sibuk dengan gelungan rambutnya

Seulgi berjongkok hingga berhadapan langsung dengan miss v irene, ditiupnya lubang milik istrinya itu hingga membuat erangan irene tak dapat tertahan lagi. "Ngghh~"

Tanpa aba-aba seulgi memasukkan dua jarinya kedalam sana, jarinya itu keluar masuk. Irene hanya bisa bersandar dan menyentuh tembok berbatu yang ada dibelakangnya. Matanya terpejam. "Huuhhh.... Ouhh.."

Seulgi sudah tidak sabar lagi, ia menggoda miss v irene dengan jarinya. Dengan sekali tekan, irene sudah mencapai puncak. Cairan yang keluar banyak sekali, seulgi sampai terpukau melihatnya

"Ayo, kalungkan tanganmu di leherku." irene mengikuti setiap perintah seulgi. Seulgi membuka kaki irene dan menaikkannya hingga ke pinggang. "Pegangan saja padaku biar tidak jatuh.."

Seulgi berkonsentrasi penuh memasukkan buddy nya ke miss v irene dan dalam sekali hentakan buddy nya sudah masuk seluruhnya. Tidak seluruhnya, irene dapat merasakan buddy seulgi menyentuh ujung miss v nya

"AAAHHHH~~" desah mereka berdua saat menikmati penetrasi itu

Tangan seulgi memegang tembok kemudian menggerakkan pinggulnya. Seketika tubuh irene mengikuti pergerakan pinggul seulgi. "Uuhh... Aahhh... AHH.. Ahh~~" dan selanjutnya hanya erangan dan desahan yang memenuhi kamar mandi itu

.....

Irene dan seulgi bersantai di ranjang setelah pergulatan di kamar mandi. Dengan paha irene yang menjadi bantal seulgi, mereka berdua sibuk dengan ponsel mengecek timeline berita. Seulgi yang terlalu lelah akhirnya menelusupkan wajahnya di perut irene

"Lelah?" seulgi mengangguk menjawab pertanyaan irene. "Tahu rasa juga akhirnya, kau membuatku orgasme berkali-kali hingga lelah tak pernah kau mendengarkanku."

"Haha itu pengecualian honey, aku yang memegang kendali di setiap permainan. Kau tahu sebenarnya aku lebih lelah harus menggerakkan pinggul bermenit-menit. Lain kali kau harus mencoba posisiku."

"Mwo?? Shireo!"

Oweeekkk..... Oweekkkkk.........

"Seul, jeno menangis. Bawa dia kemari!" tapi seulgi tidak juga beranjak dari tidurnya. "Yak! Anakmu menangis!"

"Iya iya..." dengan berat hati seulgi beranjak dari tidurnya yang beralaskan paha empuk irene

Sambil menunggu seulgi membawa jeno irene membuka handuk kimononya dan melihat payudaranya. Untung dia belum ganti baju, jadi mudah tidak perlu ribet melepas bra nya

"Aku haus eomma~~~"

"Bawa kemari.." seulgi meletakkan jeno di pangkuan irene. Irene mengeluarkan payudaranya dari balik handuk

"Masih bisa keluar kan? Jadi memang harus dirangsang terus. Mau dirangsang terus?"

BUKK!!!

Seulgi mendapat tiga lemparan bantal sekaligus dari irene

My Idol is My Love Where stories live. Discover now