Phrometeus Children 2 Chapter 4(part 3)

924 82 52
                                    

Memasuki tenda ujian, hal pertama yang aku lihat adalah lampu indah di langit-langit. Sepertinya tempat ini lebih terang dari apa yang aku duga, sebelumnya aku mengira jika di dalam tenda ujian akan lebih gelap dari ini. Mungkin akademi sudah memberikan luminouse stone tingkat tinggi sebagai penerangan untuk ujian, seperti yang di harapkan dari akademi kelas atas.

"Hoohh, kau laki-laki yang manis, sepertinya mengujimu sedikit lebih serius akan menyenangkan."

Saat aku sibuk melihat ruang kosong yang dikelilingi banyak lominouse stone, seorang wanita cantik berambut coklat karamel memasuki tenda dari sisi lain. Sambil membawa pedang kayu besar dengan panjang hampir menyamai tubuhnya, wanita itu menyeringai seperti hewan liar menyambutku.

"Anu, kupikir penguji akan menunggu di dalam tenda, apa kalian baru saja berganti shift?"

Ya mengingat banyaknya murid yang harus diuji, kurasa bukan hal yang aneh jika penguji akan melakukan rotasi untuk mengurangi rasa letih.

"Berganti shift? Ah kau benar, kami baru saja berganti. Dan sekarang adalah giliranku."

Mengatakan itu dengan senyum lebar, gadis itu menepuk dadanya yang sangat subur. Harus aku akui, gadis ini memiliki tubuh yang bagus. Andai saja sifatnya bisa lebih feminin, aku yakin dia akan sempurna.

"Baiklah, sudah cukup basa-basinya, mari kita segera mulai ujiannya."

Melihat bagaimana cara dia tersenyum, aku merasa jika gadis ini memiliki selera yang aneh tentang pertarungan. Bagaimana aku harus mengatakanya ya? Mungkin bisa di bilang, jika orang ini seorang maniak bertarung.

"Anu, bukankah sebelumnya kau harus memberitahuku seperti apa aturan pertarungannya?"

Karena ini adalah ujian, bukankah harusnya ada aturan tentu untuk jadi acuan pengambilan nilai?

"Ah kau benar, aturannya adalah kita harus saling tebas, kemudian duar dan dooorr hingga salah satu dari
kita kalah."

"...."

Asli gak paham!!!

"Baiklah aku mulai!!"

Membuat kuda-kuda dengan memegang pedang besarnya secara horizontal di atas kepala, gadis itu memandangku seperti binatang buas.

"Tu-tunggu, aku masih belum mengerti dengan aturannya!"

"Horyaaa!!!"

Mengabaikan apa yang aku katakan, gadis itu memulai seranganya. Seolah udara di sekitarku membeku, aku merasakan nafsu membunuh yang mencekat mendekatiku.

Dia bergerak sangat cepat, jarak di antara kami sekitar sepuluh meter. Tapi dengan kecepatanya, dia bisa mendekatiku hanya dalam satu tarikkan nafas.

Apa ini benar-benar ujian, apa instruktur akan benar-benar menyerang dengan cara seperti ini hanya untuk menguji calon siswa? Memikirkan itu, aku menghindari ayunan pedang berkecepatan gila itu dengan jarak setipis kertas.

Beruntung karena skill Eye Of Creator yang aku miliki, aku bisa melihat arah ayunan pedang dan mengerti cara kerja tehnik ayunannya. Menggunakan itu sebagai tumpuan, aku berusaha sekuat tenaga menghindar. Berguling kesamping, aku kembali menjaga jarak sambil memperbaiki posisi bertarungku.

"Hebat! Kau bisa menghindari serangan pertamaku! Untuk seorang murid pemula kemampuan bertarungmu aku akui!"

Aku tidak butuh pengakuanmu! Aku ingin meneriakkan itu, tapi dadaku masih terasa berat karena perasaan mencekat yang mendadak menyerangku.

"A-anu... penguji harusnya hanya menggunakan tehnik standar seperti equites'kan? Bukankah tehnik yang kau gunakan barusan terlalu berbahaya?"

"Ah kau benar, kurasa memang ada yang mengatakan itu. Tapi tenanglah, kau tidak perlu menkhawatirkan hal kecil semacam itu... ahahaha"

Prometheus ChildrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang