Prometheus Children 2 Chapter 7(part 1): Dispute Inside The Shadow

197 14 2
                                    

Beberapa saat setelah peristiwa penyerangan demon beast spirit, Fiana Senyor berkata akan mengganti seragamku yang basah karena darah. Dan kini kami berdua berjalan melewati koridor besar menuju tempat yang tidak aku ketahui.

"Anu ...Fiana Senyor, kau mau membawaku kemana?"

"Koperasi, setahuku mereka menjual seragam cadangan, ah ...kau tidak perlu khawatir, aku akan membayar biayanya."

Kau tahu, kau bicara seolah aku terlalu miskin untuk membeli seragam. Yah meski itu tidak sepenuhya salah, setidaknya aku masih sanggup untuk membayarnya.

"Ngomong-ngomong berapa harga seragam ini?"

"Hmm, jika mengingat harga satu stelnya, kupikir satu blazer sekitar delapan keping emas."

"...."

Maaf! Aku tarik kembali kata-kataku, harganya memang terlalu mahal!

"Umm? Nicho, apa ada masalah?"

"Ti-tidak ...terima kasih atas bantuanya."

Serius, aku sangat berterima kasih. Aku tidak tahu lagi apa yang Lilli lakukan jika aku mengeluarkan lebih banyak lagi uang.

"Tapi Nicho, kau benar-benar unik, kau tanpa ragu menggunakan pakaianmu untuh menahan pendarahannya."

"Huh? Apa itu aneh?"

Yah aku tahu jika harga seragam ini sangat mahal, tapi bukankah mengutamakan keselamatan orang itu jauh lebih penting?

"Yah kau benar."

Itu adalah jawaban yang Fiana Senyor berikan saat aku bertanya. Tapi entah kenapa, senyum yang dia buat mengandung arti lain.

"Nicho kau tahu, dunia yang disebut kalangan atas itu jauh lebih gila dari apa yang kau bayangkan."

Saat itu, aku merasakan aura tidak nyaman keluar dari Fiana Senyor yang berjalan di depanku.

"Dunia dimana bahkan nyawa rakyat tidak jauh lebih penting dari pada kehormatan penguasa."

"Fiana Senyor...."

Aku tidak tahu kenapa, tapi apa yang aku rasakan saat ini, entah kenapa membuatku mengerti ketidak sukaan Fiana Senyor pada kaum bangsawan.

"Aku sudah banyak melihatnya, mereka yang menyebut dirinya bangsawan terhormat, mengorbankan nyawa orang lain hanya untuk melindungi harga dirinya. Karena itu Nicho, melihatmu dan idealisme yang kau pegang, bahkan jika itu terlihat tidak mungkin, entah kenapa aku ingin mempercayainya."

Menengok kebelakang untuk melihatku, Fiana Senyor membuat senyum manis yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Senyum yang membuatku tengelam di dalamnya, senyum yang membuat perasaan benci yang dia tunjukkan sebelumnya seolah hanya sebuah kebohongan.

"A-anu, jadi bagi mereka, blazer yang mereka gunakan jauh lebih penting dari pada nyawa gadis itu?"

"Tentu tidak sejauh itu, tapi aku tahu dengan pasti, jika mereka bahkan tidak akan berpikir menggunakan pakaianya untuk menolong orang lain."

Saat itu aku terdiam, entah kenapa aku tidak tahu harus berkata apa.

"Tentu tidak semuanya, tapi kebanyakan dari mereka memang seperti itu. Suatu saat, kau juga akan mengerti."

Saat kami berbincang, tiba-tiba Fiana Senyor berhenti di depan pintu besar. Pintu dengan kayu coklat yang terlihat mewah.

"Anu, ini koperasinya?"

"Huh? bukan, ini adalah ruang kepala sekolah."

Hah? sebentar! kenapa kita kemari?!

"Bukankah tujuan kita...."

Prometheus ChildrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang