One

8.5K 644 36
                                    

Udara pagi hari di kota Seoul cukup cerah. Tentu saja, pagi hari yang menyenangkan.

Ok. Setidaknya pikiran itu pernah berada di otak namja manis bernama Ten. Pikirannya tentang pagi hari yang menyenangkan itu seolah ditarik keluar dari otaknya setelah rival-nya yang bernama Seo Johnny, membuat bokong Ten harus berbenturan dengan lantai kelas yang dingin.

Beberapa menit yang lalu..

Ten memasuki ruangan kelas, ia menaruh tasnya di kursi paling pojok kanan belakang. Itu tempat duduknya. Ia memang sedikit pemalas, bahkan, ketika pelajaran, ia lebih sering tertidur, ataupun mendengarkan musik menggunakan headphone ketimbang mendengarkan ocehan panjang-lebar dari dosennya. Tapi, semua orang akan terkagum saat melihat nilai di buku nilainya. Nilainya sempurna.

Kelas masih cukup sepi, jadi ia memutuskan untuk keluar, dan memilih untuk diam di kantin untuk beberapa saat. Saat Ten berjalan ke arah pintu, seseorang masuk, tunggu, ia tak melihat Ten! Dan..

BRUUKK!!

Bokong Ten dengan sukses mendarat di lantai kelas yang dingin. Sungguh menyebalkan. Ketika Ten mendongakkan kepalanya, ia melihat rivalnya, yang bernama Seo Johnny sedang menatapnya seolah-olah ia adalah badut sirkus yang baru saja jatuh dari atas sepeda beroda satu. Menyebalkan.

Ten bangkit berdiri, dan menatap Johnny sengit. "Shit! Apa kau tak punya otak?! Jelas-jelas kau menabrakku tadi! Kau tak mau minta maaf?!" Ten menyusun kalimat makian dengan rapih didalam otaknya untuk seorang Seo Johnny.

Johnny balas menatap Ten sengit. "Heol! Untuk apa aku minta maaf padamu?! Lagian, kau yang salah! Kau berdiri di belakang pintu seperti orang bodoh! Dan kau mengharapkan permintaan maaf dariku?! Itu mustahil!" Johnny melipat tangannya dengan angkuh.

"Apa?! Aku yang salah?! Jelas-jelas kau yang menabrakku! Dan kau bilang aku yang salah?! Dimana matamu itu?! Apakah matamu hanya dipakai untuk melihat yeoja cantik dan seksi diluar sana?! Aku juga tak mengharapkan permintaan maaf dari namja brengsek yang suka bermain wanita diluar sana!" Ten merapalkan makiannya kepada Johnny dengan jelas, seperti hal itu sudah diprogam didalam otaknya.

"Apa?! Kau tak tau apa-apa tentangku pendek! Dan kau pikir aku hanya memikirkan itu?! Tentu tidak! Dan kau akan menyesal karena kau sudah memakiku pagi ini!" Johnny menatap Ten dengan penuh amarah. Dasar namja pendek sialan.

"Oh ya?! Baiklah! Aku cukup puas berdebat denganmu hari ini! Dasar namja brengsek!" Ten menendang kaki Johnny, lalu keluar dari kelas, meninggalkan Johnny yang sedang mengucapkan sumpah serapahnya.

Dan sekarang Ten berada dikantin. Ten memesan susu coklat hangat, dan sebungkus sandwich di kantin, lalu ia menyantapnya di taman belakang kampusnya. Universitas Kyungiee memang dikenal sebagai universitas internasional, juga dengan prestasi mentereng dari murid-muridnya, kebanyakan siswa yang bersekolah disana adalah anak dari pejabat negara, ataupun keluarga konglomerat. Termasuk Ten, ayahnya PresDir dari Haneul Corp. Ten juga memiliki seorang kakak laki-laki bernama Nickhun, kakaknya adalah CEO dari BB Group. Begitu juga dengan Johnny, yang Ten tau, Johnny adalah pewaris tunggal Seo Corp. Bisa dibilang, semua yang sekolah disini memiliki harta yang berlimpah.

Ten bersyukur bisa masuk ke universitas ini, tapi, juga ada yang ia tak suka dari universitas ini, semua muridnya memiliki topeng tebal diwajahnya. Lain didepan lain dibelakang. Seperti layaknya anak konglomerat kebanyakan. Tapi, Ten bersyukur, karena ia memiliki sahabat seperti Lee Taeyong, Jung Jaehyun, Kim Doyoung, Moon Taeil, juga adik tingkat kesayangannya yang bernama Na Jaemin, mereka selalu mengerti Ten.

Lee Taeyong sendiri adalah anak dari PresDir Lee Corp, Taeyong memiliki sifat dingin, tapi, sifat itu hanya ia tunjukkan kepada orang yang tak terlalu dekat dengannya, Taeyong memiliki paras yang rupawan, dengan rambut hitam legam, hidung mancung, juga bibir tipis yang menggoda.

Lalu, Jung Jaehyun, namja dengan dua dimple di masing-masing sisi pipinya saat tersenyum itu adalah pacar Taeyong. Jaehyun adalah pewaris tunggal perusahaan Jung Corp, ibunya seorang dokter bedah yang sangat berpengaruh besar di bidang kedokteran di Korea. Satu hal lagi, Jaehyun adalah sepupu Johnny.

Lalu, Kim Doyoung, namja manis yang sering dipanggil 'bunny' ini memiliki wajah imut yang mirip kelinci, ia adik dari Kim Gong Myung, seorang aktor yang memiliki wajah rupawan, kakaknya adalah penerus ayahnya di Sky Corp. Ayahnya adalah PresDir utama di Sky Corp, ibu Doyoung adalah seorang  designer ternama Korea Selatan.

Selanjutnya, Moon Taeil, Taeil adalah pacar Doyoung, Taeil adalah penerus dari MT Group, ayahnya PresDir utama disitu, Taeil adalah orang yang romantis, tapi, lebih terkesan pendiam saat didepan banyak orang.

Dan terakhir, ada Na Jaemin, adik tingkatnya ini anak dari CEO HVC Group, ibu Jaemin adalah seorang pianist terkenal. Jaemin sendiri adalah anak yang ceria, ia memiliki senyun yang menawan, ia juga sangat perhatian kepada Ten.

Ten menghela nafasnya, lalu memejamkan matanya, sandwich dan susu coklat miliknya sudah ia habiskan sedari tadi.

Angin yang berhembus membelai wajahnya, membuat Ten tak sadar jika ada seseorang dibelakangnya.

Orang itu menepuk bahu Ten, dan itu membuat Ten langsung terlonjak kaget. Ten menolehkan kepalanya, dan mendapati sahabatnya, yaitu Lee Taeyong sedang tertawa terbahak-bahak.

"Yak! Dasar idiot! Apa kau tak punya cara lain untuk menyapaku?!" Ten berkacak pinggang sambil menatap Taeyong dengan tatapan membunuh.

Taeyong menghentikan tawanya, lalu duduk disebelah Ten. "Whoaa.. Calm down Tennie.. Ada apa denganmu? Ada masalah?" Taeyong menatap Ten yang masih cemberut.

"Tidak akan ada masalah jika si bodoh Seo Johnny, tak membuat bokongku mencium lantai dingin di kelas!" Ten berbicara dengan bersungut-sungut.

Taeyong menahan tawanya melihat ekspresi kesal sahabatnya itu. "Heol.. Kau bertengkar dengannya lagi? Ada apa kali ini?"

"Si brengsek itu menabrakku hingga aku terjatuh, dan ia tidak mau meminta maaf sama sekali kepadaku!" Ten meremas gelas plastik yang dipakai untuk menampung susu coklatnya tadi hingga remuk.

Taeyong menghela nafasnya lelah. "Sudahlah.. Aku pusing mendengar kau bertengkar dengannya setiap hari, tak bisakah kalian berdamai sehari saja?" Taeyong pusing, tak ada hari tanpa sumpah serapah dari Ten dan Johnny.

"Yak! Kau tau 'kan, aku sudah pernah mencobanya! Dan dia malah memperlakukanku seperti budak! Dasar gila!" Ten mendengus sebal, ingin sekali ia mencakar-cakar wajah tampan milik namja bermarga Seo itu.

"Ok.. Terserah kalian saja.." Taeyong lebih baik diam daripada Ten mengomel panjang-lebar kepadanya.

Ten bergumam tidak jelas, lalu menoleh kembali ke arah Taeyong. "Hei, kemana Jaehyun? Biasanya kau selalu bersamanya?" Ten baru sadar jika Taeyong tak bersama Jaehyun saat ini.

Taeyong mendengus kesal. "Ia diperpustakaan, mengerjakan tugas bersama Taeil hyung." Taeyong mempoutkan bibirnya.

Ten hanya mengangguk sambil ber 'oh' ria. "Baiklah.. Ayo, sepertinya kita harus kembali ke kelas, kelas akan dimulai beberapa menit lagi, kajja!" Ten menggenggam tangan Taeyong, dan Taeyong mengangguk mendengar perkataan Ten.

Setelah itu, Ten menarik Taeyong kembali ke kelas, dan tak lama mereka sampai di kelas, pelajaran pun dimulai.

To Be Continue..

Ditunggu vote and comment-nya ya chinguuu.. ( ˘ ³˘)❤

You're Just MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang