Fifteen

2K 311 8
                                    

"Ten! Bangunlah! Kita sudah sampai di Seoul!"

Ten membuka matanya saat tubuhnya terasa diguncang guncangkan oleh Taeyong.

"Euungg... Kita sudah sampai? Sejak kapan?" Ten mengerjabkan matanya. Beradaptasi dengan cahaya yang masuk ke matanya.

"Barusan. Ayo cepat turun!" Taeyong menarik tangan Ten, lalu menyeretnya keluar.

Ten hanya bisa pasrah. Hingga tiba tiba ia ingat sesuatu.

"Yak! Lee Taeyong! Apa kita akan meninggalkan koperku di kereta ini?!"

Taeyong menoleh ke arah Ten, dan menatapnya dengan tatapan mencibir. "Kopermu itu sudah dibawa turun oleh Johnny tadi. Jadi, tak perlu khawatir, barang barang mu sudah ada di luar." Taeyong tersenyum lebar, lalu kembali menarik tangan Ten.

Saat sudah turun dari kereta, Ten merasa linglung. Seperti ia sudah melupakan sesuatu yang entah apa itu.

Ten hanya terdiam sambil melamun, hingga sebuah tangan menepuk pundaknya.

"Kau tak ingin pulang? Ingin pulang denganku?"

Ten menoleh dan mendapati Johnny sedang menatapnya.

"Eungg... Aku akan pulang sebentar lagi. Kau duluan saja." Ten tersenyum singkat.

"Kau yakin? Ingin pulang bersamaku?" Johnny mengerutkan dahinya.

"Aku akan-"

Kata kata Ten terputus oleh telefon di handphone Ten.

"Yeobaseyo?"

"Ten, kau dimana?" Ten menatap layar handphonenya, dan ternyata Daniel yang menelpon.

"Eung... Aku-"

Lagi-lagi kata kata Ten terputus saat seseorang memanggilnya.

"Ten! Aku mencarimu kemana mana!"

Ten menoleh, dan mendapati Daniel sedang berjalan sambil tersenyum lebar kearahnya.

"Daniel?! Kang Daniel?! Woaaahh!! Daebak! Sekarang kau sudah setinggi ini?!" Ten menatap Daniel dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Daniel hanya terkekeh. "Jadi... Kau tak merindukan aku?" Daniel memasang wajah menyedihkannya.

Dahi Ten berkerut. "Yak! Tentu saja aku merindukanmu! I miss you so much!" Ten tertawa, begitu juga Daniel.

"Jadi... Peluk aku kalau begitu!" Daniel merentangkan tangannya.

Ten tertawa, lalu memeluk Daniel, dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Daniel.

Menurut Ten, Fisik Daniel memang banyak berubah, dan Ten senang dengan hal itu. Tapi... Ada satu hal yang membuatnya sangat bahagia. Sifat Daniel tak berubah sedikit pun. Masih sama seperti dulu.

"Ten, aku merindukanmu. Aku sangat merindukanmu..." Daniel mengecup pucuk kepala Ten.

Ten hanya tersenyum di dalam pelukan Daniel. "Nado. Aku juga sangat merindukanmu."

Yah... Hidup memang pahit. Disaat seseorang sedang bahagia, disisi lain ada juga seseorang yang sedang menderita.

Johnny hanya tersenyum kecut melihat pemandangan dihadapannya.

"Ekhm! Ten, aku harus pulang sekarang, aku duluan." Johnny berdeham dengan sengaja.

Ten langsung melepaskan pelukannya, dan membalikkan badannya.

"Kau sudah ingin pulang? Kalau begitu hati-hati!" Ten tersenyum cerah, sedangkan Johnny hanya membalasnya dengan senyuman yang sangat tipis, setelah itu dia berbalik pergi.

Selepas kepergian Johnny, Daniel menatap Ten dengan tatapan bingung. "Dia siapa?" Tanya Daniel.

"Dia? Oh, dia teman sekampusku." Ten mengedikkan bahunya tak acuh.

*mampos cuma dianggep temen :) .g*

Daniel hanya menganggukkan kepalanya.

"Jadi... Ice cream? Kau mau ice cream atau tidak?" Daniel mengerling kepada Ten.

"Deal! Kajja!" Ten langsung menarik tangan Daniel dan beranjak pergi dari situ.

Siapa saja yang melihat mereka pasti mengira mereka berpacaran, ditambah koper Ten yang kini berada di tangan Daniel. Mungkin Ten jahat karena mengacuhkan Johnny, tapi masa bodoh dengan itu semua. Ia sangat bahagia bisa bertemu sahabat lamanya. Dan satu hal yang tak Ten sadari, Johnny cemburu.

*cie cemburu :v kemaren kemana aja
:v*





















To Be Continue...















Hai!

Gimana ceritanya? Makin gajelas kan? Aku tauuu :v well... Lagi gabut ini tuh. Tapi lagi banyak ide juga 😂 
Yaudah lah, udah. Ntar makin bacot :")

Buat yang suka ngerusuh di komentar, jangan berenti... Walaupun aku jarang balesin comment kalian, aku pasti baca kok :") serius, comment kalian itu moodbooster banget :') oke?

See you next time...

Bintang sama comment yang banyak ya sayangku 😘

*Don't be sider guys 😊*

You're Just MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang