part 29

2.7K 156 14
                                    

Banyak Typo

******

"Yori?" Panggil ari. Ia mengerjapkan matanya berulang-ulang. Tatapannya kini tak teralihkan sama sekali pada gadis itu -Yori- yoriko angeline.

Yori tersenyum kearah ari lalu menatap kearah kak azizah memberikan senyumannya. Azizah membalas senyuman yori "Duduk yor," Yoripun mengambil alih kursi didekat ari sedangkan devano duduk disamping kanan azizah dan samping kirinya yori.

Ari tak bergeming ia masih sibuk mengamati setiap perubahan yang terjadi pada yori. "Dasar anak kekinian." Ujar ari sambil menggelengkan kepalanya kanan kiri. Tanpa pikir panjang keduanya saling berpelukan melepas rindu.

"Ternyata kamu lebih tampan dari sebelumnya ya, hehehe" Ujar yori saat melepaskan pelukannya ari tersenyum sambil mengacak-ngacak rambut gadis itu dengan tawa yang dibuat sangat lelucon.

Dengan nada remeh ari berujar "Jelas," gayanya sambil membenarkan rambut yori yang sempat acak-acakan karena ulahmya.

Yori memanyunkan bibirnya sambil terkekeh "Kamu itu gak ada berubahnya sama sekali ya?, suka banget ngacak-ngacak rambut orang" Yori meneguk minuman ari. azizah hanya bisa menatap horor kearah ari. Sedangkan devano, dia hanya menyaksikan adegan keduanya.

Ari melirik sekilas kearah kakaknya sambil tatapan memohon. Tak ingin ambil pusing azizah mengabaikan ari dengan sibuk memainkan ponselnya.

Ari menatap lekat kearah yori yang hanya memasang wajah pupy eyes "Kamu berubah banget." Ucapnya dengan satu tarikan hidung.

Yori mencibir dengan membalas menarik hidung ari lalu keduanya terkekeh "Hidup itu harus ada perubahan, honey."

Ari jadi terpikirkan pada aisyah. Yang kini sangat berubah drastis. Yang dulunya begitu acuh dan jutek kini sangat agresif . Namun tanpa pikir panjang ari menarik ujung bibirnya membuat senyuman. Entah kenapa sikap aisyah yang konyol itu membuat ari tak henti-hentinya memikirkan gadis itu, cara dia berucap dan bertingkah. Meski ari selalu kesal dibuatnya. Tiap hari ada saja ulah yang membuat ari mabuk kepayang. Dirinya banyak kejutan disetiap waktu..

Entah sudah berapa kali yori memanggil ari sambil mengibaskan tangannya didepan wajah ari namun lelaki itu masih dengan khayalannya. Yori menggoyangkan tubuh ari "Ngelamun" Ujarnya saat ari terbangun dari khayalannya.

Dia menggaruk tengkuruknya "Eh apa?"

"Ko ngelamun sih?,"

"Ah enggak ko," ari tersenyum sangat manis "Kamu kapan pulang ke indonesia?"

"Tiga hari yang lalu, tadinya aku mau bikin suprise ke kamu. Eh tapi keburu ketemu disini. Hehehe" Ari hanya mengohriakan saja.

"Kak Zizah? Apa kabar?" Azizah menghentikan aksi sibuknya pada Smathphone kesayangannya. Ia melirik kearah yori dengan senyum yang tipis. "Alhamdulillah, sangat baik." Balas azizah dengan membenarkan posisi duduknya.

Devano melirik keazizah dengan dingin. lalu menoleh kearah yori dan ari. "Bang, ajak ngobrol tuh kak zizahnya" Goda yori. Devano melototkan matanya sambil menginjak kaki yori yang sepatu.

"Sakit tau," Devano melirik kearah zizah yang juga menatap keduanya. Entah kenapa degupan jantung devano semakin mengencang.dia seperti kehabisan oksigen.

Devano membuang wajahnya kesembarang arah. Ia takut mendekati gadis itu lagi. Apalagi mengajak mengobrol dengannya saat kenangan masa lalu yang konyol membuatnya takut dekat-dekat dengan azizah.

"Oh iya, aku juga bakal pindah sekolah. Tepatnya -Kesekolah kamu!" Seru yori. Entah kenapa hati ari mendadak menjadi gelisah. Ia memaksakan untuk tersenyum. Ari jadi teringat kepada aisyah.

AI (Aisyah Arii) DALAM REVISIOnde histórias criam vida. Descubra agora