Lie

2K 157 2
                                    

Normal Pov's

Taehyung melihat Jungkook dengan amarah yang menggebu, dia belum pernah seperti ini sebelumnya bukan?

"Aku.."

"Kau menutupi sesuatu dari ku? Katakan padaku,ada apa sebenarnya!" Sambungan panggilan itu terus menyambung sampai Taehyung menaruhnya lagi di telinga

"Jimin?! Katakan padaku apa yang kau sembunyikan?! Laki laki didepan ku mendadak gagu, ayo bertemu" Taehyung mematikan sambungannya, dia menaruh ponsel itu di kantung Jungkook dan berjalan mendahului Jungkook.

Jungkook berlarian mengejar kekasihnya itu, masih setia dengan bucket bunga yang ia berikan untuk Taehyung, tanpa merengek kelelahan sedikit pun.

"Noona! Dengarkan aku!" Jungkook meraih tangan Taehyung cepat dan membuat ia harus bertatapan langsung dengan Jungkook

"Apa?"

"Itu bukan sesuatu yang spesial! Itu bukan sesuatu yang penting! Kau tidak perlu mengetahuinya" Taehyung memicingkan matanya dan maju selangkah

"Kau. Ber. Bohong.!" Dari kejauhan Jimin berlari, memancarkan ketampanannya dengan tubuh semungil itu

"Jungkook benar! Itu bukan sesuatu hal yang penting, lupakan saja" Jimin tersenyum dan Taehyung menggeleng

"Jika itu tidak penting, kenapa laki laki ini gagu seketika?" Mata Taehyung kembali mengintimidasi Jungkook, dan Jungkook pura pura memainkan bunga bunga itu dengan siulan

"Saat kami ingin pulang, Jungkook bilang jika dia ingin menikah dengan ku. Aku tau itu hanya bercanda" Taehyung menjauh dan melihat Jimin serta Jungkook bergantian

"Kalian ingin menikah?" Taehyung tertawa sebentar dan menunjukkan wajah kesalnya lagi

"Lalu hubungannya dengan Yoonji?" Jimin terdiam, dia menyenggol bahu Jungkook

"Apa? Aku bahkan tidak tau jika kau membawa bawa nama Yoonji noona di panggilan tadi, aku tidak tau apapun" Jungkook segera berjalan ke belakang tubuh Taehyung

"Ada apa Jim?" Tanya Taehyung melunak, dia berjalan ke arah Jimin dan memegang pundak laki laki itu.

"Aku tidak apa apa, aku baik" dia tersenyum canggung dan melihat Jungkook menatapnya dengan rasa amarah

"Kau yakin?" Jimin mengangguk, Taehyung mengangkat dagu Jimin dengan tangannya

"Kau bisa menghubungi ku untuk bercerita, aku tidak mau kau tertekan" Taehyung tersenyum dan mengusap pudak Jimin halus

"Sungguh, aku tidak apa apa, tapi terimakasih atas saran mu" dia tersenyum, dan Taehyung akan selalu menyukai senyumnya.

"Maafkan aku telah memarahi mu, kau butuh tumpangan?" Jimin menggeleng

"Baiklah, aku pulang dulu, aku akan menghubungi setelah sepulang ini, hati hati di jalan Jimin" Jungkook masuk ke dalam mobil lebih dulu, menunggu Taehyung berbicara pada Jimin dengan tatapan amarah itu.

Jimin mengangguk dan Taeyung berjalan ke mobil, masuk dan Jungkook dengan segera menyalakan mesin dan menginjak pedal gasnya

"Sampai bertemu besok" Jimin melambaikan tangannya dan tersenyum

Taehyung terdiam setelah itu, tidak berbicara apapun pada Jungkook dan Jungkook mengalah, akhirnya ia membuka perbincangan lebih dulu

"Kau baik baik saja?"

"Bagaimana dengan akting ku? Aku pintar? Aku bukan perempuan bodoh Kook, aku tau ada yang tidak beres disini, sekarang turunkan aku disini dan ku bawa bucket bunga itu" Jungkook berhenti, dia bukan mengizinkan Taehyung menaiki bus, tapi dia ingin mengetahui apa maksud dari perkataan Taehyung tadi.

"Noona!" Jungkook ikut keluar dari mobil dan mengejar Taehyung

"Aku akan masuk ke mobil itu jika kau memberi tau ku apa yang kau ketahui" Jungkook berfikir sebentar dan mengangguk

"Jika itu yang kau mau, baiklah" Jungkook menuntun Taehyung hingga ke mobil

"Aku taruh ini" Jungkook mengambil alih bucket itu dan menaruhnya perlahan di bagasi, Jungkook berlarian ke tempat pengemudi dan mengemudikan audinya pelan

"Apa yang kau sembunyikan? Apa hubungannya dengan Yoonji? Apa Jimin membuat masalah? Aku butuh penjelasan" Taehyung menggeram di tempat dan Jungkook masih tidak ingin membuka mulutnya

>>>

"Aku tidak tau harus mulai dari mana" Jungkook membuka mulutnya setelah 30 menit diam tidak berbicara, dia membawa Taehyung berkeliling sebelum membawanya pulang

"Pertama, kau harus janji padaku untuk tidak memberitahukan ini pada siapapun. Kedua, ini hanya antara aku, kau, Jimin dan Yoonji noona. Ketiga, kau tidak akan marah pada siapapun, cukup aku. Bagaimana? Kau bisa?" Taehyung mengangguk pasti

"Masalah Yoonji noona dan Jimin adalah, pertama, Yugyeom adalah saudara jauh Jimin" Taehyung mengangguk, dia seakan tidak masalah dengan itu.

"Kedua, Yoonji noona mengancam Jimin seperti teror yang tidak bisa untuk berhenti, asal kau tau, Yoonji noona menyukai Jimin, dan Jimin tidak ingin terlibat apapun dengan noona itu" Taehyung membentuk mulutnya dengan huruf o yang panjang, kini dia tau apa penyebab Jimin selalu kejam terhadap Yoonji. Dia tidak menyukainya.

"Ternyata itu, aku fikir apa! Ternyata benar, harusnya aku tidak usah tau, lagi pula itu tidak penting" Jungkook mau membuka mulutnya dan melanjutkannya lagi, tapi Taehyung tersenyum, dan dia berfikir kalau dia memberi tau Taehyung sekarang, Taehyung akan kesal dan tidak membiarkan Jimin hidup untuk hari ini.

"Ya! Hanya itu" Jungkook berpura pura tertawa dan berpura pura hanya mengetahui sampai situ, tidak ada yang lain. Tidak dengan rasa Jimin, tidak dengan hati Jimin.

"Pantas Jimin membenci Yoonji, pada nyatanya dia tidak menyukai Yoonji" Jungkook mengangguk dan tersenyum

>>>

"Jim?" Taehyung menepati janjinya, dia menghubungi Jimin.

"Hai noona! Kau baru sampai?"

"Tidak, aku baru saja pergi membersihkan diriku"

"Kenapa kau menghubungi ku? Kau menghubungi ku karna ingin menepati janji mu?" Taehyung tertawa pelan, dia menaruh ponselnya ke telinga dan memainkan rambutnya dengan tangan

"Jika aku bilang aku menghubungi mu karna aku merindukan mu? Bagaimana?" Jimin terdengar tertawa di sana

"Kita baru saja bertemu noona, dan untuk apa kau merindukan ku? Jungkook adalah orang yang pantas kau rindukan, kenapa jadi aku? Aku ini siapa? Aku hanya sebatas teman mu bukan?"

"Hahaha, aku sudah tau semua tentang kau, Yoonji, dan Jungkook"

"Apa?!" Jimin seketika terkejut bukan main, dia panik, dan tidak tau apa yang harus ia perbuat

"Yugyeom adalah saudara jauh mu bukan?" Jimin semakin takut, bukan apa apa, jika Taehyung benar benar mengetahui semuanya, dia bisa celaka.

"Iya, lalu? Apa lagi yang kau tau?" Suaranya terdengar gemetar

"Kau bersikap kasar pada Yoonji karna dia mengancam mu.."

"Kau tau semua itu darimana?!"

"Tenanglah Jim, aku mengetahuinya dari Jungkook, dia memberi tau ku semuanya" Jimin resah, rasa takut menyelimutinya, rasanya ia ingin tenggelam dalam air dan mati kedingingan disana.

"Apa lagi yang kau tau?!" Jimin menaikkan nada bicaranya dan Taehyung tersentak kaget

"Kau mebenci Yoonji karna dia menyukaimu"

"Lalu?!"

"Aku hanya tau itu saja. Aku bersumpah" Jimin bernafas lega disana, dia terdiam dan mengatur nafasnya

"Apakah sebenarnya ada yang lain? Tapi aku tidak mengetahuinya?"

"Tidak"

To Be Continue..

Better Together | KV ✔Where stories live. Discover now