Flashback (5)

8.2K 398 18
                                    

Saat ini aku telah duduk di kelas sembilan. Namun tak banyak perubahan lingkungan yang ku alami. Teman-teman sekelas juga masih yang itu-itu aja, hanya beberapa orang saja yang pindah masuk maupun keluar.

Sungguh, tak terasa sudah dua tahun lebih aku berada di sekolah ini. Aku merasa makin kesepian akhir-akhir ini. Mungkin lebih tepatnya merasa kehilangan waktu dengan sahabat.

Hmm ... Aku merasa makin lama makin terasa jauh dari Denis. Sejak Denis jadian dengan Mira anak kelas 9C hampir sebulan yang lalu, intensitas kebersamaan kami semakin berkurang.

Mira merupakan salah satu cewek idola di sekolah ini. Tapi, aku tidak terlalu suka padanya. Menurutku dia terkesan playgirl karena sering terlihat jalan bareng cowok yang berbeda-beda.

Dulu, hampir setiap hari Denis mengantar dan menjemputku ke sekolah. Tapi, sekarang sungguh bertolak belakang. Dia tak pernah lagi melakukannya. Dia tak melakukannya untukku lagi, melainkan untuk Mira.

Jangankan mengantar jemputku, di sekolah pun dia semakin menjauh. Walaupun kami duduk berdampingan, tapi jika istirahat atau ada waktu lainnya, sudah dipastikan dia menghabiskannya bersama Mira.

Untung saja Mira tidak sekelas dengan kami. Bayangkan kalo kami sekelas, bisa dipastikan mereka akan selalu bersama. Jadi, hanya kebersamaan kami di dalam kelas yang dapat ku nikmati saat ini.

Denis juga makin sulit untuk diajak keluar rumah. Biasanya dia yang sering mengajakku untuk jalan-jalan atau hanya menghabiskan waktu bersama. Tapi, sekarang kebalikannya. Aku yang lebih sering mengajaknya dan sering merasa kecewa karena dia menolak dengan alasan yang paling sering, sudah pasti karena ada janji dengan Mira.

Sebenarnya, bukan hanya aku yang merasa perubahan Denis, Dina pun merasakan hal yang sama. Dulu, kami hampir setiap hari menghabiskan jam istirahat bertiga. Tapi sekarang, hanya ada aku dan Dina saja.

Seperti ini ya, rasanya kehilangan seseorang yang sangat dekat dengan kita? Walaupun dia dekat, tapi terasa jauh. Perhatian, kehangatan dan kebersamaan dengannya sungguh sangat ku rindukan.

Ternyata Denis sangat berarti bagiku. Memang selama ini aku tak menyadarinya. Namun, sekarang aku sangat sadar akan hal itu.

Mungkin perasaan seperti ini bukan hanya dirasakan olehku, tapi mungkin banyak orang pernah merasakan hal yang sama. Kita kurang menghargai seseorang yang dekat dengan kita, namun akan menyadari betapa berartinya dia dalam hidup kita saat dia menjauh dan meninggalkan kita.

Ini bukan perasaan kehilangan seseorang kekasih. Melainkan perasaan kehilangan sahabat sejati.

Perasaanku ke Denis bukan cinta dan sayang kepada pasangan. Tapi benar-benar cinta dan sayang kepada seorang sahabat.

Denis ... I love you. You’re my best friend forever.

◾◾◾

Waktu telah menunjukkan pukul 7.05 pagi. Namun, aku baru selesai memakai seragamku.

Sial! Aku hari ini kesiangan gara-gara tadi malam sangat sulit memejamkan mata karena memikirkan Denis. Bisa-bisa aku telat ke sekolah.

Ku ambil sepatu dari rak dan dengan cepat memakainya. Setelah itu, aku pun menuruni tangga sambil berlari-lari kecil menuju meja makan.

Tak ada seorang pun di meja makan, sepertinya Bunda telah berangkat ke kantor. Sedangkan Kak Putri tadi terlihat ada di kamarnya. Yang ku lihat hanya Mbok Minah sedang asik melakukan tugasnya di dapur.

Aku meminum segelas susu coklat yang terasa hampir dingin. Tidak ada waktu bagiku untuk menyantap sarapan, karena waktunya sudah mepet.

Lalu, aku segera menuju garasi untuk mengeluarkan motorku. Sesampainya di garasi, ku raba kantong celana dan bajuku namun tak dapat ku temukan kunci motorku.

KISAHKU [Daniel Sastrawidjaya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang