Kenapa?

4.5K 248 3
                                    

Tadi Kak Putri bilang tangan Leo terkilir karena terjatuh. Pukul 12.35 aku pergi ke rumah Leo dengan menumpang taksi. Aku dipersilakan Mbok Har agar langsung menemui Leo di kamarnya.

Aku masuk ke kamarnya saat dia sedang membaca sambil duduk bersandar di kepala ranjang.

“Kakak nggak apa-apa, 'kan?” Aku agak panik saat melihat tangan kanannya diperban.

“Eh ... Niel. Nggak apa-apa kok. Cuma terkilir dikit, udah diurut. Kamu tau dari siapa?”

“Tadi Kak Putri yang ngasih tau.” Aku duduk di dekatnya.

“Mana makanan atau buahnya? Nggak sopan nih, jenguk orang sakit tapi nggak bawa apa-apa.”

“Ya ampun kak.. Buahnya ketinggalan.” Aku seperti orang terkejut.

“Ketinggalan di mana?” Leo bertanya serius.

“Ketinggalan di pohonnya, belum dipetik. Hehehe ...”

“Ih ... Nih anak ngerjain ya.” Leo mengacak-acak rambutku.

“Dari pada malu nggak bawa apa-apa. Tadi buru-buru kemari, makanya kelupaan.”

“Nggak apa-apa kok. Kakak udah seneng kamu mau datang, padahal Kakak sengaja nggak ngasih tau kamu. Takut kamu sibuk sendiri.”

“Tuh 'kan. Pokoknya hari ini aku yang ngelayanin Kakak. Mau apa aja tinggal bilang ke aku,” kataku bersemangat. “Eh ... Kakak udah makan siang apa belum?”

“Belum. Bentar lagi aja.”

“Harus sekarang, udah jam satu lewat. Bentar ya, aku ambilin nasinya.” Aku langsung keluar kamar.

Aku membawa nampan yang berisi sepiring nasi, segelas air putih dan jus jeruk yang disiapkan Mbok Har.

Aku menyuapi Leo yang awalnya agak sungkan, tapi tentu saja dia tidak bisa menolak. Moment seperti ini sudah sangat ku nantikan sejak lama. Rasanya sangat senang jika bisa berguna untuk orang yang dicintai.

“Mesra banget. Mau dong disuapin juga.” Tiba-tiba Kak Hadi muncul dan mengejek kami.

“Boleh. Cepetan Kakak sakit biar aku suapin.”

“Idih. Amit-amit. Jelek amat doanya.” Kak Hadi protes. “Kakak berangkat ya. Mau jalan bareng teman-teman SMA.” Lalu Kak Hadi langsung pergi.

Hari ini aku terus menemani Leo di rumahnya. Menjadi asisten pribadi selama seharian penuh. Aku melakukan banyak hal untuknya.

Leo sempat protes karena aku memperlakukannya seperti anak kecil. Mungkin karena terkilir di tangannya memang tak terlalu parah dan tangannya masih bisa memegang benda-benda yang tak berat.

Aku menghabiskan waktu bermalam minggu bersama Leo. Bahkan, malam ini aku sengaja menginap di kamarnya. Seharian bersamanya membuatku sangat bahagia, hari ini seakan semua masalahku telah lenyap.

Aku hari ini sungguh beruntung karena William tak ada menggangguku. Mungkin dia sibuk dengan pacar-pacarnya, apalagi ini malam minggu.

◾◾◾

Aku sedang bersiap-siap karena sebentar lagi aku akan pergi bersama Denis. Saat ini masih pukul 08.35, sedangkan Denis akan datang sekitar pukul 09.00.

Tadi aku pulang dari rumah Leo jam tujuh lewat. Sebenarnya aku masih ingin berlama-lama bersama Leo. Tapi aku tidak ingin membuat Denis kecewa dengan membatalkan janji.

Hape ku berdering saat aku sedang memakai gel di rambutku. Aku cepat-cepat mengambil hape karena ku pikir Denis lah yang menelponku. Ku lihat layar hape ternyata William lah yang menelponku.

KISAHKU [Daniel Sastrawidjaya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang