J

565 51 9
                                    

Rupanya kau batal menyatakan perasaanmu?

Jadi, masih ada harapan untukku??

Tapi, Mark, kau membuat hatiku jauh lebih sakit lagi. Kau bilang kau tak sendiri karena ada aku, sahabatmu, yang selalu bersamamu.

Lalu, kenapa aku menemukan ini? Kau membuat status berbunyi

"Kenapa kau pergi?"

"Hanya kau satu-satunya yang mengerti diriku."

"Kembalilah padaku!"

"Aku mencintaimu"

Yang aku yakini pasti bukan untukku. Walaupun kau batal menyatakan perasaanmu padanya, aku tau bahwa hatimu sudah menganggap dia sebagai pacarmu.

Karena apa?

Karena cintamu tidak bertepuk sebelah tangan. Tentu saja.

Tapi, ada satu kalimatmu yang sangat membuatku ingin menangis.

"Hanya kau satu-satunya yang mengerti diriku."

Selama ini kau anggap aku apa, Mark? Sesaat kau menganggap kau tak pernah sendiri karena ada diriku, sesaat kemudian kau bilang kalau hanya dia satu-satunya yang mengerti dirimu?

Lalu kenapa dari dulu kau selalu berbagi cerita denganku? Aku selalu ingin memberimu nasihat dan solusi terbaik, sebisaku. Tapi kau tak menganggap bahwa aku mengerti dirimu, Mark!!


Ketika hari ulang tahunmu datang, aku menjadi orang pertama yang mengucapkannya padamu.

Kau bilang sendiri padaku, Mark.

Dan kau bilang dia menjadi yang kedua. Karena kau tak mau dia kecewa, kau jadi mengorbankanku.

Kau bilang kalau dia yang pertama, dan ucapanku tidak berarti lagi.

"Hahaha, tak apa, Mark. Katakan saja padanya kalau dia yang pertama."

Tapi, hatiku hancur, Mark.

Aku tau dia prioritasmu.

Aku tau aku hanya sahabatmu.

Ku rasa, cukup sudah diriku terus berpura-pura untukmu, Mark.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 18, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

InvisibleWhere stories live. Discover now