»juni«

1.3K 228 32
                                    

Akhir bulan juni, waktunya untuk hujan. Walaupun bulan juni dan juli adalah musim panas, tapi saat pergantian bulan disitulah waktunya untuk hujan.

Hari ini latihan diliburkan, dan (Name) yang selalu pulang bersama dengan Bokuto harus menerima nasib kalau mereka terjebak hujan.




12 Months » Himawari project
Bokuto Kotaro version
by : margareth christine


Sudah tahu Bokuto itu tipe yang seperti apa, tapi (Name) lupa untuk membawa payung.

"Sepertinya hujan semakin lebat ya." (Name) mentap lapangan yang terkena rintikan hujan dengan tatapan kosong.

"Oya? apa kau bosan (Name)?" Bokuto mengarahkan padangannya ke arah (Name) yang sedang berjongkok di balik naungan atap penyimpanan loker sepatu.

"Hm? sedikit." (Name) menjawab pertanyaan Bokuto tanpa melepaskan pandangannya dari lapangan sekolah.

"(Name), malam ini ibuku memasak yakiniku loh. Bagaimana kalau kau menginap?" Tawar Bokuto.

Seulas senyum terbit di wajah (Name). (Name) mengalihkan pandangannya ke arah Bokuto "Tentu saja aku mau Kou."

Makan malam dan menginap di rumah Bokuto, sudah biasa bagi (Name). Apalagi saat ibu Bokuto memasak yakiniku, makanan favoritnya dan Bokuto.

Hening.

Bokuto menghela napas berat. "Aku bosan, (Name) ayo hibur aku. Hujannya makin lebat."

"Hibur? aku bukanlah pelawak atau badut, Kou." (Name) mengembungkan pipinya.

"Kalau begitu cerita." Rengek Bokuto.

"Hm, kau tahu Shimizu-senpai? manajer Karasuno yang sudah kelas tiga?" (Name) mengeluarkan kue dango yang ia beli di kantin saat istirahat.

"Bagi kue dangonya!" Pinta Bokuto, (Name) pun memberikan setusuk kue dango pada Bokuto.

"Manajer Karasuno yang rambutnya pirang, atau yang pakai kacamata?" Bokuto menguyah kue dangonya.

"Yang pakai kacamata." (Name) menarik keluar kue dango dari tusukannya.

"Ya terus, kenapa?"

"Kemarin saat aku SMS-an dengannya, dia cerita katanya Hinata sama Kageyama nerbangin wig kepala sekolah mereka lagi. Akhirnya kena omel Daichi-san." (Name) membuang tusukan dango ke tanah.

"Tunggu, kepala sekolah mereka pakai wig?" (Name) mengangguk.

"Wignya terbang?" (Name) mengangguk lagi.

"Terus kepalanya bersinar kayak lampu neon." Sambung (Name).

Tanpa (Name) sadari, Bokuto sudah tertawa terbahak-bahak disampingnya.

"Kau kenapa Kou?" (Name) mengerutkan kedua alisnya.

"Dia lebih cocok jadi kepala sekolah disini," Bokuto mulai mengontrol tawanya.

"Kenapa?"

"Supaya aku bisa menerbangkan wignya setiap hari. GYAHAHAHAHA!!!" Bokuto terbahak lagi, (Name) sweatdrop.

"Dasar durha—"

Gleder.

Suara petir menyambar terdengar jelas di kuping Bokuto dan (Name). Bokuto langsung menghentikan tawanya.

bokuto kotaro ; 12 MONTHSWhere stories live. Discover now