»juli«

1.1K 195 28
                                    

7 juli, waktunya festival tanabata, festival musim panas. Takoyaki, permen apel, kue ikan, kue dango, menangkap ikan, memancing bola, yukata, bakiak, kembang api.

Khas-khas festival berkumpul di satu tempat. Mulai dari anak kecil sampai orang tua menghadiri festival itu. Toh satu tahun sekali ini.

Begitu juga dengan (Name), saat ini ia sedag menunggu Bokuto. (Name) melirik jam tangan di yang ada di pergelangan tangannya, sesekali ia merapikan yukatanya, sudah 15 menit Bokuto telat.




12 Months » Himawari project
Bokuto Kotaro version
by : margareth christine


"Ah, maafkan aku (Name), kau sudah menunggu lama ya?" Bokuto menepuk bahu (Name) dari belakang, seketika ia merona karena penampilan (Name).

"Oh? Kou sudah datang ya, wah ada Akaashi-kun juga." (Name) melihat Bokuto datang bersama partner sehidup sematinya, Akaashi Keiji.

"Malam, (Surname)-san. Jaa kalau begitu aku tinggal ya, yang lainnya sudah menunggu." Akaashi pamit untuk pergi meninggalkan mereka berdua.

(Name) mengangkat sebelah alisnya, "Jadi, daripada kita diam disini bagaimana kalau kita keliling?"

"YOSH!! AKU SETUJU!!" Bokuto melompat antusias dan (Name) hanya bisa memutar bola matanya.

Akhirnya (Name) dan Bokuto keliling festival. Terkadang mereka juga berhenti di beberapa stand permainan seperti stand menembak, stand menangkap ikan, dan memancing bola.

Bokuto juga mentraktir (Name) permen apel kesukaan (Name). Dan yang lebih di luar dugaan (Name) lagi, Bokuto memenangkan boneka beruang untuk (Name).

Festivalnya sangat ramai, sampai-sampai Bokuto harus menggenggam tangan (Name) agar mereka tidak terpisah. Sudah 2 kali (Name) hilang di tengah kerumunan, untung saja Bokuto menyadarinya dan (Name) langsung di temukan.

Disisi lain, para paparazi juga setengah mati agar tidak kehilangan (Name) dan Bokuto. Ini semua ide Kuroo yang akhirnya membuat Kenma dan Akaashi terseret.

"Kenapa kau tidak lakukan sendiri sih?" Kenma bersikap acuh.

"Kuroo-san, kalau kita ketahuan bisa gawat loh." Ucap Akaashi datar.

"Tenanglah, kita tidak akan ketahuan. Mereka sibuk dengan kegiatan mereka."

"Bilang saja kau iri karena belum punya pacar." Ujar Kenma.

"Oi Kenma!" Perempatan muncul di dahi Kuroo.

"Kuroo-san mereka menuju kedai takoyaki." Akaashi menepuk pundak Kuroo.

Ya, sekarang (Name) dan Bokuto sedang menuju kedai takoyaki, Bokuto lapar lalu ia ingin makan takoyaki.

1 porsi berdua dengan (Name), hitung-hitung modus.

"(Name) mau takoyaki rasa apa? sosis, gurita atau keju?" Bokuto mengarahkan pandangannya ke arah (Name)

"Eh? gimana kalau keju, biar cheesy ehehehe." (Name) tertawa ambigu.

"(Name) ucapanmu itu ambigu tau." Bokuto sweatdrop. "Kalau gitu, tunggu di sana."

"Osu~"

Bokuto meninggalkan (Name) didepan kedai takoyaki lalu mengantri di kedai takoyaki yang ramai itu. Tanpa Bokuto sadari (Name) mulai terbawa arus kerumunan.

Setelah 15 menit berjuang untuk membeli takoyaki, akhirnya seporsi takoyaki isi keju jatuh di tangan Bokuto.

"HEY! HEY! HEY! lihat ini (Name)! takoyaki isi keju yang kau inginkan!!" Teriak Bokuto.

"(Name)? (Name)? kau dimana? OY! (NAME)!" Bokuto panik karena ia tidak dapat menemukan (Name) dimanapun, rasa cemas dan khawatir datang menghantuinya.

"(NAME)!! (NAME)!!" Tanpa melepaskan seporsi takoyaki di tangannya, Bokuto mulai mencari (Name).

Ponsel (Name) tidak aktif berapa kali pun Bokuto menelfonnya.

Bokuto terus mencari (Name) sampai akhirnya ia bertemu dengan kelompok paparazi.

"Akaashi (Name) hilang! temani aku mencarinya! kau juga Kuroo!" Pergelangan tangan Akaashi dan Kuroo di tarik Bokuto.

Mau tak mau mereka ikut membantu.

"(Name)-chan dimana kau?! (Name)-chan!!"

"(Name)!! (Name)!!"

"(Surname)-san! kau dimana? (Surname)-san!"

"(Name)-san, (Name)-san."

"Oi Kenma! kalau suaramu pelan begitu, bagaimana (Name)-chan bisa dengar?" Omel Kuroo.

"Tapi nanti tenggorokanku sakit, Kuroo."

"Tch." Kuroo mendecih.

"Kou? Kou? kau dimana?" Kuroo mendengar suara (Name) yang mencari-cari Bokuto.

"Oy! Bokuto, itu (Name)!" Kuroo memberitahu Bokuto, Kuroo menunjuk ke arah dimana (Name) berada

Bokuto yang diberitahu itu langsung berlari ke arah yang di tunjuk Bokuto, seporsi takoyaki yang ia bawa bawa kemana-mana ia lemparkan.

"K-kou—MMPH!!" Bokuto langsung memeluk (Name) lalu mencium bibirnya.

Rasa manis dari permen apel yang tadi (Name) masih terasa, dan itu membuat Bokto tidak ingin melepaskan ciuman mereka.

Sedangkan (Name) sendiri juga menikmati ciuman itu, walau ia sudah mulai kehabisan oksigen.

"Kenma! foto itu! foto cepetan!!" Perintah Kuroo, mau tak mau Kenma memotret aksi mereka—(Name) dan Bokuto—

"Kau kemana saja? aku sangat cemas! dasar kau (Name)!" Bokuto melepaskan ciumannya karena pasokan oksigen diantara mereka sudah habis.

"Tadi aku jalan-jalan disekitar kedai takoyaki, tau-tau terpisah denganmu." Terang (Name).

"Kan sudah kubilang untuk menunggu disana."

"Tapi aku bosan!"

"Akibatnya kau jadi hilangkan?!"

"Lagian Kou lama banget."

"Sudah, aku gak peduli!"

"Tch, aku juga."

"Kuroo-san, Kenma-san lebih baik kita tinggalkan mereka." Kuroo dan Kenma pun setuju lalu mrninggalkan (Name) dan Bokuto berdua.

Bulan juli, saat dia hilang aku sangat cemas. Dan tanpa sadar aku menciumnya, tapi siapa sangka kami akan terlibat pertengkaran kecil?

bokuto kotaro ; 12 MONTHSDove le storie prendono vita. Scoprilo ora