»januari«

743 135 17
                                    

Hari pertama di bulan Januari tentunya merupakan awal yang baru di tahun yang baru.

Dan saat ini, (name) sedang menunggu datangnya hari pertama di bulan Januari itu di depan minimarket 24 jam sambil memandangi layar ponselnya.

(name) menghembuskan napas panjang, melihat uap-uap yang dihasilkan akibat udara yang keluar dari mulutnya.

Ia bersender di dinding, mengeratkan syal yang ia lingkarkan di lehernya. Sudah dua puluh menit lebih (name) berdiri di depan minimarket ini, dan orang yang ia tunggu-tunggu selama ini, Bokuto Koutaro belum datang juga.




1

2 Months » Himawari project
Bokuto Kotaro version
by : margareth christine


(name) sudah mengirimi Bokuto berbagai pesan yang menyuruhnya untuk mempercepat langkahnya agar mereka berdua bisa segera pergi ke kuil bersama dan menunggu pergantian tahun di bukit belakang kuil.

Ini telah menjadi rencana (name) dan Bokuto sejak natal kemarin, melihat kembang api sambil mendengarkan bunyi lonceng yang dibunyikan selama 108 kali telah masuk ke dalam to-do-list milik dua sejoli itu.

"(NAME)!!"

Mendengar namanya yang diserukan oleh suara yang sudah tak asing lagi baginya, (name) pun menoleh.

Bokuto tersenyum lebar sambil melambai-lambaikan tangannya ketika ia berlari mendekati (name), napasnya terengah-engah; menandakan bahwa ia terburu-buru ketika berangkat ke mari.

"KOU!!" (name) membalas seruannya, tak mempedulikan penjaga minimarket yang mengeluh karena suara dua sejoli itu yang memekakkan telinga.

Bokuto merentangkan kedua tangannya, bersiap untuk memeluk (name) seakan mereka sudah tak lama bertemu. Wajahnya semakin cerah ketika ia melihat (name) yang ikut berlari menghampirinya dengan kedua tangan terbuka lebar.

.. namun, detik berikutnya Bokuto langsung memutar balik.

"BERANI-BERANINYA KAU MEMBUATKU MENUNGGU!!"

(name) mengejarnya, dengan tampang seseram valak.

"(N-N-NAME), AKU BISA JELASIN!"

✧ ✧ ✧

Mereka berdua berjalan menaiki tangga sambil bergandengan tangan. Di atas sana-- terdapat kuil yang pastinya sudah ramai oleh orang-orang yang mengantri untuk membunyikan lonceng tahun baru.

Namun, (name) dan Bokuto tidak mengincar pembunyian lonceng tersebut. Seperti yang sudah dikatakan tadi, mereka ingin pergi ke bukit di belakang kuil dan bersantai di sana sampai kembang api dan suara lonceng terdengar mengawali tahun baru.

"Kenapa tidak pakai kimono?" tanya Bokuto penasaran.

(name) menatap Bokuto, "Aku bisa mati kedinginan kalau memakai kimono dan duduk diam di atas bukit sambil menunggu tahun baru."

Bokuto ber-oh ria, ia melirik jam tangannya. Ada sekitar 30 menit lagi sebelum pergantian tahun, dan itu artinya mereka berdua harus bergegas.

"(name) capek?" Bokuto tiba-tiba bertanya, ia menghentikan langkahnya-- menyebabkan (name) ikut berhenti menaiki tangga.

(name) berkedip bingung, "Lumayan sih, habis tadi, kan, kita sempat kejar-kejaran di depan minimarket."

Bokuto mengangguk paham, "Kalau begitu.. yosh!"

Betapa kagetnya (name) ketika ia merasakan tubuhnya yang tiba-tiba terangkat ke udara. Gadis itu memekik kecil, kemudian langsung merutuki sang tersangka: Bokuto, yang sedang menggendongnya seperti sedang menenteng karung beras di bahu.

"KOUTARO!! TURUNKAN AKU!!"

Selain karena risih digendong oleh Bokuto, (name) juga tidak mau orang-orang melihatnya dalam pose memalukan seperti ini.

Bokuto tidak mengindahkan seruan (name), malahan ia kembali menaiki tangga-- kali ini dengan lebih cepat dan dua anak tangga dilangkahinya sekaligus.

"(N-name)! Jangan memberontak! Kalau jatuh, kamu bisa mati!" Bokuto berseru panik ketika (name) tak kunjung berhenti menggeliat di bahunya layaknya ulat bulu.

Untung saja setelah itu (name) langsung menjadi penurut, ia diam saja selama Bokuto menaiki tangga menuju bukit di belakang kuil yang menjadi destinasi tujuan mereka.

✧ ✧ ✧

Ketika bunga raksasa memekar di atas langit, (name) tak bisa menghapus ekspresi terpananya yang tampak manis di mata Bokuto.

Bokuto tersenyum miring, di saat (name) sibuk mengagumi keindahan kembang api ini, Bokuto mengagumi keindahan manusia di sebelahnya.

Suara lonceng kuil masih trdenngar, menggema sampai ke telinga mereka berdua.

Merasa ada dorongan dari dalam tubuhnya, Bokuto nekat untuk mendekatkan wajahnya ke wajah (name) yang masih menghadap ke langit.

Tangan kiri Bokuto menyusup ke tengkuk leher (name), menurunkan kepala (name) yang sedari tadi mendongak agar ia menatap Bokuto langsung.

Tatapan mereka akhirnya bertemu, keduanya saling menatap dengan penuh makna. (name) yang sedari tadi sibuk dengan sekitarnya, kini hanya memperdulikan 1 hal.

Pria yang ada didepannya, kekasihnya ; Bokuto Koutaro.

Bokuto menguatkan niatnya, untuk mendekati bibir (name) dan menciumnya. Dan saat inilah Bokuto melakukan hal itu.

Bokuto mendekati bibir (name). (name) yang sadar akan dicium juga sudah memejamkan matanya.

Disaat detik-detik terakhir dan bibir mereka akan bertemu,

"HACHI!" (name) bersin.

Refleks, Bokuto memberi jarak diantara mereka lagi lalu memberikan saputangannya pada (name).

Ciuman tahun baruku gagal.

bokuto kotaro ; 12 MONTHSWhere stories live. Discover now