ONE - Nathan Alzevin.

713K 29.4K 1.1K
                                    

UNTUK YANG MAU BACA VERSI NOVEL, SIHLAKAN DI PESAN LEWAT TOKO ONLINE YA (SHOPEE, TOKOPEDIA, LAZADA, ATAU TOKO ONLINE INSTAGRAM)

VERSI NOVEL TENTU SANGAT JAUH BERBEDA DENGAN VERSI WATTPAD YA. JADI JANGAN TAKUT RUGI, HEHE.


***

N

athan menyenderkan kepalanya pada tembok di koridor sekolah. Cowok itu memejamkan matanya sejenak untuk menetralisir rasa kantuknya.

Renata, ibunya itu menyuruhnya untuk berangkat lebih awal. Jelas, Nathan membenci hal itu. Sangat. Ia pulang sekitar jam 2 malam kemarin malam. Apakah orang tuanya tau? Ya, tentu saja. Tapi Nathan tak peduli itu.

"Woy! Jeno! Balikin buku tugas gue!" Seorang perempuan berlari sembari menyelipkan anak rambutnya yang menghalangi penglihatannya.

"Gue liat, elah!"

"Nggak! Enak aja gue yang ngerjain lo tinggal liat doang! Jeno, balikin!" Teriakan cewek itu makin kencang lalu ia berlari sampai tidak sengaja menginjak sepatu Nathan membuat cowok itu membuka matanya dan melihat kearah cewek berambut panjang yang sudah selangkah di depannya.

"Ekhm. Bersihin sepatu gue." Suara serak Nathan membuat cewek itu berhenti, lalu menoleh kebelakang.

"Maksud lo? Lo manggil gue?"

"Siapa lagi?"

"Salah gue apa?" ujar cewek itu memasang wajah tanpa dosanya.

"Ck. Lo injek sepatu gue, jelas?"

"Ya ampun, cuman nginjek doang. Udah lah ya, gue duluan." Cewek tinggi semampai itu kembali membalikkan badannya berniat pergi dari sana.

"Gue belum nyuruh lo balik."

Cewek itu kembali diam, lalu berbalik badan dan menatap tepat di manik mata Nathan.

"Belva Aderyn. Lo, ada urusan sama gue." Ujar Nathan lalu berjalan melalui Belva yang hanya diam mematung.

"Loh? Dia tau nama gue dari mana? Kenal aja nggak." Kemudian, Belva menatap dada kirinya, lalu ia menepuk jidatnya. Pantas saja, name tag tertera nama lengkapnya terpasang rapi disana.

***
"Misi, air panas nih." Belva membawa semangkuk soto ayam panas di tangannya. Cewek itu berjalan pelan agar sotonya tak tumpah kemana mana.

Dengan tatapan yang mengarah kebawah, Belva tak memperhatikan langkahnya. Sampai...

"Ssttt.." seseorang mendesis tertahan karena rasa panas yang menjalar di bagian dadanya.

"Sorry, gue nggak sengaja. Maaf." Mata Belva membulat melihat cowok yang tadi pagi barusan ia lihat. Cowok ini lagi? Tidak, jangan bilang ia akan mengamuk sekarang.

"Lo," Nathan menahan nafasnya lalu menghembuskannya perlahan.

"Gila." Lanjut Nathan lalu pergi meninggalkan Belva dengan wajah memerahnya.

"Enak aja! Lo tuh yang gila! Cowok nggak waras!" Belva menghentakkan kakinya pelan lalu kembali pada mejanya.

"Eh, lo berani sama dia?" Perempuan berambut sebahu yang di ketahui bernama Lina menatap Belva dengan serius.

My Cold Boyfriend (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang