TWENTY SEVEN - I Didn't Do It, Belva.

175K 10K 242
                                    

"I don't want to lose you."
-Nathan

•••

"NATH.." sorot mata Belva berubah menjadi kosong. Menatap begitu tak percayanya ke arah Nathan yang kini mukanya merah padam.

Belva kemudian memundurkan langkahnya satu persatu, lalu dengan sekuat tenaganya ia pergi berlari meninggalkan area tersebut.

"Lo.. ada urusan sama gue." Nathan mendorong kencang dada cowok di depannya itu dengan segala emosinya. Yang didorong hanya tersenyum kecut tak peduli.

Nathan dengan cepat pergi menyusul kemana Belva pergi. Ia yakin cewek itu belum terlalu jauh dari lokasinya sekarang ini.

"Ucapin selamat tinggal sama hubungan lo."

***

"Belva!" Nathan bernafas lega ketika melihat Belva duduk diam di atas kursi kayu tepat disamping mobilnya terparkir.

Nathan dengan perasaan bercampur aduknya menghempaskan pelan tubuhnya di samping cewek yang menatap lurus ke arah depan.

Hati Nathan terus berdetak tak karuan. Tak bisa berbicara apapun seperti mulutnya kini kelu. Hingga sekarang hanya terjadi keheningan yang cukup lama.

"Yang di omongin dia.. bener?"

Nathan menoleh ketika Belva membuka suara yang sedikit parau. "Kamu percaya?"

"Seharusnya nggak." Jawab Belva seadanya.

"Aku nggak ngelakuin itu."

Mendengar suara Nathan yang meyakinkan membuat Belva memiringkan kepalanya menatap cowoknya itu. Mencari kebohongan di netra matanya tapi tidak ia temukan.

Belva membelalakkan matanya ketika Nathan menyerangnya dengan sebuah pelukan erat hingga membuatnya sedikit terhuyung.

Cewek itu sempat terdiam, tak tahu apa yang harus ia lakukan. Perasaan hangat kini menjalar di tubuhnya. Hangat sekaligus nyaman bergabung menjadi satu.

Pelukan.. pelukan yang sudah lama tak ia rasakan. Setelah kehilangan cinta pertamanya. Sejak kehilangan dia.. Belva tak bisa lagi merasakan pelukan hangat yang cowok itu berikan.

Dengan perlahan, Belva melingkarkan tangannya. Mengusap pelan punggung cowok itu agar merasa tidak terlalu bersalah. Ya, jujur saja, dari dulu ia tak suka melihat orang bersalah karenanya.

"I don't want to lose you."

"I know.." Belva menumpu dagunya di pundak Nathan. Menikmati nyamannya posisi itu sekarang. Hatinya yang baru saja terkejut kini perlahan merubahnya menjadi hangat.

"I love you." Cicit Nathan pelan tapi masih bisa di dengar samar oleh Belva.

***

Nathan menatap gadisnya yang kini tengah bermain basket di bawah teriknya matahari. Cewek itu sungguh terlihat cantik dimata Nathan ketika sedang fokus memantulkan bola basket kesana kemari tapi selalu saja lepas.

Terkadang, cowok itu sesekali tertawa melihat dahi Belva yang mengkerut akibat kesal dengan bola yang terus lepas dari jangkauan.

BRUK!

Nathan membulatkan matanya terkejut melihat Belva yang kini jatuh tersungkur karena mencoba meloncat.

Cewek itu duduk di tanah sembari menatap sikunya dan lututnya yang berdarah secara bergantian. Kakinya juga sempat terkilir karena ia jatuh dengan keadaan yang sedikit tidak mulus.

My Cold Boyfriend (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang