8: Menara Tua

26.2K 1.8K 96
                                    

Bunyi bel terdengar nyaring di telinga para siswa Centraour Academy. Jam yang ditunggu-tunggu oleh semua siswa, jam istirahat. Makan siang adalah prioritas utama bagi manusia, begitupun penyihir, mereka juga membutuhkan makanan layaknya manusia biasa karena penyihir sebenarnya adalah manusia yang memiliki kemampuan luar biasa.

Sepanjang koridor sekolah, terlihat siswa-siswi yang berlalu lalang sembari membawa tas dan beberapa buku di tangannya. Tak luput pula pertunjukan kecil yang menjadi pusat perhatian; kupu-kupu yang berterbangan layaknya atraksi sulap, rayuan siswa lelaki yang membuat histeris para gadis, hingga aksi pamer kekuatan dan pamer otot yang sebenarnya sangat tak berfaedah. Dan juga yang tak kalah pentingnya, seseorang yang mengambil gambar dengan menggunakan kamera digital, dia adalah seorang ­half-blood yang tidak lain tidak bukan adalah Jimmy dan Andy.

Half-blood adalah sebutan bagi penyihir yang tak berasal dari keturunan murni. Mereka adalah penyihir yang punya darah manusia atau pun makhluk mitos lainnya karena hasil dari pernikahan. Namun demikian, half-blood bukanlah penyihir lemah, mereka bahkan lebih kuat dibanding penyihir lainnya. Contohnya saja Chelsea dan Andy. Mereka memiliki ayah seorang penyihir dan ibu seorang manusia. Namun, di sekolah Chelsea adalah penyihir wanita terkuat yang berada di urutan dua pada tingkat Gama karena kekuatan petirnya tak bisa dikalahkan dengan mudah. Urutan penyihir wanita pertama tingkat Gama masih dipegang oleh Stevie yang merupakan putri dari kerajaan Swonlerg. Posisi Chelsea bisa berubah jika Andara yang merupakan putri dari kerajaan Wasterost kembali ke sekolah.

Aqueena sebenarnya sama sekali tak tertarik dengan hal-hal aneh yang disebut sihir, meskipun sebenarnya dia sendiri memiliki kekuatan sihir yang tanpa sengaja membuatnya terjebak di dunia aneh ini. Aqueena merasa kekuatan yang dimilikinya sangat tidak wajar. Bagaimana mungkin selama seminggu dia berada di dunia sihir, Aqueena telah memiliki empat kekuatan.

Pertama, saat Aqueena bersama Fischer. Kedua, saat Mr. Hawort memberinya sayap yang membuatnya mengeluarkan perisai karena masih belum mau mati. Ketiga, saat dia tanpa sengaja dapat membuat gelas yang berada jauh darinya mendekat. Ya, mirip sejenis magnet yang menarik besi. Dan terakhir, kemaren saat Aqueena sangat lapar, tanpa sengaja dia mengubah pensilnya menjadi cokelat batang.

Di dunia sihir ini, biasanya penyihir hanya punya satu kemampuan sihir. Misalnya Jimmy yang menguasai kemampuan cahaya bulan dan Andy yang menguasai thunder. Tapi berbeda kasus dengan Aqueena yang menguasai empat kemampuan sihir. Sejak empat kekuatan sihirnya keluar, Aqueena sering mendengar bisikan orang-orang di sekitarnya. Ada yang takut dengan kemampuan yang dimilikinya, ada yang mengagumi, dan ada juga yang mengatakan bahwa dirinya adalah penyihir terkutuk. Dapat diprediksi Aqueena, setelah ini mungkin saja dirinya akan menjadi korban bully yang dijauhi semua orang.

Karena tak ingin terus menjadi bahan hujatan, Aqueena mengasingkan diri di beberapa tempat sepi seperti atap sekolah atau gudang, dan terkadang dia mengasingkan diri di belakang sekolah. Menurutnya, dengan terus terlihat dimana-mana akan membuat semua orang makin membencinya, jadi lebih baik menjadi misterius dan tak berbaur dengan orang lain, kecuali Mauryn dan Megha, mungkin hanya mereka berdualah yang tak menjauhinya.

Selama berada di Academy, Aqueena tak pernah melihat Fischer lagi. Terkahir kalinya mereka bertemu adalah ketika Aqueena mengamuk di ruang kesehatan, setelahnya Fischer tak pernah terlihat dimanapun. Ingin rasanya Aqueena bertemu Fischer dan makan es krim dengan lelaki itu, namun sampai saat ini keberadaan Fischer tak diketahui. Bertanya pada Jimmy atau pun Rhein si ketos juga tak ada gunanya, mereka seakan menyembunyikan sesuatu dari Aqueena.

Matahari bersembunyi di balik awan yang membuat cuaca menjadi mendung. Aqueena melangkah gontai menuju atap sekolah untuk menenangkan dirinya dari pikiran negative. Lagi pula cuaca hari ini mendukung untuk mengasingkan diri di atap sekolah. Tempat sepi dengan hembusan angin menerpa wajahnya dapat memberikan kesejukan tersendiri. Pemandangan kota yang terlihat dari gedung sekolah yang bertingkat seakan mampu menyegarkan mata. Hijaunya hutan mampu membuat mata Aqueena serasa tercuci.

The Magic Stone: Crystalball [END]Where stories live. Discover now