Prologue

382 26 7
                                    

"JUNGKOOK, BANGUN!" Bentakan itu membuat Jungkook terlompat dan segera terbangun, ia mendapati ekspresi garang ibunya di depan pintu kamarnya.
"Kamu niat sekolah, tidak? Lihat jam berapa sekarang!" Jungkook menyapu matanya ke sekeliling ruangan mencari jam, pukul 04.30 dini hari.

"Eomma, ini masih pukul setengah lima. Aku sekolah pukul setengah tujuh." Jawab Jungkook.

"Memangnya kau pikir jalan itu milikmu? Kalau macet lalu kau harus ikut apel, bagaimana? Sana mandi!" Jungkook dengan berat hati bangkit dan segera mandi walau ia baru tidur 3 jam karena bergadang mengerjakan tugas.


..
.
..

Jungkook pergi ke sekolah dengan wajah menunduk, pikirannya masih dihantui oleh perkataan ibunya.

'Kamu itu harusnya tahu diri! Kamu sekolah bukannya gratis, semua butuh uang. Bantu di toko saja malas-malasan, kamu pikir uang itu jatuh dari langit? Kalau kamu masih belum menyelesaikan urusan toko, jangan harap dapat makan!'

Karena itulah ia tidak mendapat uang jajan dan bekal hari ini. Perutnya hanya diisi susu cokelat sisa kemarin yang masih layak diminum, tapi ia hanya diam dan menahannya.

Naas, baru saja ia sampai di depan kelas, mendadak sebuah ember berisi air comberan tumpah dan menimpanya. Membasahi tas dan seragam sekolahnya, semua tersentuh air tanpa cela sedikit pun. Bukannya meminta maaf atas perbuatan nakal itu, mereka justru tertawa puas.

"Hey, Kook! Asyik mandinya, segar tidak?" Pertanyaan anak itu di sambut tawa oleh yang lainnya. Jungkook hanya diam menunduk, lalu segera menghindari kerumunan kelas.

Jungkook tiba di halaman belakang sekolah yang terkenal anker, mungkin itulah penyebab tempat itu dijauhi banyak orang. Padahal tidak pernah ada kejadian mistis yang Jungkook hadapi di sini, semua terlihat normal sampai suara rintihan itu terdengar.

Jungkook sedikit terlonjak, ia tak menyangka. Apakah ada orang lain di sini? Tapi, apa orang itu baik-baik saja? Jungkook tahu tempat ini jarang dijamah manusia lain, bagaimana kalau sebenarnya orang itu hendak meminta bantuan? Memikirkannya saja membuat Jungkook ngilu, ia pun mencari dari mana suara rintihan itu. Suara itu mengarah ke sebuah studio milik sekolah yang sudah tak terpakai, kabarnya studio itu akan dirobohkan tahun depan untuk dibangun ruang kelas tambahan.

"Hhhh... anghhh..."

'Tunggu, sejak kapan suara rintihan menjadi seperti ini?'

Jungkook menghentikan langkahnya saat ia sudah semakin dekat dengan asal suara. Mendengar suara yang menurutnya sangat mencurigakan itu membuatnya memilih untuk berbalik. Tapi niatnya harus ia urungkan, semua karena ia tidak sengaja menginjak tali sepatunya sendiri dan terjatuh dengan suara 'gedebug' keras. Setelah itu terdengar suara pintu menjeblak terbuka, sosok namja keluar dari dalam ruangan tersebut.

"Hei! Siapa kau?!"

Jungkook memukul keningnya, kenapa ia bisa seceroboh ini?

"M-maaf aku tak sengaj-"

Jungkook rasanya ingin mengubur diri sendiri saat melihat siapa yang ia ajak bicara. Astaga, orang itu adalah preman sekolah yang paling beken sekaligus menakutkan di sekolahnya! Banyak isu beredar bahwa ia telah mengirim hampir setengah dari anak angkatannya ke rumah sakit karena mencari gara-gara dengan dirinya atau teman-temannya. Sebenarnya Jungkook tak tahu apa kesalahan yang membuatnya akan dikirim ke UGD nantinya, tapi ia yakin nantinya ia harus menyiapkan uang yang susah payah di kumpulkan untuk biaya rumah sakit.

"Sedang apa kau di sini?" Tanya orang itu.

"Maaf, tadi aku ceroboh dan terjat-"

"Aish diamlah! Aku mau-"

BUGH! Belum apa-apa, orang tersebut terpeleset debu yang menimbun di satu sudut hingga membuatnya terjerembab menabrak pinggiran pintu ruang studio.

"Astaga! Kau baik-baik saja?"

Jungkook segera berlari tanpa mempedulikan perih di kakinya yang sepertinya tergores rerumputan yang tajam. Menghampiri seonggok manusia yang saat ini tergeletak sambil meringis kesakitan.

"Ughh!"

Ia menoleh kearah Jungkook, gadis itu terbelalak melihatnya.

"Astaga, keningmu berdarah!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

(A/N)
Lanjut ga? Kalian suka dengan prologue nya? Bila iya, author akan melanjutkan. Gimme ur voment juseyo ^^

Chain Of SinsWhere stories live. Discover now