All Because of You

126 16 104
                                    

"HEI!"

Seruan itu membuat semua yang sedang berkerumun terkejut, termasuk kedua temannya dan Jungkook yang saat ini berada di kukungan seorang siswi.

"Kim Taehyung?"

"Kenapa dia marah?"

"Matilah, aku tidak ikutan pokoknya."

"Wah, ini pasti seru!"

Beragam bisikan dari setiap anak membuat kericuhan masih sedikit terdengar, dan Taehyung sangat membencinya.

"Bisa diam tidak?!"

Bentakannya berhasil membuat semua yang berkerumun terdiam, Taehyung melangkahkan kakinya menuju kearah Jungkook yang saat ini masih dijambak oleh siswi tersebut.

"Lepaskan."

Titah Taehyung, tapi bukannya melepas justru siswi itu menarik rambut Jungkook lebih kuat dan membuat gadis itu memekik kesakitan.

"AKU BILANG LEPAS!"

Gadis itu tersentak dan refleks melepas genggamannya, ia sedikit mendorong sehingga Jungkook tersentak ke depan. Taehyung nyaris menerjang siswi ini kalau saja tidak ada aturan 'lelaki dilarang memukul perempuan'. Memang terkadang dunia sangat tidak adil.

"Untuk apa kau ikut campur? Dia mainanku, aku bebas ingin melakukan apa pun padanya."

Gadis itu membuka suara, Taehyung sebenarnya menyimpan beribu pertanyaan tapi ia menahan semuanya. Ia memicingkan kedua matanya, menatap gadis itu setajam elang mengawasi mangsanya.

"Dengar ya, mau mainan atau tidak, Jungkook adalah milikku. Aku melarang siapa pun untuk menyakitinya, jika kalian melanggar, kalian tahu sendiri bukan konsekuensinya?"

Taehyung menghampiri Jungkook dan menggendongnya, ia mendengar protesan kecil dari bibir mungil Jungkook tapi tak ia hiraukan. Semua orang memandang takjub sekaligus jijik, sulit mengekspresikan apa yang mereka rasakan saat ini.

Taehyung membawa Jungkook ke UKS tentunya setelah menyuruh kedua temannya (re: kacung) untuk membereskan masalah kekacauan yang tadi terjadi di koridor sekolah. Ia mengambil pinset untuk mengambil serpihan beling yang menancap pada permukaan kulit Jungkook, sekaligus menyiapkan kotak P3K.

"Auw!"

Jungkook sedikit menjerit saat Taehyung mengambil serpihan kaca dengan kasar. Ia tak mempedulikan suara ringisan Jungkook dan mencabuti pecahan itu dengan brutal.

"M-maaf, bisa agak pelan sedikit? Ini s-"

PRANG! Taehyung mendadak melempar pinset beserta stainless tray yang digunakan untuk meletakkan serpihan kaca yang ternoda darah Jungkook. Jungkook nyaris melompat saking terkejutnya, tapi ia menahan dirinya agar tetap menempel pada tempatnya.

"Kau berbohong padaku bukan? Mengenai seragammu."

Jungkook menunduk, sebenarnya ia juga bingung kenapa Taehyung mendadak marah seperti itu. Tapi saat ia ingin bertanya, pertanyaan itu ia telan bulat-bulat karena rasa takut yang timbul dalam dirinya.

"Apa yang terjadi tadi?"

Taehyung bertanya dengan nada datar, Jungkook menelan ludah gugup. Berpikir haruskah ia menjawab jujur atau tidak. Tapi jika ia berbohong, Taehyung pasti akan mendampratnya lagi.

"S-sebenarnya..."

CKLEK! Belum sempat Jungkook bercerita, mendadak seseorang membuka pintu dan otomatis menginterupsi pembicaraan keduanya. Orang itu adalah Jimin, Hoseok sedang tidak bersamanya saat ini.

Chain Of SinsWhere stories live. Discover now