Jendela Waktu

464 14 15
                                    



                Tengah malam yang sunyi, sesekali terdengar suara kendaraan melewati gang yang tak begitu besar di depan rumah, aku sedikit bersenandung dan memandang kearah luar jendela, langit sudah hitam pekat dan sedikit diberi sentuhan manis oleh bintang-bintang, ya di depan jendela ini lah aku selalu mengingat hari-hari yang telah aku lewati, di depan sini lah aku selalu bercerita, mencoba berbagi cerita ini kepada langit yang pekat dan bintang bintang, memang mereka tak memberi aku solusi atas apa yang tengah aku alami, tetapi terkadang seseorang yang ingin bercerita sebenarnya tak membutuhkan solusi, tetapi mereka hanya butuh orang yang bisa mendengarkan mereka, dan aku merasa bahwa langit dan bintang dibalik jendela ini tengah mendengarkan ceritaku.

                Terkadang aku berfikir adakah seseorang yang benar-benar dapat membuat mesin waktu? Jika memang benar ada, pastilah banyak diantara kita yang akan mencoba memperbaiki masalalu kita, namun jika kita merubah alur awal cerita maka dengan sendirinya cerita-cerita sesudahnya pun tak lagi sama, ya bisa disimpulkan merubah masalalu sama dengan merusak masa depan, sedangkan menjadikan masalalu sebagai bahan pembelajaran adalah suatu langkah yang baik untuk membuat masa depan yang lebih baik.

               Oke, aku rasa malam ini cukup, hari sudah sangat larut, kali ini hati sudah merasa cukup dan mata juga tak mampu lagi menahan kantuk, kali ini aku siap, siap untuk berdamai dengan masalalu yang telah aku ceritakan. kini tak ada lagi kamu, kamu yang telah menjadi tokoh utama yang mempunyai andil besar dalam tidak terturaturnya jadwal tidurku. Hai, aku hanya berharap kita akan bertemu malam ini, ya di dalam mimpi, aku akan berusaha mewujudkan mimpi-mimpi kita yang telah kita ceritakan kepada langit senja dibalik jendela bus kala itu, mungkin kau sudah lupa atau mungkin memang sudah tak ingin mengingatnya.

Mewujudkan mimpi di dalam mimpi? Mungkin kau bertanya seperti itu, memang terdengar konyol, namun untuk saat ini memang hanya ini lah yang dapat aku lakukan, karna pada kenyataannya di dunia nyata semua kesempatan yang telah kau berikan itu telah gagal, dan dengan mudahnya aku menyianyiakan kesempatan itu, aku berharap aku yang ada di dunia mimpi dapat menjalankan tugasnya dengan baik, lebih baik dari aku yang ada di dunia nyata.


Kama dibalik jendelaWhere stories live. Discover now