Sebelum Bertemu Mereka

78 3 6
                                    


Sebelum bertemu mereka aku juga pernah merasakan jatuh cinta, menurut buku Jatuh Cinta Seorang Pria yang pernah aku baca, seseorang lelaki hanya butuh waktu 3 detik saja untuk menyukai seorang wanita yang baru mereka lihat untuk pertama kalinya, dan itu pun kurasa benar karena aku saat ini sedang merasakannya. Saat pertama masuk sekolah wanita ini lah yang membuat teori di dalam buku Jatuh Cinta Seorang Pria terbukti salah dan harus aku koreksi, karna aku hanya butuh waktu setengahnya saja untuk suka padanya, sedikit membingungkan sih, tapi menurutku ada dua kemungkinan apa aku lebih mudah untuk jatuh cinta?, atau aku bukan seorang lelaki hahaha ?, karna menurut buku seorang lelaki membutuhkan waktu 3 detik untuk jatuh cinta, haha entahlah.

Nazla dialah wanita yang hadir pertama dalam pertualangan kisah cinta SMA ku, yang telah mampu membantah teori dalam buku yang pernah aku baca sebelumnya, kebetulan nazla juga satu kelas dengan ku, hal ini membuat aku lebih mudah untuk melancarkan serangan serangan untuk dapat memborbadir pertahanan cintanya haha, lebay banget kata-katanya, agar lebih mudah untuk mensukseskan misi ini aku menggunakan modus kelompok belajar, jadi ketika ada pembagian kelompok di pelajaran apa saja, aku akan berusaha untuk selalu bisa satu kelompok dengan nazla. Kurang lebih sudah hampir 4 bulan aku bersekolah dan berarti sudah hampir 4 bulan juga aku dan nazla bersama satu kelas, seluruh strategi yang telah kupelajari dari pakar pakar cinta di internet dan juga modus kelompok yang aku jalankan sudah kulaksanakan dengan baik, tapi entah mengapa dengan waktu yang sudah lumayan lama aku masih merasa takut dan belum berani untuk mengukapkan perasaan kepadanya dan tibalah saat pada suatu malam.

"cie selamat bro udah jadian aja, makan – makan jangan lupa" terdengar suara percakapan dari tangga di depan asrama. Aku berjalan kearah tangga mencoba mendengar dan mengintip dari sela sela pagar tangga.

"untung aja nazla mau nerima lu bi" ucap temannya sambil menepuk pundak arbi. ternyata yang diberi selamat adalah arbi teman satu angkatanku, akupun langsung berjalan dan naik keatas barak (tempat tidur bertingkat) entah mengapa langkahku terasa sedikit lesu, ya secara logika aku yang sudah 4 bulan menunggu waktu yang tepat kalah dengan orang yang ya paling tidak baru 3 sampai 4 hari mendekati nazla, sudahlah rasanya aku ingin tidur saja.

Keesokan harinya disekolah pemberitaan tentang nazla sudah jadi pembiacaraan dan hal ini membuat semua orang tau tidak terkecuali teman-teman aku dikelas terutama teman-temanku yang laki –laki yang tau kalau aku sangat menyukai nazla.

"haduh kasian nih si kama hahaha" sebut salah satu temanku sambil tertawa melihat aku yang baru masuk kelas.

"stttt.., udah udah jangan dibahas" jawabku sambil menaruh telunjukku diantara bibir mengisyaratkan kepada mereka untuk diam.

"kama – kama, emang udah nasib ngga ada yang suka sama lu"

"jangan ngeledek, beri waktu aku satu minggu, dan aku pastikan aku akan mempunyai pacar" jawabku dengan wajah sedikit mulai kesal

"emang mau dekatin siapa?? ibu dapur?? Jawab temanku sambil tertawa bersama teman – teman yang lain.

" Gimana kalo nadia, anak kelas sepuluh 2??" jawabku spontan, nadia adalah salah satu dari beberapa anak cantik diangkatan

"wkwkwk yakin lu ma??"

"yakin" jawabku

"kalo ditolak bayarin makan cowo – cowo satu kelas ya, kalo jadian ngga usah traktir makan –makan, gimana??

"oke" jawabku tanpa pikir panjang.

Setelah percakapan itu aku bertanya kepada diriku sendiri "apakah aku mampu??", karena aku sudah mengiyakan teman-teman maka aku harus berusaha.

Kama dibalik jendelaWhere stories live. Discover now