1.4

1.3K 111 0
                                    


Dahyun berhenti meminum kopinya. Melihat jam tangan dan mulai berkemas. "Sepertinya aku harus pulang."

"Wae? Apa suamimu sudah di rumah?" Dahyun menggeleng. "Mollayo,"

"Ya!!! Kau memang istri yang baik." Bambam memberi jempol pada Dahyun.

"Aku pulang duluan," lambai Dahyun.

"Ooo josimhae.." ujar Mina.

Bambam mengamati betapa terburu-burunya sahabatnya, menggeleng. "Aku masih tidak paham kenapa Dahyun harus menikah muda."

"Itu kemauan orang tuanya,"

"Ah, siapa nama suaminya? Bekerja dimana dia?"

"Aaaa... suaminya?" Mina berpikir sebentar. "Kim... Kim..."

"Kim siapa?"

"Yugyeom! Oo! Kim Yugyeom. Bekerja? Dia seorang model."

"Model? Daebakk!! Bagaimana mereka bisa bertemu?" Mina menggeleng.

Yugyeom membaringkan tubuhnya di kasur. Setelah membaca diary Dahyun ia menjadi berpikir. Berpikir bahwa betapa buruk dirinya. Betapa egosinya kepada istrinya. Ponselnya berbunyi. Sepertinya pesan masuk.

- Oppa, sore ini aku akan berangkat ke Taiwan. Aku akan mengurus anakku di sana-

- Semoga kalian bahagia. Jangan lupa kirimkan foto anakmu kelak-

- Ne, Oppa. Annyeong.-

Yugyeom melempar ponselnya ke belakang kepalanya. Ia bangkit duduk. "Apa yang harus kulakukan?" otaknya berpikir. "Chamkan! Ia mahasiswa jurusan apa sebenarnya? Kenapa dia sering menuliskan tentang masa Dinasti Joeson?" heran Yugyeom. Kepalanya menoleh ke pintu saat mendengar pin apartementnya berbunyi.

"Oh! Yugyeom Oppa sudah datang?" senang Dahyun. Yugyeom keluar kamar dengan wajah dingin. "Oppa!" teriak Dahyun. "Oppa, kau sudah makan siang?" tanya Dahyun. Yugyeom diam. "Ah, sepertinya belum. Aku akan masak untukmu, Oppa." Dahyun berlari menuju dapur.

"Kenapa kau bersemangat sekali?" tanya Yugyeom sambil duduk di meja makan.

"Aku sedang bahagia,"

"Wae?"

"Aniya, gwaenchana."

"Ya! Kau tidak mau berbagi berita bahagia?" Dahyun sejenak berhenti mengiris daging. "Kalau Oppa memaksa aku akan menceritakannya."

"Geundae, kau mahasiswa jurusan apa sebenarnya?"

"Aku mahasiswa ..... Geundae, kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?"

"Geunyang," jawab Yugyeom. Dalam hati Dahyun tertawa senang. Akhirnya ia bisa bicara panjang lebar dengan suaminya.

Dahyun menutup pintu kamarnya. Menyenderkan bahu di pintu. Jantungnya berdetak begitu cepat. Ia merasa bahagia saat ini. "Daebbaakk!! Akhirnya aku bisa bicara banyak dengan Yugyeom Oppa. Geundae, kenapa tiba-tiba dia seperti itu?" heran Dahyun.

Dahyun mengeluarkan seluruh buku dari dalam tas. Sebelum meletakkan diatas meja ia melihat diarynya yang terbuka. "Mwoya? Apa sejak tadi pagi terbuka seperti ini?" Dahyun menutup diarynya tanpa ada kecurigaan.

"Chaa.. sekarang waktunya belajar. Kim Dahyun! Kau harus lulus ujian kompetensi besok! Kau harus mendapatkan nila A+++++++!!!! Kau tidak boleh kalah dengan siapa pun, termasuk Yoona! Arrseo!!" Dahyun memasang ikat kepala dan mulai mengerjakan soal-soal.

YD_Line^^





TBC





vote and coment juseyo :) :) :)

#1 First Night ✔Where stories live. Discover now