1.7 (LAST)

1.7K 104 2
                                    


Tiga bulan kemudian...

Dahyun merasa badannya tidak sehat. Kepalanya mendadak pusing dan perutnya sakit. "Kenapa tiba-tiba aku tidak enak badan. Apa karena aku belum sarapan?" Dahyun mencoba berjalan tegak.

"Dahyun-ah!!!" teriak Mina.

"Oh, Mina-ya?"

"Mwoya, kau sakit? Wajahmu pucat sekali."

"Ahh, mungkin aku belum sarapan."

"Kajja kita ke kantin. Bambam bilang, pagi ini ada menu baru." Mina menggandeng Dahyun.

"Oke, kita break 10 menit. Yugyeom, kau diminta menemui Seo PD di ruangannya."

"Ne.." Yugyeom mengambil ponselnya. Ada pesan dari Tzuyu.

− Oppa, otte? Apa dia tampan? -

−Daebakk!! Dia tampan sekali. Apa dia seperti ayahnya? -

−Ehm, kurasa begitu−

−Apa kau sudah bertemu ayahnya? -

−Ajik. Semoga dia cepat menemui putranya yang tampan ini−

−Semoga keluarga kalian bahagia−

−Oppa, sore ini aku akan tiba di Seoul. Apa kau mau menemuiku sebentar? -

−Geurae, aku akan menemuimu− Yugyeom berjalan menuju ruang Seo PD.

"Seo PD-nim, waeyo?"

"Apa kau sudah mendapat kabar dari Tzuyu?"

"Ne, sore nanti dia tiba di Seoul."

"Apa anaknya baik-baik saja?"

"PD-nim, eottohkke arrayo?" Yugyeom terkejut.

"Sebulan yang lalu, aku mendengar kabar bahwa Tzuyu melahirkan. Mereka bilang, anak itu putra dari Manajer Kang." Yugyeom tambah terkejut. "Manajer Kang? B-b-bagaimana bisa?" Seo PD menggeleng.

"Jika sore ini kau mau menemuinya, beri dia semangat. Aku tahu ini sangat sulit untuknya. Manajer Kang memang kurangajar!" Yugyeom mengangguk.

"Dahyun-ah, waeyo? Kau tidak selera makan?" tanya Bambam.

"Apa kau benar-benar sakit? Mau kuantar ke klinik?" Dahyun diam. Tiba-tiba ia pingsan.

"Dahyun-ah, gwaenchana? Dahyun-ah!!" Mina mengguncang tubuh Dahyun. "Bambam-ah, kita bawa ke klinik sekarang."

"Haksaeng, apa kau sudah menikah?" tanya sang dokter ketika Dahyun tersadar.

"Dahyun-ah, gwaenchana?" panik Mina. Dahyun mengangguk. "Oh, aku sudah menikah. Kenapa dokter bertanya seperti itu?" Dahyun berusaha duduk.

"Kau harus segera ke rumah sakit. Ada janin dalam perutmu." Dahyun terkejut. Mina dan Bambam lebih terkejut. "Janin?"

"Ya! Kau hamil? Jincha?" tanya Bambam. "Dengan model itu?" ceplos Bambam. Mina menyikut perutnya, "Ya! Bagaimana bisa kau berkata seperti itu!!"

"Dahyun-ah, chukkae..." Mina memeluk sahabatnya.

−Oppa eodiya?-

−Aku masih di kantor. Waeyo?- tidak ada respon dari Dahyun, Yugyeom memasukkan ponselnya dalam saku.

Di pintu masuk, Yugyeom melihat istrinya turun dari taksi dan berlari ke arah kantornya dengan wajah bahagia. "Mwoya, apa yang membuatmu bahagia?"

"Oppa!!" teriaknya. "Aku punya kabar baik untukmu." Nafasnya tersengal.

"Mwoga?" Dahyun memberikan amplop berisi hasil USG. Mata Yugyeom langsung berbinar ketika melihat foto janin dalam perut istrinya. "Oppa, aku hamil!!" Dahyun memeluk Yugyeom di depan kantor. Beberapa orang kantor melihatnya. Mereka tidak peduli.

"Chukkae, chagiya!!!" Yugyeom mengecup bibir Dahyun berulang kali karena bahagia.

YD_Line^^


FIN

.

.

.

.

.

.

.

.

.


vote and coment juseyo :) :) :)

#1 First Night ✔Where stories live. Discover now