Cemburu

1.5K 65 0
                                    

Pagi harinya vika dan citra pergi ke kampus seperti biasanya. Mereka memilih diantar pak supir karena mereka selama ini malas untuk membawa mobil ke kampus. "pisah disini ya. Bye.. "ucap citra dan langsung pergi meninggalkan vika.

Vika pun langsung pergi ke perpustakaan untuk menyelesaikan tugasnya yg belum selesai. Ia mengambil banyak buku untuk sumber penulisannya. Sekarang tangannya sudah penuh dengan buku tapi, vika masih belum cukup dengan buku sebanyak itu. Akhirnya ia mengambil satu buku lagi. Saat tangannya memegang buku, secara bersamaan ada satu tangan yg memegang tangan vika. Spontan vika pun langsung menoleh kearah sang pemilik tangan itu. Ternyata dia seorang lelaki. Kulitnya putih, tampan dan bertubuh tinggi ideal. Ia terlihat seperti cowok bule. Mereka saling menatap dan lalu saling melepaskan tangan mereka. "emm.. Maaf"ucap pria itu. Pria itu melihat barang bawaan vika yaitu buku buku yg banyak. "bisa kubantu?"tanya pria itu. "ah.. Gapapa kok. Gausah"tolak vika. "udah gapapa. Sini kubantu"ucap pria itu dan langsung membawa buku buku vika.

"makasih ya. Em.. Apa kamu mahasiswa baru?"tanya vika.

"iya. Aku mahasiswa baru. Pindahan dari amerika. Oh iya.. Siapa namamu?"tanya pria itu

"Navika. Panggil aja Vika"jawab vika.

"Vika? Vika siapa ya kalo boleh tau"tanya pria itu lagi.

"Navika Joshephine Ashlee"

"Navika Josephine Ashlee? Jadi.. Jadi kamu vika?"ucap pria itu

"maksudmu? Aku gak ngerti deh!"

"Aku David. Sahabat kecilmu"jawab pria itu yang ternyata adalah teman vika saat masih kecil

"Dave...? Beneran? Kamu dave temenku? Kok langsing ya"ucap vika

"hiss.. Jangan ngungkit masa kecil lah! Lo mesti ada niatan buat ngledek gue inih"ucap dave

Vika dan dave saling bertukar cerita saat mereka berpisah. Mereka menceritakan masa masa dimana mereka saat pertama kali berpisah. Sesekali mereka juga flashback cerita ttg masa kecil mereka. "Oh iya. Lo udah ketemu dosen belum? Ayo gue anterin"ucap vika. Vika pun mengantarkan dave untuk bertemu dosen. Dave pun masuk keruangan dosen tersebut dan vika menunggunya diluar. Sementara galang, ia tak sengaja melihat vika berdiri disamping pintu ruangan dosen tersebut. Ia pun langsung menghampiri vika. "ngapain lo disini?"tanya galang tiba tiba. Vika yg sedang asik bermain ponsel pun hampir terkejut karena kehadiran galang. "lo kayaknya seneng bgt ya ngagetin gue"ucap vika sedikit kesal.

"kesel lo? Gue nanya sama lo. Lo lagi ngapain disini?"tanya galang lagi.

"oh. Ini lagi.."ucap vika terpotong saat pintu dosen itu terbuka dan ternyata dave yang keluar.

"eh.. Udah slese?"tanya vika pada dave

"udah kok"jawab dave

Galang pun menatap sinis pria itu. Raut wajahnya seperti memancarkan raut wajah orang yg sedang cemburu. Tapi ia tetap bersikap normal seperti biasanya. "Siapa dia?"tanya galang pada vika.

"Oh ya.. Lo belum kenal dia ya. Galang.. Di dave temenku waktu kecil dan Dave.. Dia ga.."

"Galang. Pacarnya vika"potong galang lalu ia menjulurkan tangannya.  Lalu dave dan galang pun bersalaman sebagai tanda bahwa mereka sudah berkenalan.

"Udah yuk. Ke kelas"ucap galang sambil menarik tangan vika untuk mengajaknya pergi namun dicegah oleh vika sendiri lewat tangannya yg menahan. "kenapa?"tanya galang.

"gue nggak bisa. Gue mau nemenin dave dulu. Kasian dia kan baru pindah dan dia belum kenal sama siapapun yg ada disini. Jadi.. Gue gak bisa"jelas vika

"yaudah. Kalo gitu gue ikut"ucap galang. "beneran mau ikut?"tanya vika.

"iya. Gue pgn ikut"jawab galang.

Akhirnya mereka bertiga pun berjalan jalan diarea kampus. Sesekali galang menggenggam tangan vika namun dihempaskan oleh vika. Vika heran melihat tingkah galang yg tiba tiba menjadi seperti itu. "ngapain sih pegang2 melu"bisik vika ke galang. "orang gue pengen"balas galang cuek.

"emm.. Kayaknya gue laper deh. Ke kantin aja yuk vik. Kantinnya dimana"tanya dave pada vika.

"Tinggal lurus trus belok kiri. Udah deh sampe. Lo mau kesana? Yuk"jawab galang yang langsung memegang lengan dave. Dave heran dan tetap diam. "kok diem? Lo nggak suka?"tanya galang. Dave pun menggelengkan kepalanya. "nggak. Gue suka kok"jawab dave. Akhirnya Dave dan galang pun pergi ke kantin dan meninggalkna vika sendirian. "Dasar Kacang!"teriak vika.

Mereka bertiga pun akhirnya sampai di kantin. "Kamu pesen apa?"tanya vika pada dave karena vika menatap dave dulu saat itu. "gue bakso aja"jawab galang. "gue nanya dave bukan lo"ucap vika ketus. "yaudah si. Intinya sama"jawab galang

Vika pun langsung memalingkan wajahnya dan pergi memesan makanan. "Em.. Kalian udah jadian berapa lama?"tanya dave tiba tiba. Merasa dave bertanya, galang pun menatap dave. "Lo nanya gue? Udah sebulan lebih kok"jawab galang cuek. Vika pun datang dengan membawa nampan berisikan 3 mangkok bakso diikuti dgn ibu kantin yang membawa es teh 3 gelas. Melihat vika yg membawa nampan, kedua pria itu lantas berdiri dan berniat menolong vika. Dave langsung berlari menghampiri vika dan membantunya. Galang pun hanya terdiam melihat tingkah dave kepada vika. Ia pun langsung pergi dari kantin. "Loh.. Lo mau kemana?"tanya vika. "ini baksonya udah dateng"sambungnya lagi. "gue mau ke kelas. Tiba tiba kenyang"jawab galang cuek.

Akhirnya hanya ada vika dan dave yg makan di kantin. Sedangkan dave malah pergi ke lapangan basket. Ia bermain basket sendirian disana. Ia meluapkan kekesalannya lewat basket.

Kenapa gue ini? Kenapa gue begini! Apa mungkin gue cemburu sama david? Apa mungkin gue ini udah jatuh cinta sama vika. Kenapa gue malah bingung sama perasaan gue sendiri!

"arghhhh.... "teriak galang sambil melemparkan bola basketnya

Sedangkan vika dan david masih asik makan disana. Tanpa sepengetahuan mereka, terdapat luna yg tak sengaja melihat vika dan david. Vika? Sedang apa dia disana? Siapa pria itu? Kemana galang?.batin luna.

Setelah kelas mereka selesai. Vika pun keluar dari area kampus. "lo selingkuh dari galang hah? Gue ada buktinya. Dan yg pasti.. Kalian bakal cepet cepet putus"ucap luna lalu ia langsung pergi seperti hembusan angin.

Heart Secret (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang