Ketakutan

1.1K 62 0
                                    

Setelah selesai mandi. Vika langsung turun ke bawah untuk membantu citra yg sedang menyirami tanaman.

Drrrtt...

Hp vika bergetar kembali. Vika yg mendengar hpnya bergetar pun langsung kembali masuk ke kamarnya. Siapa sih!

Vika membuka hpnya dan terkejut melihat apa yg ada didalam sana. Hatinya teriris ketika ia melihat galang yg sedang duduk berdua di sebuah taman bersama luna. Ia menjatuhkan air bening dari pelupuk matanya ketika melihat galang yg tertawa riang bersama luna. Apa kali ini lo yakin gabakal ninggalin gue lang?

Sedari tadi, vika terus melamun memikirkan foto yg dikirimnya tadi yg entah dari siapa. Sampai sampai ia tak menyadari bahwa keadaan terasnya sekarang di penuhi sedikit kubangan air.

"Vik.. Vik.. Lo mau rumah lo banjir?brenti woy"teriak citra. Namun yg ia marahi masih asik dengan lamunannya. "Vikaaa... Matiin krannya"teriaknya lagi.

Vika kaget saat citra tiba tiba teriak dan sekarang ia mulai menyadari bahwa air di terasnya hampir banjir. Buru buru vika langsung mematikan krannya. "Lo kenapa sih? Akhir akhir ini sering bengong gitu?"

"gapapa. Cuma gaenak badan! Gue masuk dulu"

❤❤❤

"

Vik.. Nanti lo pulang duluan aja ya! Gue nanti ada tugas klompok"

"oh yaudah. Kalo lo pulang agak malam, kabarin ya! Biar pak supir aja yg njemput"

Citra hanya mengacungkan jempolnya dan langsung pergi meninggalkan vika. Vika juga langsung bergegas menuju ke kantin karena merasa perutnya itu butuh asupan energi.

"Galang?"ucap vika. Galang yg merasa namanya di panggil, akhirnya menengok. Galang kini terlihat gugup karena saat ini ia sedang bersama luna. Apalagi dg posisi luna yg memegang lengannya. Buru buru galang melepaskan tangan luna dr lengannya.

"eng.. Ka.. Kamu mau makan?"tanya galang gugup. Vika terdiam sejenak. Ia tak mampu bicara. Segenap tenaga ia kumpulkan agar ia tidak menangis di hadapan galang. "tadinya.. Cuma gajadi lh! Gue inget kalo gue nggak bawa uang"jawab vika yg sekarang memakai kata 'Gue' bukan 'Aku' lagi. "Gue pergi dulu"

Vika ingin melangkahkan kakinya namun di cegat oleh luna. "lo mau makan kan? Biar gue yg bayar"ucap luna

"Gausah. Gaperlu. Gue juga udah nggak laper kok"

"nggak! Pokoknya lo harus makan"

Vika pun terdiam. Ia aneh melihat sikap luna yg tiba tiba baik padanya. Galang juga sedari tadi hanya diam. Ia takut jika vika akan marah kembali padanya. "Maaf tadi.. "

"gapapa. Gue nggak marah kok"jawab vika disambung dengan senyum palsunya

Luna datang dengan dua mangkuk bakso di tangannya. "maaf lama tadi ngantri. Nih, gue pesen 2 buat kalian"ucap luna sambil menyodorkan mangkuk bakso itu.

"lo nggak mesen?"tanya galang

"gue udah makan tadi"

"oh ya.. Gue tadi udah pesen minuman tp rame. Lang, lo yg ngantri disana ya"ucap luna lagi. Galang bangkit dan langsung pergi meninggalkan kedua gadis itu disana.

"Bengong aja lo! Ayo dimakan"ucap luna.

Vika yg sedari tadi diam kini mulai memakan baksonya. Rasain lo vik!

Vika yg merasa curiga pada sikap luna pun terbukti adanya. Ternyata luna memberikannya semangkuk bakso dengan rasa yg super pedas. Padahal ia sendiri tidak bisa makan makanan pedas. Vika mulai kegerahan dan panas dalam tubuhnya, apalagi tidak ada minum sekarang.

"kenapa? Nggak suka?"tanya luna

"Suk.. Su.. Ka kok"jawab vika lirih

Vika terus memakan bakso itu. Bakso itu benar benar pedas. "Lo emang cewe kuat ya! Brarti permainan gue yg sekarang kalah nih"ucap luna tiba tiba dan ia langsung pergi. Vika kini mulai berasa aneh pada tubuhnya. Perutnya kini mulai perih tak terkira. Kepalanya pusing dan seketika berubah menjadi gelap.

Vika kini membuka matanya. Ia tak tau ada dimana sekarang. "Vika? Lo udah sadar?"tanya galang panik.

"Aku dimana lang?"

"Kamu di uks kampus"

"emang Aku kenapa?"

"kata dokter uks. Kamu tadi pingsan karena kepedesan! Katanya perut kamu nggak cocok sama makanan pedes makanya kamu jadi pingsan gini"

"oh gitu". Kini suasana hening seketika. Keadaan canggung melanda mereka saat ini. "apa ini gara gara luna?"tanya galang yg sontak membuat vika kaget.

"eng.. Nggak kok! Tadi anu.. Tadi aku...."

"Kamu nggak berbakat boong! Jadi jangan boongin aku"

Vika terdiam. "iya kan?"tanya galang lagi tapi vika masih terdiam. "harusnya aku nggak ngebiarin kamu makan bakso pesenannya. Pantes aja sifatnya pura pura baik"

"udah. Gapapa kok! Aku juga gapapa kan nih liat"ucap vika yg berusaha menenangkan diri galang

"iya deh. Pacarku kan kuat"ucap galang yg langsung mencium kening vika. "ihhhh.. Galang!! Main cium cium aja deh"teriak vika

"mending loh nyium Kening! Coba kalo tadi nyium bi.. "

"udah nggak usah dilanjutin! Gue nggak mau denger"

Mereka akhirnya berdebat kecil yg sesekali diselingi tertawa. Sampai mereka tidak sadar bahwa ada luna yg memerhatikan mereka dari balik pintu. Gue nggak suka ngeliat kalian bahagia! Gue pengen hubungan kalian hancur! Kalo gue ngga bisa milikin galang, maka lo juga nggak bisa sama galang! Gue nggak akan ngebiarin kalian bahagia. Gue bakal menjadi kehancuran bagi hubungan kalian. Camkan itu!

"Vika.. Lo kenapa vik? Ada yg luka? Mana yg sakit?"teriak citra yg tiba tiba muncul dari balik pohon. Merasa terganggu akan kehadiran citra, galang yg tadinya duduk diatas kasur pun langsung turun dan duduk di kursi. "pengganggu bgt sih lo"ucap galang tiba tiba. Citra mendengus kesal. "paan sih lo! Maunya pacaran terus. Lo kira vika cuma punya lo apa"

"punya gue lh. Orang dia pacar gue! Lah lo punya siapa?"

"gue punya orang tua gue lh. Ngapain lo nanya nanya!"

"tinggal ngomong jomblo apa susahnya sih"

"galaaaaaanggg... "teriak citra

"vik.. Pacar lo nyebelin bgt Sih! Lo gak bosen apa sama dia? Ganteng enggak bikin eneg iya!"sambungnya lagi

"paan lo. Ngejek ngejek gue! Dasar kutu bunglon"

"hoooo.. Dasar ingus monyet"

"ihh.. Paan sih kalian! Berisik tau nggak"teriak vika memisahkan keributan galang dengan citra.

"oh ya.. Gue jadi lupa sama lo yaampun! Gara gara dia siii"cloteh citra

"trus aja lo nyalahin gue! Dasar cewek"

"malah mulai lagi... Udah kek! Cape dengernya tau"teriak vika lagi

Akhirnya galang dan citra pun diam dan kini mereka saling melontarkan perhatiannya kepada vika yg tadi sempat pingsan. Dalam benaknya, ia takut bahwa luna akan terus menyakitinya sampai ia menyerah dan akhirnya memutuskan hubungannya dengan galang.

Kita lihat saja takdirnya. Aku sayang kamu galang! Demi apapun aku nggak akan mau ninggalin kamu, sekalipun luna slalu menyakitiku.

Heart Secret (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang