"Lo nggak salah ngomong kan? Lo boong kan?"tanya galang
"gue nggak bohong! Dia kecelakaan sebulan yg lalu, sekarang dia dirawat di RS Cahaya Medika"
Mendengar itu, galang langsung pergi dari kelas tanpa menghiraukan dosennya yg berdiri di depan.
"Pasti gara gara lo!! Iya kan?"teriak galang sambil menunjuk nunjuk wajah luna.
Luna menoleh karna merasa ada seseorang yg meneriakinya. "lo ngomong apa sih! Gue nggak ngerti"
"Vika kecelakaan dan sekarang dia kritis!! Ini semua pasti gara gara lo"
"mana gue tau soal itu!! Gue juga baru denger dari lo"
"gue nggak peduli lo mau ngomong apa!! Kalo vika sampe kenapa kenapa, gue nggak akan maafin lo"ucap galang dan ia langsung pergi meninggalkan luna.
GALANG POV
Aku langsung melajukan mobilku dan pergi ke rumah sakit menemui vika. Entah apa yg akan dilakukan luna lagi, aku tak peduli.
Ku lajukan mobilku dengan cepat. Aku sangat ingin bertemu dengannya. Mengapa aku baru tau hal ini sekarang? Itulah yg ku sesali sekarang.
Sesampainya di rumah sakit. Aku buru buru langsung mencari kamar vika. Hingga aku melihat ada Citra dan David yg sedang duduk di sebuah kursi penunggu di depan ruangan VIP.Mereka tersadar akan kehadiranku dan langsung beranjak dari kursi itu. Raut wajah mereka pun seperti orang yg marah, kesal, dan kecewa. "ngapain lo kesini?"tanya citra
"ngapain lo kesini setelah apa yg lo lakuin sama sahabat gue ha'?"
"Oh ya gue tau.. Lo seneng kan ngliat dia lemah kaya gini! Ini kan yg lo mau? Rencana lo sukses galang!!"
Aku terdiam atas ucapan citra padaku. Semua itu benar. Ini semua salahku. Jika aku tak menuruti luna. Ini semua tidak akan terjadi.
"Lo.. Lo udah bikin sahabat gue celaka hikss. Lo udah bikin dia jadi kaya gini. Gue.. Gu.. Gue nggak akan pernah lupain atas apa yg lo perbuat sama sahabat gue hikss"
David merangkul citra. Aku masih terdiam. Aku tak menyangka jika akhirnya akan seperti. "gue cuma pengen ketemu vika. Gue nyesel udah nglakuin itu semua. Gue nyesel"ucapku dan mataku sudah berbinar.
"apa alasan lo nglakuin ini?"tanya david
Aku menceritakan semuanya pada mereka. Dari sejak kaki vika cedera sampai aku mulai mengacuhkannya. Ku ceritakan semuanya secara runtut agar mereka percaya bahwa aku melakukan ini semua demi vika. "gitu!! Gue.. Gu.. Gue.. Gue bener bener nyesel!! Harusnya gue nggak nglakuin itu! Harusnya ini nggak bakal terjadi. Plis ijinin gue buat ketemu sama vika"
"Lo masuk aja!"suruh david
Aku langsung masuk ke ruangan vika. Aku mendekatinya. Ku lihat tubuh mungilnya terbaring lemah di atas kasur dengan selimut diatasnya dan terdapat alat bantu pernafasan yg menempel diantara hidung dan mulutnya. Juga perban yg menutupi dahinya.
Wajahnya pucat. Tidak seperti biasnya. Vika yg biasanya tertawa bersamaku kini terbaring lemah disini. Harusnya aku yg menggantikan posisinya.
GALANG POV END"Vika? Ini aku.. Galang! Galangmu ada disini"ucap galang lirih.
Galang menggenggam tangan vika sembari mengelus elusnya. Tanpa ia sadari, sebulir air mata tlah jatuh dari kelopak matanya. "Vikaa.. Aku disini!! Kamu.. Kamu nggak mau buka mata kamu? Aku tau kamu marah sama aku. Tapi sekarang aku udah nggak kaya kemaren vik!! Aku disini buat kamu. Kumohon buka matamu. Kumohon"ucap galang sambil menangis
Cklek.
Pintu kamar vika terbuka. Citra masuk ke dalam ruangan tersebut sontak galang langsung mendongak dan menoleh terhadapnya. "gue cuma mau ngasih ini sama lo! Waktu kecelakaan itu, vika megang erat gelang ini. Gue tau ini punya lo yg dari vika kan? Ambil."ucap citra sambil menyodorkan gelang itu terhadapnya.
Citra kembali ke luar. "Nih.. Kamu liat ya! Aku bakal make gelang ini lagi"ucap galang sambil memakai gelang itu.
"Nih liat! Aku make gelang ini lagi vik. Kamu pasti seneng kan? Nih liat.."
"aku seneng make gelang ini. Aku nggak bakal balikin gelang ini ke kamu asalkan kamu buka mata kamu yah!"
"atau mungkin kamu mau kita pergi ke danau? Aku bakal ngajak kamu kesana tapi kamu harus buka mata kamu dulu!! Kamu mau ke danau kan? Kali ini aku nggak bakal nolak kamu. Kita bakal pergi ke danau setelah kamu sadar"
"Kamu mau kan? Buka mata kamu vik. Ayo buka hiks hiks.. "
Galang kini menangis di samping vika. Ia menundukan kepalanya di atas kasur vika. Ia menyesali perbuatannya terhadap vika. Ia menyesal telah memutus hubungannya dengan vika. Ia menyesal telah menyakiti hati gadisnya itu.
Terngiang di kepala galang saat saat mereka masih bersama. Saat mereka menghabiskan waktu bersama. Saat mereka bermain hujan untuk pertama kalinya di taman. Saat mereka pergi ke pasar malam dan vika memberikannya sebuah gelang.
Kenangan manis itu masih terlintas betul di ingatan galang. Hingga ia tersadar bahwa sekarang gadisnya itu tengah terbaring koma disana.
Maaf buat part ini sedikit. Ini juga aku sempetin padahal besok aku ada ulangan harian. Aku bela belain terusin cerita ini. Gimana? Sedih nggak? Kena nggak feelnya?
Sebenernya aku juga sedih banget karena ternyata vika kecelakaan dan sekarang dia koma di rumah sakit. Huwaaa😭
Jangan lupa vote and comment yaa.. Kalo mau aku up setiap hari muehehehe :'v
Salam Kathniel readers 🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Secret (COMPLETED)
Teen FictionKetika hubungan palsu yang dijalani menjadi awal timbulnya perasaan. Disaat itu terjadi apa yang mereka lakukan? Bertahan untuk memiliki atau melepaskan untuk kebahagiaan? Penasaran? baca cerita Heart Secret ❤