PART 17

6.8K 259 0
                                    

"Lexa, udah sampai." Tegur Nathan saat tidak menyadari tanda tanda pergerakam dari Alexa yang sekarang masih berada di motor Nathan.

"Eh, iya. Maaf gue ngelamun." Ucap Alexa gelagapan. Nathan hanya mengangguk sambil melepas helm nya, lalu turun dari motor nya.

"Ayo masuk, Aura pasti udah nunggu lo." Ajak Nathan. Alexa mengangguk sambil tersenyum tipis. Aduh, dari tadi Nathan berharap agar Alexa tidak terus tersenyum. Senyuman itu sungguh membuatnya terpesona. Karena tidak ingin terpesona lebih dalam, Nathan memilih untuk masuk ke dalam rumah diikuti dengan Alexa di belakang nya.

"Nathan pulang." Ucap Nathan agak keras, namun tidak sekuat pekikan alay Tasya. Dari arah ruang tamu, muncul Mommy Nathan dengan senyum mengambang di wajah elok nya.

"Siang tante." Sapa Alexa sambil agak membungkukkan tubuhnya sambil tersenyum.

"Siang, Alexa mau ngajarin Aura piano?" Tanya Momy Nathan.

"Iya tante."

"Yaudah, Nathan, kamu antar Alexa ke kamar Aura." Nathan mengangguk lalu menarik tangan Alexa untuk mengikutinya. Perasaan aneh menjalar di tubuh mereka saat mereka saling bersentuhan. Desiran aneh seakan akan mempercepat peredaran darah mereka. Dan jantung berdetak cepat. Namun Alexa hanya mengabaikannya, dia masih mencintai seseorang di masa lalu nya.

Lain dengan Alexa, Nathan mulai menyadarinya.

Menyadari bahwa dia menyukai Alexa.

****

Lantunan piano itu sangat menghasut siapa pun yang mendengarnya untuk mendalaminya. Setiap nada menyimpan perasaan perasaan sang penulis. Jika digambarkan bagaimana musik indah itu melantun, mungkin semua orang akan tenggelam dalam musik itu. Benar kata orang, Alexa memang sangat pandai memainkan piano.

Aura yang sejak tadi mendengar dan melihat cara Alexa bermain piano menganga tak percaya. Dan lebih parah nya lagi, lagu indah nan kelam itu adalah lagu ciptaan Alexa sendiri. Setelah menyelesaikan permainan piano nya itu, Alexa menoleh ke arah Aura dan tersenyum.

"Waktu kamu main piano, kamu harus hayati bagaimana lagu itu. Jangan hanya kamu mainkan." Jelas Alexa. Aura mengangguk mantap.

"Kamu masih mau ikut lomba piano itu?"

"Iya kak. Dan aku udah daftar." Jawab Aura bangga. Aura memang sangat bersemangat sejak pertama kali mendengar tentang diadakannya lomba piano yang sangat terkenal di seluruh Indonesia itu.

"Jadi, kamu mau mainin lagu apa?"

"Um, aku sebenarnya udah buat lagu kak. Dan aku mau mainin lagu itu." Jawab Aura agak gugup. Sebenarnya dia agak tidak yakin, karena lagu itu adalah lagu ciptaan nya sendiri.

"Yasudah, coba kamu mainin sekarang. Kalau kakak rasa lagu itu bagus, silahkan pakai lagu itu." Ucap Alexa yang membuat Aura menjadi semangat. Aura pun memainkan lagu milik nya dengan lancar.

Lagi lagi, sore itu, lantunan piano mulai terdengar di seluruh ruangan musik yang biasanya senyap itu. Lantunan piano yang sangat indah bagi seorang pemula seperti Aura. Alexa terpengangah kaget saat melihat Aura yang begitu menghayati lagu tersebut. Bahkan Alexa sempat berpikir "Aura mungkin akan menjadi lebih hebat dari gue."

Setelah menyelesaikan musik karya Aura itu, Aura tersenyum senang karena melihat Alexa yang begitu semangat memujinya.

"Bagus banget Aura. Kamu bisa lebih hebat dari kakak kalau gini caranya." Puji Alexa sambil mengacungkan jempol nya. Aura terkekeh lalu tersenyum.

"Makasih kak pujiannya." Balas Aura semangat.

"Yaudah, lomba nya kan tinggal 1 minggu. Kalau bisa sih, kakak bakal ajarin kamu setiap hari." Jelas Alexa. Lagi lagi Aura mengangguk.

My Ice Heart (COMPLETED)Where stories live. Discover now