PART 23

5.9K 235 3
                                    

Perjuangkan jika memang kamu ingin berjuang. Dan biarkan jika memang kamu tidak niat berjuang.

-Reza Putra Airlangga-

Alexa POV

Sekarang gue dan Nathan lagi mau pulang menuju Vila. Yang pasti jalan kaki, karena kita emang keluar vila tanpa pakai kendaraan. Jalan raya kelihatan sepi karena masih sekitar jam setengah tujuh pagi. Gue dan Nathan hanya berjalan tanpa bicara. Gue sibuk mendengarkan lagu dari aplikasi musik yang ada di ponsel gue melalui earphone.

Gue menyerngit bingung saat lagu yang gue benci terputar di sini. Twinkle little stars... Gue emang suka sama yang namanya bintang. Tapi, lagu itu adalah lagu yang gue benci. Silahkan bilang gue aneh karena benci lagu itu. Tapi, lagu itu terlalu banyak kenangan gue bersama Aurel dan satu sahabat gue lagi.

Dia itu anak nya uncle Rei yang sekarang lagi sekolah di Belanda. Entah kenapa, dia milih negara itu buat di tinggali. Tapi, menurut informasi yang gue dapat dia sempat pulang ke Indonesia. Gue sempet marah karena dia nggak datengin gue. Saat gue tanya dia ngapain pulang, dia malah jawab dengan nada enteng.

"Hanya menyapa kenangan sama seseorang."

Kenangan katanya? Alibi sekali perkataan nya itu. Dengan cepat gue mengambil ponsel gue yang ada di kantong baju. Belum sempat gue tekan tombol untuk mengganti lagu, tubuh gue terasa di peluk dan terdorong diiringi suara mobil yang terdengar melaju kencang. Dan gue juga denger teriakan Nathan manggil nama gue.

Sosok itu... Sosok yang sekarang meluk gue seakan melindungi gue. Matanya menatap gue tajam. Mata biru tua itu sungguh tajam. Dia yang menyelamatkan gue dari mobil tadi. Andai kata dia nggak peluk dan tarik gue, mungkin gue nggak akan selamat.

"What are you doing hah?! You want to die?!" Ucap nya tajam. Gue baru sadar. Jadi dia bule nyasar ya? Betul juga, mata nya biru tua sih.

"Sorry sir. I dont want to die actually. And, can you be nice to talk? Thanks by the way." Ucap gue kesal lalu pergi meninggalkan dia yang masih menatap gue tajam. Gue lihat Nathan yang ternyata lagi menghampiri gue secara tergesa gesa.

Kelihatan nya, tadi Nathan posisi nya jauh dari gue. Karena lihat dia ngos ngosan yang berarti dia lari sambil ngehampirin gue.

"Gila! Lo nggak papa kan?"

"Gue nggak papa, tadi juga ada yang ban--" Gue berhenti bicara karena nggak lihat cowok tadi. Dimana? Cepet banget ngilangnya.

"Mangakannya lain kali hati hati dong. Yaudah yuk ke vila, takutnya dicariin."

****

Author POV

"Jadi, kita sarapan di vila atau cari rumah makan waktu di perjalanan?" Tanya Rosa sambil memakai sling bag putih nya. Alexa menaikan bahu nya tanda dia setuju setuju saja dengan keputusan teman teman nya.

"Kita sarapan roti aja di sini. Habis gitu kita cari rumah makan di perjalanan ke Tanah Lot nya." Usul Nathan yang baru saja tiba di ruang santai sambil meletakan tangan nya di saku celana nya. Pandangan nya tertuju pada Alexa yang terlihat cantik dan fashionable dengan style kekinian nya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Ice Heart (COMPLETED)Where stories live. Discover now