PART 28 : Belajar matematika

99 10 2
                                    

Update lagi nih, hehe. Happy reading!

***

"Arshall! Tunggu!"

Merasa terpanggil, Arshalla menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.

"Kenapa sih kalau jalan suka cepet gitu?" Tanya orang yang memanggil tadi setelah berusaha menyejajarkan dirinya dengan Arshalla.

Arshalla terkekeh. "Perasaan kalau aku jalan suka biasa aja kok, ada apa emangnya?" Tanya Arshalla to the point.

"Enggak kok, cuma panggil aja." Katanya sambil menampilkan cengiran khasnya.

"Ada-ada aja kamu, Dit!" Arshalla berniat untuk melanjutkan langkahnya, namun ia mengurungkan niatnya karena Radit kembali memanggilnya.

"Ke kelas barengan boleh?" Tanya Radit.

Arshalla tersenyum. "Emangnya nggak boleh ya?"

Radit terkekeh. "Yeh, ditanya malah balik nanya. Ya udah yuk barengan aja!"

Mereka berjalan beriringan menuju second clever grade. Memang benar kata Radit, langkah Arshalla terbilang cepat dibandingkan dengan rata-rata cewek biasanya. Radit pun sedikit keteteran jika berjalan beriringan dengan Arshalla seperti saat ini.

"Shall, kalem aja dong jalannya!" Protes Radit sambil terus berusaha menyejajarkan langkahnya dengan Arshalla.

Arshalla tertawa kecil. "Ini juga udah kalem, Dit. Masa harus dilambatin jalannya, kan lama."

"Iyain deh. Sekalian olahraga juga."

Arshalla masih berjalan dengan tempo yang sama, sesekali ia tertawa melihat Radit yang berusaha menyejajarkan langkahnya.

Akhirnya kegiatan jalan cepat tadi berakhir ketika mereka melangkahkan kaki di second clever grade. Mereka duduk di kursi masing-masing. Arshalla berjalan ke sisi kanan, sedangkan Radit ke sisi kiri. Mereka sama-sama menempati kursi barisan kedua, tetapi beda kolom.

Belum lima detik Arshalla duduk di bangkunya, ia sudah dikagetkan dengan kehadiran Radit yang sedang duduk di kursi tepat di depan Arshalla. Kebetulan kursi itu masih kosong—Mengingat saat ini masih dikategorikan cukup pagi.

Melihat reaksih Arshalla yang kaget, Radit jadi terkekeh geli.

"Makanya jangan ngelamun!"

Arshalla mendengus kesal. "Dari tadi aku nggak ngelamun, kamunya aja yang ngagetin!"

Radit semakin terkekeh. "Shall, gue mau tagih janji nih!"

Dahi Arshalla mengerut dan matanya menatap Radit dengan tatapan maksudnya?.

Radit memutar bola matanya. "Itu loh, yang belajar matematika!"

"Oh iya, jadi mau kapan dimulai?"

Radit tersenyum penuh kemenangan. "Istirahat nanti, di kantin."

"Belajar kok di kantin? Nggak di kelas aja?"

"Biar asyik! Di kelas terus boring gue!"

"Iya asyik, tapi berisik! Nggak akan konsen nanti. Yang ada nanti malah makan, terus ngobrol deh. Enggak ah, di kelas aja."

"Enggak, enggak. Gue bisa konsen belajar kok, serius. Janji deh!"

Arshalla tampak berpikir sebentar. "Beneran ya? Kalau nggak tepatin janji, aku bakal balik ke kelas aja."

"Iya, iya!"

***

"Ayo Shall, nanti kalau nggak kebagian tempat duduk, bisa gawat!" Pekik Radit sambil membantu Arshalla mengambil beberapa buku tentang matematika, kebetulan hari ini ada pelajaran matematika jadi Arshalla selalu membawa beberapa buku cetak tentang matematika yang ia punya.

Senyumin Aja! [LENGKAP]Where stories live. Discover now