PART 44 : Kutunggu Kau Putus

128 8 1
                                    

Lelah yang menyenangkan.

Hal itulah yang sedang Arshalla rasakan saat ini. Setelah pulang dari rumah Radit dengan perasaannya yang sudah dicampur aduk oleh cowok itu. Menjengkelkan. Menakutkan. Dan yang paling mengejutkan adalah ketika mengetahui bahwa cowok itu melakukan drama marah-marah agar bisa membuatnya menangis karena dirinya sedang berulang tahun. Kemudian makan kue bersama, itu manis sekali.

Kesenangan Arshalla hari ini tidak sampai di situ saja. Saat masuk ke dalam rumahnya ia dikejutkan lagi dengan keadaan ruang tamu yang dipenuhi balon berwarna oranye—warna favoritnya. Kemudian muncullah kedua sosok paling berharga di dunia ini yang Arshalla miliki. Arshalla speechless seketika, melihat Bundanya tersenyum lebar kemudian mengucapkan ucapan selamat ulang tahun dan Sang Ayah yang sedang memegang piring berisi kue hias yang cantik.

Kemudian, keluarga kecil itu berdoa mengucap syukur karena peri kecil mereka masih bisa memiliki kesempatan untuk berulang tahun hari ini. Setelah doa yang dipimpin oleh Sang kepala keluarga, mereka mulai memotong kue dan memakannya bersama. Sesekali mereka tertawa ketika menengar kejadian yang Arshalla alami sepanjang hari ini. Setelah itu Arshalla diajak orangtuaya untuk pergi makan di luar.

Bahagia itu tidak perlu dicari, tetapi harus diciptakan. Percuma rasanya ketika mencari kebahagiaan dengan hal yang tidak baik. Kenapa tidak mencoba menciptakan kebahagiaan dengan hal yang baik?

Arshalla mengeratkan pelukan pada bantal guling kesayangannya. Gadis itu tersenyum ketika mengingat sepanjang hari ini. Kemudian ia melirik ke arah jam dinding. Pukul 21.05. hari sudah cukup larut, namun ia belum mengantuk juga. Padahal biasanya ketika ia melakukan aktivitas sampai malam ia akan mudah tertidur karena lelah. Iya, Arshalla baru pulang dari makan bersama keluarganya sekitar sejam yang lalu. Karena setelah makan di salah satu rumah makan khas Sunda mereka tidak langsung pulang, tetapi pergi menonton film di bioskop kemudian berbelanja keperluan sehari-hari yang memang sudah biasa dilakukan.

Sekarang Arshalla beranjak dari kasurnya, kemudian mengampil ponsel yang berada di atas nakas untuk meminimalisir kebosanannya. Jempolnya bergerak untuk membuka aplikasi yang akhir-akhir ini menjadi favorit gadis itu. Instagram. Lalu ia mulai menyelami kiriman-kiriman foto yang ada di sana.

Kegiatannya itu berhenti di satu kiriman yang menarik perhatiannya. Kiriman itu menampilkan sepasang remaja yang sedang menekan tuts piano berwana putih. Setelah memutar video tersebut, Arshalla swipe ke kiri untuk melihat beberapa gambar dalam kiriman itu. Matanya melebar ketika melihat foto candid yang menampilkan dirinya sedang memakan kue, ada krim kue yang menghiasi sekitar mulutnya. Arshalla menggelengkan kepalanya sambil terkekeh.

Satu ide terlintas dipikiran Arshalla untuk memberikan komentar pada postingan itu, namun ada satu hal yang mengalihkannya. saat ia menyadari bahwa ada yang janggal dengan caption pada postingan itu.

My birthday girl!

Dahinya mengernyit, berusaha memahami. Iya, Arshalla tahu artinya, tetapi apa maksud captionnya?

Sedetik kemudian Arshalla membuka aplikasi chatnya.

***

Pukul 21.35. Ketika Radit baru pulang mengantar Maminya ke supermarket. Ia duduk di kasurnya kemudian mengeluarkan ponsel dari sakunya, lalu mengaktifkan data internet.

Sejak di supermarket tadi cowok itu memutuskan untuk mematikan data internetnya karena merasa risi dengan grup obrolan taman-temannya yang terus saja membuat ponselnya bergetar. Sebenarnya yang bukan hal itu yang menjadi masalahnya, tetapi topik yang sedang dibahas yang membuat Radit menjadi bingung.

Lusa nanti Juna—teman sekelasnya Radit akan mengadakan pesta ulang tahun besar-besaran. Acaranya akan digelar di salah satu gedung mewah yang dimiliki kota Bandung. Yang jadi masalah yakni syarat untuk mengikuti acara yang mengharuskan tamunya untuk datang dengan pasangannya. Yang dimaksud dengan pasangan dalam acara ini lebih universal. Boleh pasangan suami-istri, ibu dan anak, ayah dan anak, sepasang kekasih, atau sepasang teman juga boleh. Hal ini dikarenakan orangtua Juna yang menginginkan acara lebih meriah dan ramai, jadi satu undangan untuk dua orang. Mengirit biaya pembuatan undangan, bukan?

Senyumin Aja! [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang