Bagian 6

403 10 0
                                    

Fahri POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Fahri POV

Perkenalkan... namaku Fahri Ramdhan.. aku adalah anak tunggal dari pasangan Edo Rivaldi dan Anisa Ramdhani. Aku tinggal di sebuah kota padat penduduk bertempat tinggal di salah satu perumahan bersama mamiku, perumahan ini begitu nyaman dengan suasana asri sejuk dan rindang. Sebelumnya aku tidak bermukim di daerah ini, awalnya aku dan mami bermukim di bagian utara kota, kami pindah kemari di akibatkan sebuah pertikaian antara mami dan papi. Pertikaian itu berasal dari papiku kepergok berselingkuh dengan salah satu teman wanitanya saat aku dan mami berada di kafe dengan beberapa keluarga lainnya. Aku juga tidak menyangka di saat itu juga kami bertemu papi dengan wanita jalang itu. Papi berbohong dengan perkataannya yang mengadakan rapat penting dengan pejabat tinggi lainnya di luar kota. Papiku adalah seorang anggota DPRD tingkat II di provinsi ini.

Saat kejadian terjadi. Mamiku menahan emosi, matanya ber-api-api saat melihat papi berduaan dengan wanita jalang itu, mamiku tidak langsung menghampiri meraka berdua karena saat itu juga aku dan mami sedang bersama keluarga dalam rangka merayakan kelulusan S1 komputer kakak sepupuku. Tidak ku sangka.. seorang yang kubanggakan menjadi orang tuaku itu telah berhianat dengan seorang yang ku sayangi melainkan mamiku sendiri. Mami begitu benci dengan papi yang telah berkhianat begitu juga denganku, aku lebih membencinya!!

Saat ini aku sudah terbiasa hidup tanpa orang tua (laki-laki). Tanpa beliau aku dan mami masih bisa hidup seperti sekarang ini bahkan kehidupan kami jauh lebih bahagia ketimbang mami masih bersama papi. Aku lebih banyak menghabiskan waktu bersama mami salah satunya bermain Tenis. Tenis adalah olahraga favoritku begitu juga dengan mami. Setiap weekend mami menyempatkan dirinya bermain Tenis bersamaku di Tennis FunPlay (tempat). Seperti hari ini, mami menyempatkan dirinya setelah melakukan pekerjannya sebagai seorang Psikolog.

"ahhhh... capek juga" keluh mami setelah mengambil bola yang keluar garis.

"capek mi? istirahat aja dulu" selorohku memutar-mutar raket Tenis.

"iyaaah... huuuh" keluh mami lagi sembari duduk lalu mengelap keringat di dahi dengan punggung tangan. Aku menghampiri tas olahragaku yang tergeletak di bawah kursi panjang, aku mengambil sebotol air mineral lalu memberikannya ke mami.

"nih mi.. minum dulu" mami menerima dengan senang hati.

"makasih yaa sayang" aku lalu duduk di sebelah mami meluruskan kedua kaki.

"...bagaimana dengan sekolah barumu sayang, baik baik aja kan murid-muridnya??" tanya mami di sela-sela aku merilekskan diri.

"...baik baik aja mi" jawabku.

" maafkan mami yaa sayang... gara-gara mami kamu jadi pindah sekolah.. kamu jadi kehilangan teman dekatmu.."

"mami mulai deh.." dengusku.

"jangan bahas itu lagi" sambungku. Mami terdiam memperhatikanku.

Hening...... aku menghela nafas sejenak.

You're My..... (BoysLove)Where stories live. Discover now