Bagian 30

179 6 0
                                    


Ewin POV

Aku masih tak menyangka jika ini Andri. Sudah sekian lama aku tidak pernah berjumpa dengannya sejak ia kuliah di salah satu universitas di bagian tenggara kota. Sejak itulah hubunganku menjadi sedikit berjarak hingga saat ini. Rasanya... sangat canggung berada di dekatnya, padahal dahulunya kami sangatlah dekat bahkan dulu kami memiliki hubungan khusus.

Yaa... Andri adalah mantanku sekaligus pacar pertamaku.

"bagaimana dengan pendidikanmu? Lancar aja kan?" tutur Andri memecah keheningan kami di dalam mobilnya.

"yaa, lancar saja" balasku tertunduk.

"ooohh baguslah kalau begitu" sahutnya. Aku tetap menunduk, aku canggung dan sedikit deg-degan... entah apa yang membuatku seperti ini tapi aku memberanikan diri untuk berbicara.

"Andri..." panggilku. Aku meliriknya begitu juga dengan Andri.

"yaa kenapa??"

"darimana kamu tahu nomor handphoneku?"

"ibumu gak ada cerita sama kamu?"

"tidak ada" sahutku. Andri terkekeh.

"jadi begini... beberapa hari yang lalu aku ketemu dengan ibumu di rumah makan... yaaa waktu itu aku langsung samperin ibumu... aku senang bisa ketemu dengan ibumu lagi karena ..."

"...karena??" tanyaku. Andri menoleh dan tertawa sopan sekilas.

"... karena aku rindu dengan ibumu terutama denganmu" Andri tersenyum lebar. Aku juga membalas dengan senyumku (senyum canggung).

"otomatis aku langsung minta nomor handphonemu" jelasnya.

Begitu rupanya...

"ohh yaa, aku boleh minta LINE mu?" ucapnya sambil menyerahkan handphonenya. Aku menyambut handphonenya dan tidak sengaja tangan kami saling bersentuhan di tambah dengan mata kami yang saling bertemu. Tatapan Andri masih saja seperti dulu, tatapan yang tajam, tegas dan menghanyutkan.

"ahahaaaaa" Andri tiba-tiba saja tertawa lebar. Andri terpingkal memperhatikanku lalu kembali fokus menyetir dan sedikit kekehannya terdengar lagi.

Aku terdiam sejenak kembali menunduk dan mengulum bibir bawahku sembari memangku ponsel Andri di telapak tanganku. Aku menekan tombol home handphone Andri. Disaat itu juga aku terkejut melihat layarnya menyala dengan tampilan layarnya menunjukkan sebuah foto. Foto yang sangat aku sukai pada waktu itu... waktu diriku masih memilikinya.

"ada apa??" tegur Andri. Aku tidak merespondnya. Tatapanku masih tertuju pada handphone Andri. Aku menggengam erat handphone Andri seolah-olah aku ingin menggenggam kenanganku bersamanya di masa lalu.

"Ewinnn..." panggil Andri lembut.

Tiba-tiba saja salah satu tangan Andri menyentuh jemariku. Aku terfokus pada tangannya dan juga merasakan sentuhan tangan Andri yang hangat. Andri menggenggam jemari kananku, menggenggam dengan lembut sesekali memberi gesekan jempolnya yang menyapu jemariku. Perlahan aku memberanikan diri untuk menoleh ke Andri.

"....." mulutku terdiam namun hati dan jantungku sebaliknya. Aku merasakan jantungku berdegup semakin cepat lalu hatiku seperti tersentuh... entah sentuhan apa yang aku rasakan saat ini.

"kenapa kamu diam??" ku lihat Andri memperhatikanku. Tatapannya sungguh membuatku membisu. Aku melirik ke jendela Andri, beberapa mobil berlalu lalang di luar sana, aku tak sadar jika mobil Andri berhenti.

"...Ewin." Ucapnya lembut selembut sentuhan tangannya.

"Andri..."panggilku. Aku sedikit gugup.

"yaa??" sahutnya pelan memperhatikan wajahku. Aku tersenyum puas kali ini.

You're My..... (BoysLove)Where stories live. Discover now