2.

532 71 7
                                    

Wonwoo dan Mingyu sudah menjalin hubungan selama 2 tahun. Dari duduk dibangku SMA hingga sekarang mereka menjadi seorang mahasiswa.

Wonwoo menjalankan sekolahnya dengan baik, gadis yang menyukai buku itu selalu di tawarkan beasiswa dari kampus-kampus favorit, sedangkan mingyu? datang kekampus hanya untuk absen dan setelahnya bermain diluar.

Mingyu memang anak berkecukupan, sangat berkecukupan. Apapun yang ia lakukan bebas, asal uang selalu mengalir ke bagian Tata usaha sekolah.

Bedanya dengan wonwoo, wonwoo adalah anak rajin. mementingkan sekolahnya, lalu keluarganya, teman nya, dan keempat urusan cintanya.

Wonwoo? gadis itu lebih memiliki segalanya dibanding mingyu, apapun bisa ia lakukan jika ia ingin.

Tapi kenapa dia tidak menghabisi mingyu? Tidak. Itu bukan wonwoo, wonwoo akan menggunakan caranya sendiri.

Membuat mingyu benar-benar menyesal, dan membuat mingyu jatuh kembali kedalam pelukannya, tanpa berani melontarkan kata "berpisah."































































dua.

Gadis bersurai hitam legam, dengan boomber berwarna peach dan celana panjang ripped berwarna putih tengah berjalan di sekitaran kantin universitasnya, gadis itu terus berjalan untuk mencari salah satu tempat makan yang akan ia beli untuk makan siangnya kali ini.

Dari kejauhan ada beberapa anak laki-laki yang tengah berbicara dengan temannya, bisa dipastikan itu adalah gerombolan mingyu.

"Hei, gyu, itu kekasihmu kan? bentuk tubuhnya bagus. apa kau sudah pernah mencobanya?" Tanya lelaki bersurai coklat,

"Sudah. Dan sangat sangat membosankan bermain dengan wanita tak berpengalaman seperti dia asal kau tahu." Kata mingyu sambil memperhatikan wonwoo, dari atas hingga bawa, lalu tertawa renyah,

"Hei ayolah! gadis itu cantik! bukankah dia primadona di universitas ini? " Kata lelaki bersurai hitam,

"Cih, dari mana primadona? Kau akan menyesal jika kenal dengan wanita tak jelas itu, cheol hyung." Kata mingyu kepada seseorang yang ia sebut dengan 'cheol hyung'

"Sudahlah, dari pada bertengkar dengan laki-laki tak punya otak ini, lebih baik kita memesan makanan hyung. aku lapar."

"Baik, jun. Kajja"

Wonwoo dari kejahuan hanya mengulum senyuman tipis. Lebih tepatnya sebuah smirk. Dia melihat mingyu sedang bermain handphone, sambil sesekali menarik nafasnya kasar.

Wonwoo berjalan kearah bangku, yang jaraknya hanya 2 meja dari bangku mingyu. Pada saat wonwoo berjalan kearah bangku nya, mingyu sempat melihat nya, — lebih tepatnya, bola mata wonwoo.

Wonwoo? Hanya menunjukan sikap dinginnya. Tak peduli dengan manusia hitam yang tengah terduduk dengan handphone di tangannya.






























































you have a new message!
from : minggo💖

"Jeonsan? Kenapa melihatku dengan tatapan dingin mu, hm? kau sudah tak cinta padaku?"

Wonwoo hanya melihat pesan itu, tanpa membukanya sama sekali. Ia menyedot jus alpukat, sambil tertawa renyah, lalu melirik kearah mingyu yang tengah memasang smirknya untuk wonwoo.
















Mingyu pun menghampiri wonwoo perlahan, masih dengan smirk yang tercetak jelas di wajahnya, keadaan kantin sepi sekarang, mungkin mingyu bebas melakukan apapun untuk wonwoo? kita lihat saja nanti.









Setelah sampai persis di depan wonwoo, mingyu memegang tangan wonwoo, menyuruhnya untuk berdiri dihadapan mingyu. Wonwoo meng-iyakan perintah mingyu, dan langsung berdiri tepat di hadapan namja brengsek itu.

"Mau apa?" Tanya wonwoo dingin,

Mingyu mengusap ujung bibir wonwoo, lalu menatap mata rubah wonwoo, tajam.

"Tak merindukanku?"

"Kalau aku mengatakan aku merindukanmu, kau juga tak akan peduli kan, jadi untuk apa?" Kata wonwoo lagi,

Tahan wonwoo! Jangan sampai kau menangis didepan manusia brengsek ini!

"Ah ternyata kucingku ini merindukan aku," Mingyu sedikit mengimpit badan wonwoo kearah dinding,

Wonwoo berusaha semaksimal mungkin untuk tenang. Jangan sampai terbawa oleh permainan mingyu,

"Mau kembali padaku, hm?" Tanya mingyu lagi, sekarang tangan nya nakal. Sedang memegang dua gundukan yang wonwoo punya,

Wonwoo mengigit bibirnya. Menahan desahan nya yang akan keluar dari bibirnya, sekeras mungkin ia lakukan, tapi tak ada hasilnya, tetap saja desahan itu lolos dari bibir manis wonwoo.

"M-mmingh ahh"

"hm?"

Dengan brengseknya mingyu semakin meremas cepat dada wonwoo, dan menempelkan bibirnya pada bibir manis wonwoo,

Wonwoo melawan. Dia tak mau. Dia sudah tau mingyu akan mengajak wonwoo kembali hanya sebagai alat pemuas nya saja. Tak ada guna nya. Walau sebenarnya ia mau.

"Lepash! Bodoh!" Wonwoo segera mendorong mingyu,

Mingyu tertawa remeh sekali lagi.

"Kenapa sayang? Apa yang ingin kucingku lakukan, hm?" Tanya mingyu lagi

Wonwoo memajukan dirinya, gantian ia yang mendekati mingyu, memperintahkan mingyu untuk menunduk. Setelah mingyu menunduk, wonwoo sedikit menggoda mingyu, dengan menjilat kuping lelaki itu, masih dengan posisi menunduk, wonwoo membisikan sesuatu ke telinga mingyu,





















































































"Listen, my baby kim gyu,"

















Wonwoo sedikit meng-gantungkan kalimatnya,






























































































"you hurt me. you destroyed me. then i will destroyed you back."

Setelah selesai wonwoo membisikan kata-kata itu, wonwoo memasang smirknya, lalu mendorong mingyu dan segera pergi dari kantin.





Mingyu yang melihat itu hanya tertawa, oh ayolah gadis sepolos wonwoo mana mungkin bisa menghancurkan hati seorang mingyu?

"Cih. Kucing lemah, masih ingin melawan juga."

i. moving on? (meanie) ✔Where stories live. Discover now