10. If Somebody Has A Scratched, I'll Break Your Bones

2.8K 185 54
                                    

“Baiklah… aku menerima tawaranmu, Kuroko-san.” Hime tersenyum lebar saat jawaban yang ia tunggu keluar. Hime mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Nakatani. Lalu dia mengalihkan padangannya kepada semua orang yang ada di sana.

“Baiklah… dengan begini aku akan menjadi manager kalian—Shuutoku. Semua data kertas tentang kemampuan dan perkembangan tim lain, kecuali tim kami tentunya, sudah kubawa dan akan kuserahkan nanti di mansion. Jika training camp telah usai, data-data selanjutnya akan kukirim ke Midorima-kun untuk menghindari kecurigaan. “ Hime menepuk kedua tangannya seperti anak kecil. Lalu meniup peluitnya untuk memulai latihan.

“Kuharap kalian tidak masalah untuk bermain polisi-maling di gunung ini. Polisi adalah Shuutoku dan maling adalah Kirisaki Daiichi. Harap tentukan spot yang akan digunakan sebagai markas. Dalam waktu sejam, polisi harus menangkap seluruh maling dan maling harus bisa tak tertangkap. Jika hanya satu maling saja yang tidak tertangkap, maling lah yang menang. Ada pertanyaan ?” Anggota tim Shuutoku berusaha memproses latihan baru mereka.

“Bukankah kami terlalu diberatkan ?” tanya seseorang dari tim polisi. Hime tersenyum mengerikan.

“Seorang raja harusnya bisa mengalahkan maling bukan ? Satu jamnya sudah dimulai, lho. Para maling sudah kabur ! Pihak yang kalah akan berlari mengintari gym sebanyak 100 kali. Ganbatte !” Semuanya segera lari secepat mungkin.  Di gym itu hanya tersisa Nakatani dan Hime yang menciptakan kekakuan.

“Kuroko-san, bagaimana dengan kabar Kuroko-senpai ?” ujar basa-basi Nakatani. Hime memberikan senyum lebar yang terlihat tulus.

Otou-sama baik-baik saja kok ! Menurut Nakatani-san, bagaimana caranya Shuutoku meningkatkan defense mereka ?” Hime segera mengalihkan pembicaraan ke permasalahan internal Shuutoku. Nakatani menghela napas lelah, sampai sekarang ia masih mencari jawaban untuk itu semua.

Defense terbaik kami sampai saat ini adalah Midorima. Seandainya saja dia bukanlah Shooting Guard, pasti dia bisa menggantikan posisi Ootsubo. Terpaksa kami menarik beberapa pencetak skor sebagai pertahanan lalu memusatkan penyerangan kepada Midorima dan dibantu oleh Takao.” Hime memegang dagunya. Dia berusaha memikirkan apa yang bisa membantu tim aliansi mereka ini.

“Saya bisa membantu anda, Nakatani-san. Tetapi, prosesnya akan lama untuk mencetak center berkualitas.” Nakatani menatap bingung Hime karena perkataannya itu lalu mengabaikannya.

“Lalu menurutmu siapa ?” tanya Nakatani sambil menatap anak perempuan yang sangat sulit dibaca ini.

“Ya, kita lihat nanti saja.”

._._.

“Yosh, karena tim maling yang kalah mari kita berlari sebanyak 100 kali !” Kedua anggota tim dalam keadaan terengah-engah beristirahat selama 5 menit. Midorima melihat bahwa Hime sedang melakukan pemanasan.

“Hime, apa yang sedang kau lakukan-nanodayo ?” Hime menjawab pertanyaan Midorima dengan mudah tanpa harus berhenti melakukan pemanasan.

“Pemanasan sebelum lari.” Semuanya, Shuutoku, menatap aneh Hime. Hime yang merasa bingung menanyakan kenapa. Dan jawabannya membuat Hime tertawa.

“Kirisaki Daiichi adalah timku. Ketika mereka dihukum, aku juga harus dihukum. Mudah sih menurutku.” Hime lalu memimpin anggota timnya untuk berlari sebanyak 100 kali. Takao menyadari keanehan dari Hime yang sekarang.

“Nee, Shin-chan… sejak kapan Kuroko-chan larinya secepat itu ?” Midorima memperhatikan gaya lari Hime yang stabil. Sangat stabil sehingga dapat memimpin barisan pelari. Oh lihatlah keringatnya itu. Bagaimana wanginya, apakah semanis aroma tubuhnya.

{DROPPED} Phantom and DarknessWhere stories live. Discover now