11. Meeting Generation of Miracle and Kuroko Tetsuna

3.1K 184 62
                                    

From : Shuutoku_MS

To : Kidaichi_2H

Text :

Jam 8 pagi, di tempat yang sama seperti tahun lalu.

Senyum tipis yang tertutupi oleh tudung jaket berwarna ungu ke abu-abuan itu tak dapat tidak menimbulkan kengerian.

.-.-.

“Aominecchi !!! Hissashiburi !!!” Model blonde itu menjerit melengking menyapa pemuda tan yang sedang membaca majalah gravure bermodel Horikita Mai. Pemuda setinggi 210 cm yang duduk di tangga paling bawah sedang asik memakan  cemilannya itu dengan berantakan sambil mendengarkan keluhan dari pemuda bersurai hijau.

“Berisik kau Kise. Lagipula terakhir kali kita bertemu seminggu sebelumnya bukan ? Jangan lebay deh.” Kise yang dimarahi oleh Aomine itu meringis kekanak-kanakkan. Kise mencibir ,lucu, kesal .

“Memang sih, kita ketemu pas seminggu yang lalu. Tapi kan Midorimacchi enggak ikut sama kita. Gak lengkap tau-ssu !” Midorima yang ditarik ke dalam percakapan itu hanya mendengus kesal. Manik hijaunya itu diam-diam menatap bosan kepada sekumpul remaja, sedeng, hebat itu. Dia yang sudah dilatih dengan pelatih yang setara dengan generasi pertama dan melihat kemampuan tim setingkat seluruh keajaiban itu dapat merasakan bahwa mereka tidak bertambah kuat sama sekali. Dia kini bukanlah Midorima Shintarou yang di musim sebelumnya merasa getaran di kakinya karena aura mereka semua.

Karena dia adalah Midorima Shintarou, seorang keajaiban yang berhasil mencapai level yang sama dengan mereka. “Midorima tumben kau tidak bawa benda aneh dari Oha-Asa itu ! Jangan diam saja aho !” Midorima segera tersentak dengan teguran dalam dari Aomine.

“Mido-chin enggak bawa gunting lagi kan ?” Murasakibara yang diam-diam masih mengingat kejadian tahun lalu itu menambahkan perkataan Aomine. Midorima menaikkan kacamatanya yang menutupi seringai meremehkan kepada mereka lalu menjawabnya.

“Oha-Asa ? Aku sudah tidak memerlukan keberuntungan itu-nanodayo. Jika aku ditakdirkan untuk membawa pulang piala Winter Cup maka itu akan terjadi.” Aomine segera  membersihkan telinganya dengan jari kelingkingnya. Kise melongo dan Murasakibara menjatuhkan snacknya lalu memungut dan memakannya lagi.

“Midorimacchi sehat bukan ? Kok jadi aneh gini sih-ssu ? Mau kupanggilkan dokter ? Tidak aku panggilkan dukun saja-ssu !”

“Mido-chin, apakah kau kurang aq*a ?”

“Midorima kau kata apa ?”

“Aku sehat demi Tuhan Kise, apa masih jaman dengan namanya dukun ? Tidak Murasakibara, aku sudah meminum banyak air. Dan aku mengatakan bahwa Shuutoku akan memenangkan Winter Cup kali ini-nanodayo !” Aomine yang terbakar semangatnya lalu membalas perkataan Midorima.

“Apakah kau bodoh ? Tentu saja Touo yang akan menang !” Murasakibara juga ikutan menjawab tantangan Midorima.

“Mido-chin no baka… Yousen akan menghancurkan Shuutoku.” Kise tertawa terbahak-bahak.

“Dengan perfect copy ku, akan Kaijou kalahkan kalian semua-ssu ! Three point Midorimacchi, bahkan tidak akan bisa mengalahkan aku-ssu !” Midorima memicingkan matanya mendengar suara congkak dari Kise.

“Ryouta, Daiki, Atsushi, dan Shintarou , kenapa kalian sudah ribut-ribut pagi seperti ini ?” Midorima terlonjak lalu menatap mata yang memanggil mereka semua. Manik emerald itu beradu pandangan dengan manik crimson. Manik emerald itu juga sempat bertukar pandangan dengan manik baby blue, tidak, manik biru muda dengan semburat kehijauan sedikit.

{DROPPED} Phantom and DarknessWhere stories live. Discover now