P R O L O G

42.8K 2K 104
                                    

"Oke, gue kesana," ucap Albar pada seseorang di sebrang telfon, lalu menutupnya.

"Kamu mau kemana, Bar?" tanya seorang gadis yang tengah duduk di hadapan Albar dengan raut wajah heran.

Albar menatap gadis itu sejenak, lantas menutup laptopnya dan memasukkannya ke dalam tas, "Gue udah dijemput sama Gerry."

Gadis itu menghentikan suapannya, membawa tangannya menyentuh tangan Albar yang ada di atas meja, "Dia suruh pulang aja ya... Biar nanti aku yang nganter kamu," ucap gadis itu seraya tersenyum manis.

Albar menggeleng, "Gerry udah di bawah, Fer."

Tak mau menyerah, gadis bernama Ferly itu kembali membujuk Albar. "Aku telfonin Gerry ya kalau kamu pulang sama aku?"

Albar menggelengkan kepalanya lagi.

"Bar... biar aku aja yang nganter."

"Lain kali aja ya, Fer. Gue cabut duluan."

Albar mengambil beberapa bukunya di atas meja. Kemudian berdiri dan langsung berbelok tanpa melihat sebelahnya. Dan seketika itu pula Albar langsung menabrak seseorang dan menjatuhkan beberapa bukunya yang sebelumnya ada digenggamannya.

"Astagfirullah, maaf mas saya gak sengaja," ucap gadis yang ditabrak Albar, seraya berjongkok dan mengambil beberapa buku yang tercecer.

Melihat gadis itu yang secara refleks langsung berjongkok dan meminta maaf, Albarpun ikut berjongkok lalu mengucapkan permohonan maaf pada gadis itu. Karena sebenarnya dialah yang bersalah. Ia langsung berdiri dan berbelok tanpa melihat terlebih dahulu jika di sebelahnya ada seseorang yang sedang lewat.

"Gakpapa mbak tadi saya yang salah, karena belok tanpa liat-liat dulu. Saya minta maaf ya mbak," ucap Albar meminta maaf.

"Mbak, gakpapa kan?" tanya Albar sembari memegang bahu gadis itu.

Menyadari bahunya sedang disentuh, gadis itu pun langsung merinsut dan menepis tangan Albar dari bahunya.

"Maaf mas," ucapnya sembari menatap Albar beberapa detik, lalu menunduk.

Paham akan respon dari gadis dihadapannya, Albar tersenyum lalu mengangguk, "Saya yang seharusnya minta maaf, mbak. Maaf tadi sudah belok sembarangan dan sekarang malah pegang bahu mbak."

Gadis itu hanya mengangguk.

"Mbak beneran gakpapa kan?" tanya Albar sekali lagi saat melihat gadis itu berdiri.

Gadis itu mengangkat kepalanya menatap Albar, lalu menganggukan kepalanya, "Saya gakpapa mas. Ini bukunya." ucapnya lalu mengulurkan buku milik Albar dan tersenyum.

Albar yang melihat sebuah senyuman terbit di wajah cantik gadis itu langsung terdiam. Apalagi saat manik matanya menangkap binar mata indah yang terpancar dari kedua matanya. Ia merasakan sebuah kenyaman dan kehangatan menyeruak dalam dirinya. Dan tanpa Albar sadari ia terhanyut dalam senyuman dan tatapan gadis dihadapannya.

"Sini bukunya!" Ferly mengambil buku yang diserahkan gadis itu secara kasar.

"Modus banget sih jadi cewek!" ucap Ferly lagi cukup keras dan sukses membuat Albar tersadar dari lamunannya.

Sedangkan gadis itu, yang mendapat cercaan dari Ferly hanya mampu menundukkan kepalanya.

"Dasar genit!" sentak Ferly yang kali ini membuat beberapa pasang mata melihat ke arah mereka. Dan Albar yang mendengar hal itu langsung menatap ke arah Ferly tak terima.

"Fer... Jaga mulut lo!"

"Apa sih, Bar? Dia itu cuma modus nabrak kamu. Keliatan banget kalau dia itu gak bisa kalau liat cowok cakep dan bening kaya kamu. Mangkannya pake acara nabrak segala, dia kira FTV apa! Dasar cewek genit!" tukas Ferly seraya melirik sinis ke arah gadis itu.

"Dia itu gak salah, Fer. Dan berhenti bilang dia genit!"

"Bar... Kamu itu gak tau modusan cewek sekarang! Apalagi cewek model begini nih yang sok pake kerudung panjang. Palingan itu cuma buat nutup kebusukannya aja."

Niat awal gadis itu untuk tidak menanggapi berbagai hinan dan tuduhan yang dilontar oleh Ferly, akhirnya sirna saat dia mendengar Ferly menyangkut pautkan sikapnya dan jilbab yang dia kenakan. Gadis itu tentu tak terima apa yang menjadi kewajiban seorang muslimah itu harus dihina seperti itu. Mungkin dia akan tetap diam saja, saat Ferly hanya menuduhnya ini dan itu. Karena dia tau kewajiban dalam berjilbab dengan sikapnya adalah dua hal yang berbeda. Jika memang sikapnya yang salah, silahkan saja salahkan sikapnya dan jangan pernah menyangkutkan hal itu dengan jilbabnya.

"Mbak, saya mohon jangan pernah mensangkut pautkan apa yang saya kenakan dengan sikap saya. Karena disini, saya menjalankan kewajiban saya mengenakan apa yang disyariatkan dalam agama saya. Sedangkan sikap saya, tidak ada hubungannya. Jadi, silihkan hina saya semau mbak. Tapi jangan hina apa yang saya kenakan. Dan buat mas, saya minta maaf sudah menabrak dan membuat buku-buku mas jatuh. Saya permisi dulu. Assalamualaikum." Gadis itu menghela nafas panjang setelah mengatakan hal tersebut. Lalu mambawa langkahnya meninggalkan dua orang anak adam dan hawa yang sepertinya sepasang kekasih.

Albar dan Ferly yang sebelumnya saling berhadapan, merubah arah pandangnya ke arah gadis itu. Keduanya tak menyangka akan mendapat kalimat panjang seperti itu.

Dan saat gadis itu mulai pergi meninggalkan keduanya, Albar cepat-cepat mencegahnya dengan memanggilnya.

"Eh mbak... Mbak!" panggil Albar yang tak digubris sama sekali oleh gadis itu.

"Ih Albar... Ngapain sih panggil-panggil dia. Biarin aja dia pergi." Tangan Ferly meraih lengan Albar. Lalu bergelayut manja disana.

"Ya udah yuk, Bar. Aku anter ke bawah," ucap Ferly.

Albar melepas tangan Ferly dari lengannya, lalu menatap Ferly secara seksama, "Gak perlu, gue bisa sendiri!" ucap Albar ketus yang sedetik kemudian pergi meninggalkan Ferly seorang diri.

"Albarrrr!!!"

Ferly memanggil nama Albar dengan sangat lantang, dan hal itu membuat beberapa orang menoleh ke arahnya dengan tatapan memprotes. Bahkan salah satu diantaranya tak segan-segan menegur Ferly karena teriakannya yang mengganggu.

Sialan!!

***

Assalamualaikum. Selamat malam semua.

Aku up cerita loh. Yeyyy...
Semoga ada yang suka. Walaupun masih amburadul hehe 😁

Jangan lupa buat kasi vote dan komennya ya...
Dan aku harap bisa stay sampe akhir cerita.

Maaf juga kalau masih banyak typo bertebaran, kaya para jomblo yang makin mewabah.
Atau mungkin yang baca ini juga jomblo wek... 😛

Ya udah ah, aku banyak ngomong banget.
Semoga ada yang suka 💕 💕
Dan selamat menikmati malam nisfu sya'ban

30.04.18

Takdir Bertasbih [Completed]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora