part 7

2.1K 135 31
                                    

Oh iya selamat membaca buat kalian semua, kritik dan saran coret coret di kolom komentar ya... 💙💙💙

*********************

"Keluarga nona Alea ?" ucap sang dokter

"Saya dokter, orang tuanya sedang keluar kota" ucap Edel

"Baik sepertinya saya harus memberi tau.....

*************

"Baik sepertinya saya harus memberi tau, penyakit dia semakin parah sebaik harus segera di kemoterapi" ucap sang dokter

"Apa gak ada cara lain selain kemo dok? Setau saya kemo hanya menghilangkan saja tapi tidak matikan kanker itu..."ucap Ibram sedangkan Edel menangis mendengar sahabatnya semakin parah... Dia tidak tega memberi tau ini kepada Alea

"Iya tapi setidaknya dengan kemo, itu bisa membuat sedikit menurunkan kankernya karna ini sudah kanker stadium 3, dan bakal bisa menyebar dengan cepat" ujar dokter itu...

"Ya sudah lakukan yang terbaik menurut dokter" ucap Ibram dan Andre pun kaget dengan pernyataan ibram, "dan saya permisi dulu" lanjut Ibram

"Bram lo mau kemana? "Ucap andre

"Biarin gue sendiri dre"ucap Ibram dan dia melangkahkan kakinya entah kemana saja... Dan Andre pun hanya menatap kepergian sahabatnya itu...

"Dok apa saya bisa melihat sahabat saya?" ucap Edel yang sedari tadi hanya diam saja, dan dokter itu hanya menganggukkan kepalanya mempersilahkan Edel masuk keruangan Alea, dan Edel pun masuk keruangan itu bersama Andre

**************

"Kenapa harus seperti ini ha....? kenapa ha??? Alea kenapa harus kamu yang ngerasain ini. jujur hati ini pedih melihat mu seperti ini, Tuhan tolong sembuhkan lah....." ucap dalam hati Ibram "Aaaaarrrrhhhhhhgggggg" teriak Ibram dan melempar minuman yang digenggamnya...

Ibram kembali merenung dia harus kembali ke rumah sakit Alea sangat membutuhkannya, dia tidak peduli jika Alea sakit parah, dan dia tidak peduli jika Alea akan menolaknya lagi walaupun sekian kalinya.. karena dia benar - benar mencintai gadis itu mau dia sehat ataupun sakit dia tetap memilih gadis itu...

Ibram pun akhirnya pergi meninggal kan tempat itu.... dia kembali ke rumah sakit untuk melihat keadaan Alea.. sesampai dirumah sakit dia langsung masuk keruangan inap Alea dia melirik gadis yang amat dia sayangi itu terbaring lemah tak berdaya. jujur saja ia tak tega melihat gadis itu. Edel yang melihat Ibram di ambang pintu itu pun berdiri dan menyuruh Ibram untuk duduk disamping Alea. Ibram menggenggam tangan Alea dan sesekali mencium tangan Alea yang tidak di infus

"Al bangun aku disamping kamu, aku bakal nunggu kamu sampai bangun, aku sayang kamu jangan tinggalkan aku, ku mohon sayang" bisikan Ibram di telinga Alea dan seperinya Alea mendengar bisikan Ibram tiba - tiba air mata Alea turun dia menangis... Ibram yang melihatnya pun ikut menangis

"Aku tau kamu pasti kuat aku tunggu kamu sayang...."bisikan Ibram lagi

"bram lo belum makankan? gue beliin lo makanan ya... " ucap Andre

"gak usah ndre, gue gak laper" jawab Ibram

"ya kalau lo gak makan gimana bisa jaga Alea. lo itu ya juga harus bisa jaga kesehatan bram" ucap Andre. dan akhirnya Ibram pun mau untuk dibeliikan makanannya dan akhirnya Andre dan Edel pun keluar untuk membelikan makanan Ibram

"bang aku harus ngasih tau ini ke orang tua Alea" ucap Edel kepada Andre

"ya sudah kamu telpon aja orang tuanya, kasian juga del kalau gak dikasih tau. Aku mau pesen makanan dulu" ucap Andre dan berlalu ke sebuah kedai dan Edel menelpon orang tua Alea

Cinta Tak SampaiWhere stories live. Discover now