part 13

1.9K 125 38
                                    

Pesawat yang digunakan Ibram dan kawan kawannya sudah sampe di Bandara Internasional Beirut, dengan kaca mata yang masih bertengkar di hidungnya Ibram keluar dari pesawat itu, dan langsung menuju bus yang sudah disediakan mereka, yang akan membawa mereka ke markas Sudirman Camp Naqoura. Sesampai disana selesai apel malam, Ibram dan kawan kawannya masuk ke kamar masing masing.

"Hallo udah sampe mas?" ucap seorang di seberang sana

"Hehe... Iya udah sampe, ini aku sudah di kamar aku satu kamar sama adek asuh ku"

"Oh iyakah mas? Sama siapa?"

"Ini sama Letda Aqza, nanti kalau dia masuk kamar aku beri tau, kayaknya dia lagi nelpon kekasihnya juga deh"

"Hahaha... Iya iya mas gak masalah, kamu disana hati hatinya, baru ditinggal bentar aku udah kangen mas"

"Sabar ya sayang, pulang dari sini aku bakal lamar kamu dan kita nikah, aku ingin kamu untuk selamanya"

"Iya mas, aku nunggu kamu pulang kok, tetep ngabarin aku, jujur aku takut loh mas, apalagi ini berita heboh gara - gara Presiden Amerika itu"

"Tenang aja, aku disini gak perang kok, aku jaga perdamaian, jadi gak ada perang Al, kamu tungguin aku, aku akan selalu berdoa kalau kamu bakal bertahan demi aku, tenang kamu gak sendiri kok sayang, ada aku yang bakal dukung kamu walaupun jauh"

"Iya aku akan ngelawan penyakit ini demi kamu mas, ya udah aku istirahat dulu ya mas disini udah jam 11 malam"

"Oh iya kamu istirahat duluan Al, aku lupa kalau kita beda waktu 5 jam, i love you honey"

"I love you to, assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

Klik..

"Maaf Ndan ijin masuk" Ucap seorang di balik pintu itu

"Eh Aqza silahkan saja, baru aja mau kasih tau istri saya kalau saya sekamar dengan mu" ucap Ibram

"Istri abang? Kok saya gak tau abang sudah menikah?" tanya Aqza

"Eh maksud ku calon Za, maklum lah udah umur segini, pengennya nikah mulu wkwkw" ucap canda Ibram

"Emang iya ya bang, saya saja kalau kekasih saya sudah lulus sekolah juga saya ingin ajak nikah dah bang, biar ada yang ngurusin hehehe..." jawab Aqza

"Ah kau nih, kerja saja dulu yang benar baru nikah... Masih muda juga, pengalamanmu belum banyak Za" ujar Ibram

"Siap, salah bang" ucap Aqza

"Eh tapi benar ya berita yang tersebar di batalyon kalau kau ini pacaran dengan anak SMA?" tanya Ibram

"Siap, emang benar bang, saya jatuh cinta saat saya melatih paskib di sekolahan itu" jawab Aqza

"Emang ya... Cinta itu gak mandang umur, tapi tak apa Za, saya sih dukung aja yang penting cewenya yang bener, jangan hanya liat pangkat kau saja" ucap Ibram yang sedikit memberi wejangannya

"Siap bang" jawab Aqza

"Hmmm... Bang saya mau tanya boleh" lanjut Aqza

"Ya silahkan" ucap Ibram sambil membereskan baju baju dia ke lemari

"Apa benar abang sedang pacaran dengan anak salah satu petinggi TNI AU?" tanya Aqza

"Ya menurutmu gimana Za, lagi pula tak ada bedanya lah mau udara atau darat, cinta tak pernah melihat latar belakang seseorang" jawab Ibram

"Ya. emang benar bang, cinta tak pernah melihat dari siapa dia, latar belakang dia, atau bagaimana dia, jujur saya juga merasakan hal itu bang, saat saya mencintai Dinda, saya tak tau jika saya bisa jatuh hati kepada gadis yang masih SMA mengingat umur saya bang" ucap panjang Aqza

Cinta Tak SampaiWhere stories live. Discover now