OURS : Chapter 6

98.6K 5.1K 18
                                    

ADAM'S POV  

"Masuk.." Elle mempersilahkanku untuk  

masuk ke dalam apartemennya. Lebih besar dari yang dulu.  

"Om, ayo liat kamar Adam! Banyak mainan disana!"  

"Sayang, sini dulu ayo, cuci tangan trrus makan.. Kamu belum makan kan?"  

Kulihat Elle dengan penuh kasih sayang menggendong Adam ke dalam pelukannya, menciumi pipinya membuat Adam tertawa geli.  

"Moma! Aku kan laki-laki jangan diciumin terus.."  

"Kenapa? Kamu kan punya nya Moma!" jawab Elle penuh canda.  

"Aku punya nya Pop juga Moma!" jawab Adam kecil yang langsung membuat Elle terdiam. Kulihat ia sesaat menatapku, Adam seperti dapat membaca perubahan mimik Elle, lalu ia berbalik mencium pipi Elle. "But i love you more, Moma.."  

"Love you too sweetheart. Ayo kita masak, keluarin belanjaan kita tadi,"  

"Om Adam, ikut masak sama kita kan Moma?"  

"Mau kan Om?" Adam bertanya padaku tanpa memedulikan jawaban Elle.  

"Pastinya."  

Elle selalu menghindari tatapanku. Matanya selalu tertuju pada Adam dan masakannya.  

"Om, mau kan gantiin piyamaku?"  

"Adam, kamu kan udah bisa ganti sendiri, Sayang."  

"Nggak apa-apa kok Elle," aku berjalan mengikuti Adam, melewati lorong berisi foto-foto Elle dan Adam di sisi temboknya.  

"Om Adam mau jadi Pop aku? Pop nggak pernah pulang, minggu depan aku pengen kasih liat ke temen-temenku pas aku ulang tahun kalo aku punya Pop!"  

"Pop itu Papa?" tanyaku memastikan.  

Adam mengangguk.  

"Kalo sama Moma boleh, Om nggak keberatan."  

"Moma nggak pernah nolak permintaanku, pasti boleh!"  

Elle sangat mencintai anak ini.  

"Adam udah pernah liat Pop?"  

Anak itu menggeleng, "Moma nggak punya foto Pop. Jadi setiap Moma kangen, Moma cuma bisa nangis.."  

"Moma suka nangis karena Pop?"  

Adam mengangguk lagi, "Suka, apalagi kalo aku lagi sakit.."  

Elle melewati empat tahunnya dengan sangat berat. Apakah benar Adam anakku? Matanya, hidungnya, bibirnya, semua persis milikku saat kecil. Hanya kulit dan rambutnya yang mengikuti gen milik Elle.  

Aku menggendong Adam membawanya ke tempat tidur setelah ia tertidur dipangkuanku sambil menonton. Saat kukembali, kulihat Elle sedang mencuci piring bekas makan malam kami.  

"Elle,"  

***  

ELLE'S POV  

"Elle," Adam menatapku, aku dapat merasakannya walau ia berada di belakangku.  

Aku harus menjawab apa, apa aku harus jujur tentang siapa Adam yang sebenarnya?  

"ELLE! jawab aku, apa Adam itu anakku?"  

"Itu bukan urusan kamu."  

"Demi Tuhan, Elle. Apa dia anakku? Kenapa kamu sembunyiin dia dariku? Atau dia anak kamu dari pria yang pernah kamu tiduri selain aku?!"  

Kenapa dia selalu dapat menyakitiku? Seberapa aku menjauh darinya, dia selalu dapat menemukanku.  

"Ya, dia anak yang Ayahnya sendiri aku nggak tau siapa!" kulihat Adam tampak terkejut. "Itu kan yang mau kamu denger? Aku yang selalu buruk di mata kamu! Aku bukan Elle yang dulu, Adam. Aku yang sekarang, bukan Elle yang bisa seenaknya kamu suruh-suruh. Hidupku sekarang cuma untuk anakku. Kamu nggak pernah tahu sesulit apa aku ngejalanin hidup sebagai single parent, jadi lebih baik kamu nggak usah menghina-hinaku lagi."  

Saat itu juga aku rasakan bibir Adam di bibirku, jauh dari rasa lembut, kali ini yang kurasakan adalah emosi, posesif, penuh amarah.  

Kudorong sekuat tenaga tubuh Adam di hadapanku, diluar dugaanku, Adam langsung meninggalkanku begitu saja setelah ia menciumku sesuka hatinya.

OURSWhere stories live. Discover now