Dua Puluh Enam

3K 196 2
                                    

Hy hy... Mendekati ending hoho rajin ngetik. Seperti biasa ceritanya cuman sampai part 30 an hehe... Udah gatel aja nih tangan pengen nyentang tanda complete.

Selamat membaca...

***

Dengan berat hati pak Leo pun pergi dari tempat itu. Setelah membawa istri dan anaknya pulang, dia akan mencari anak lelakinya.

Dia tak peduli lagi. Meskipun nyawanya taruhannya.

Taksi itu pun melaju dengan kecepatan normal. Pak Leo menatap istrinya yang masih belum sadar.Pikirannya semakin  kacau. Hatinya serasa diremas. Kenapa semua ini terjadi padanya. Seharusnya hari ini menjadi hari terbahagia dihidupnya.

Momen-momen indah yang beliau nantikan kita hancur sudah hanya dalam beberapa jam saja.

Sebegitu besarkah rasa benci ayahnya pada istrinya hingga beliau memisahkan mereka dengan cara kasar seperti ini.

Bayi mungil yang berada di dalam gendongannya sekarang sedikit bergerak. Pak Leo berusaha menenangkan dengan menggoyang-goyangkan pelan lengannya.

Tapi bukannya tertidur kembali, bayi perempuan itu malah menangis keras. Pak Leo bingung kali pertama dia mengasuh seorang bayi. Dan memang ini sangat jauh dari keahliannya. Biasanya sebagai dokter bedah dia selalu saja bisa berfikiran jernih dan tenang meskipun dalam keadaan yang sulit. Tapi sekarang. Dia sungguh merasa sangat tak berguna.

Dilihatnya jam ditangannya, mungkin kah bayinya sekarang haus? Dia bingung karena dia tak membawa botol susu. Bagaimana bisa dia seceroboh ini.

Di bersihkannya tangannya dengan baju yang dia kenakan. Dengan hati-hati  memasukan jari kelingkingnya di bibir mungil itu. Langsung saja bibir kecil itu mengenyut jarinya.

Hatinya serasa teriris, seandainya saja istrinya dalam keadaan sadar pasti dengan senang hati dia memberika asinya.

Tiba-tiba saja mobil itu oleng, pak Leo terkejut beliau memeluk erat putrinya.

"Apa bapak mengantuk?" tanyanya pada supir itu.

"Ah tidak pak. Maaf tadi sedikit pusing."

Pak Leo sekarang menatap jalan dengan was-was. Ingin sekali dia menggantikan pak supir itu untuk mengemudi. Tapi bagaimana dengan putrinya? Beliau tak akan sanggup melepas putrinya ke tangan orang lain.

Di lihatnya pak supir itu perlahan menutup matanya.

"Pak awas pak di depan.." pengendara motor yang tadi tak terlihat tiba- tiba muncul di depannya.

Pak supir itu membuka matanya dengan cepat dan membanting stir kekanan menghindari pengendara motor tersebut.

Mobil pun oleng.

Pak leo berteriak , pak supir semakin panik dan..

Braaak...

Mobil tersebut menabrak pembatas jalan dengan keras.

Pak Leo memeluk anaknya dengan sangat erat. Beliau tak memperdulikan lagi pecahan kaca yang sekarang tertancap di beberapa bagian tubuhnya.

Darah mengalir di beberapa titik tubuhnya.

Dengan susah payah beliau melepas seat belt yang terikat pada tubuhnya.

Tak beberapa lama dua berhasil keluar dari taksi tersebut.

Dia merangkak keluar mencari tempat teraman untuk anaknya.

Keadaan sekitar jalan itu sangat sepi dan gelap, dadanya sangat sakit. Lalu beliau teringat akan istrinya yang masih berada di dalam taksi.

My Idiot MomWhere stories live. Discover now