Eps2

506 13 1
                                    

Mely Carmelia yang sering disapa Mely adalah sahabat Rena sejak mereka duduk dibangku SMP. Terlihat oon, goblok dan bodoh namun dapat membuat siapa saja mendekatinya nyaman dan begitu menyukainya. Jika ada bertanya mengapa Mely bisa masuk kelas XI-B atau XI IPA 2 yang terbilang kelas  dibawah unggulan itu, jawabannya adalah Mely memang pintar tapi hanya pada  saat ujian atau ulangan. Tidak ada yang akan menyangka cewek pemalas itu bisa menghadapi ujian dan ulangan yang begitu mendadak dan dapat menghasilkan nilai yang hampir sempurna. Para guru mengira bahwa Mely mencontek teman yang lain terutama pada Dion, tapi dugaan para guru salah. Jika Mely menghadapi ujian lisan, Mely murni dapat menjawab soal yang diberikan oleh guru dan jawabannya benar. Mely selalu mengakui pada siapapun bahwa dia oon, mungkin karena keseringan diejek atau mungkin dia menyadari bahwa dirinya terlihat oon. Dia adalah cewek polos yang sampai sekarang belum menjalani hubungan percintaan dengan siapapun atau bisa dibilang dia jomblo dari lahir. Berbeda dari Rena sahabatnya, sering gonta-ganti pacar dan tak mau menetap pada satu orang saja. Bukan karena wajah atau penampilan Mely sampsi sekarang tidak mendapat pacar karena Mely adalah cewek fashionable, menarik dan selalu selaras dalam berdandan. Hingga ia terlihat cantik walau tak secantik Rena. Tapi itu sudah membuat dirinya masuk dalam kategori cewek yang diidamkan para cowok.

***

"Ren, udah bel tuh kantin yok. Gue laper". Rena mengangguk pelan tanda ia setuju. Mereka berjalan menuju kantin yang kini sudah ramai dan duduk disalah satu meja yang masih kosong. Lalu Mely pergi memesan makanan untuk mereka. Yah, Mely yang sering memesan makanan daripada Rena. Sungguh baik Lo Mel.

Ditengah kehebohan dan keramaian kantin, terlihat pengamen yang terlihat tampan bergaya acak-acakan memasuki kantin dan berdiri didekat kasir kantin. Lalu memainkan alat musik yang akan menghibur para siswa yang sedang menikmati makanannya.  Pengamen itu adalah Bintang Alfaro, mantan pacar Rena yang sebulan lalu putus dengannya. Anak kelas XI-F atau XI IPS 2 yang terkenal kelas pojok dengan para siswa-siswi paling ribut satu sekolah ini. Dan Bintang adalah ketuanya, siberandalnya. Setiap hari ia melakukan aksi ngamennya dikantin sekolah, membuat keributan atau membuat hiburan. Tergantung mood sipengamen.

Jrennggg... jrennggg... Gitar Bintang dimainkan perlahan tanda ia akan memulai aksinya.

"Halo cewek-cewek cantik dan jelek dan para sobat gue, kali ini gue akan menghibur kalian semua. The berandals genk akan menyanyikan sebuah lagu yang berjudul 'Dia'. Dah pada taukan? Oke mari kita nyanyi sama-sama". Bintang dan para genknya membunyikan alat musik yang dipegang mereka masing-masing, yaitu gitar, botol minuman yang diisi pasir setengah, tutup botol yang dipenyetkan lalu dilekatkan kebatang kayu kecil. Terlihat kreatif!

"Disuatu hari tanpa sengaja kita bertemu, aku yang pernah terluka kembali mengenal cinta...."  Jrennggg jrennggg... Kringgg..  kringgg...

"Sipengamen gila itu gak pernah kapok ya? Padahal bu Neti udah pernah masukin dia keruang BK karena buat keributan" Mely memasang wajah kesal sambil kedua tangannya memegang mangkok berisikan bakso. Lalu menyodorkannya pada Rena.

"Biasalah. Tuh anak mana bisa kapok. Itu mah udah tabiatnya dari lahir".

"Hati ini kembali temukan senyum yang hilang semua itu karena diAAA.."

"Lo yakin gak mau balikan sama dia?". Rena yang tengah menikmati baksonya kini menatap Mely dengan tajam. "Gue kan ngasih saran doang, karna lo bakal nyesel karna dia gak suka sama lo lagi".

"Gue malas bahas itu Mel, lo mau nafsu makan gue nambah? Habisin aja tuh bakso atau gue yang habisin"

"Iya!!". Rena kembali menyantap bakso yang ada dihadapannya. Memakannya dengan lahap tanpa peduli dengan siswa yang ada disekitarnya. Tiba-tiba ia dikejutkan dengan sosok cowok yang digandeng erat oleh cewek disebelahnya. Dia adalah Bayu, pacarnya yang digandeng oleh cewek genit yang selalu nempelin Bayu kemanapun yaitu Vita. Mereka menghampiri meja tepat didepan mereka.

"Ren... Ren.. liat tuh si Bayu digandeng cewek genit itu. Lo aja gue rasa gak pernah gandeng siBayu gitu, nih malah tuh cewek yang dapat kesempatan" Mely menyambar tangan Rena seketika dan menggoyangkannya dengan perlahan. "Liat tuh, Bayu keliatannya suka deh digandeng si Vita".

"Jangan manasin gue dong Mel, gue gak bisa tahan. Lo taukan gimana gue kalo ngamuk". Rena kini menghembuskan nafasnya kuat-kuat. Bibirnya yang masih kepedasan kini bercampur aduk dengan perasaannya yang panas.

"Gue kan udah sering bilang ke lo kalau si Bayu deket banget sama Vita. Diekskul juga mereka sering gandengan"...

"Oh tuhan.. kucinta dia, kusayang dia, rindu dia, inginkan dia. Utuhkanlah rasa cinta dihatiku... Hanya padanya... Untuk dia...". Alunan musik yang tidak seirama itu ikut memanaskan hati Rena yang begitu kesal dengan penampakan yang ada didepannya. Tanpa pikir panjang, Rena mengambil gelas yang berisi air hangat dan menyiramkannya  kewajah Vita hingga Vita menjerit. Bayu merasa terkejut dan menatap Rena begitu tajam. Tak berapa lama Bayu mengeluarkan sapu tangannya dan me-lap wajah Vita yang kini basah. Melihat Bayu begitu khawatir pada Vita, membuat hatinya sakit lalu pergi meninggalkan kantin.

"Eh Ren lo mau kemana? Bayar dulu makan sama minum lo ini. Lo kira gratis apa. Ren!!" Mely hanya berdiri menatap Rena yang berlari entah kemana arahnya. Tidak ada niat untuk mengejar. Matanya kini tertuju pada sipengamen gila yang kini menghentikan alunan musiknya. Sipengamen itu berlari mengejar Rena ketika melihat Rena menangis dan berlari dengan cepat meninggalkan kantin.

"Ngapain sih Ren lo ngejar-ngejar Bayu, dia gak baik buat lo. Harusnya lo bersyukur bahwa Bintang sayang sama lo tulus. Lo gak tau itu.." Mely membantin. Terlihat dimatanya bahwa ia merasa sedih namun tidak menangis.

"Gue yang bayar makanan Rena". Mely melihat arah suara dan ternyata pemilik suara itu adalah Bayu.

"Punya gue juga ya. Makasihh". Mely tanpa mendengar jawaban Bayu berlari kecil meninggalkan kantin yang kini para siswa yang membuat ricuh satu persatu pergi meninggalkan kantin. Sekilas Bayu melihat arah Rena pergi, lalu menoleh kearah Vita yang begitu sibuk dengan dandanannya.

Pacarku PendiamWhere stories live. Discover now