12. Be Mine

18.7K 1.2K 67
                                    

Lemon kecut 🍋 please no under 18 yo 🔞
Save piktor nya buat yuta aja
#tolongsediaember
#siapatahureaderpengenmuntah




Jisoo berbalik untuk protes tapi kalimatnya langsung hilang saat wajahnya berhadapan langsung dengan dada bidang milik bosnya. Ia tertegun. Ia mencoba mundur tapi tangan Taeyong sudah menahannya. Tangan itu sudah melingkar di pinggangnya.

"Kita akan tidur di ranjang yang sama, baby."

Jisoo melotot mendengarnya. Ia menatap bosnya tak percaya. Yang ia dapatkan hanya seringai yang menghiasi wajah bosnya.

"Bos.... "

Jisoo merasa gugup bukan main. Ia menatap bosnya dengan bingung. Jantungnya berdebar kencang. Ia ingin membuang muka tapi bibir tipis milik bosnya seolah memanggilnya.

Ya Tuhan

Taeyong tidak bisa menahan diri. Ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri. Gadis di depannya ini adalah miliknya. Ia tidak akan melepasnya. Hampir kehilangannya membuatnya tidak peduli lagi. Jisoo adalah miliknya.

Dengan gerakan cepat, Taeyong mencium bibir Jisoo dengan lembut. Menjilatnya dan memainkannya dengan lembut. Sesekali ia menghisapnya lalu mengulumnya dan menggoda bibir mungil itu agar terbuka untuknya. Ia tidak akan memaksa Jisoo. Ia memberikan pilihan untuk gadis itu. Mendorongnya atau membalas ciumannya.

Jisoo merasa pikirannya melayang sejalan dengan semakin dalam ciuman Taeyong. Ia tidak bisa dan tidak mau menjauh. Tanpa ia sadari, ia mulai menyukai ciuman bosnya. Ia merasa diinginkan. Pertemuan singkatnya dengan Taeyong tak menghalangi rasa suka yang tumbuh di hatinya. Siapapun tak bisa menolak pesona Taeyong. Termasuk dia.

Taeyong menahan erangan yang hampir ia keluarkan saat Jisoo membuka mulutnya. Gadis ini memberinya akses penuh ke mulutnya. Taeyong langsung melesakkan lidahnya ke dalam mulut Jisoo. Mengadu lidah Jisoo dengan lihai. Ia pun semakin memeluk tubuh gadis itu lebih erat. Tangan nakalnya mulai menelusuri punggung Jisoo dari balik bluosenya.

"Ahh."


Jisoo mendesah keras saat Taeyong sudah sampai di lehernya dan mulai mencium dan menggigit bagian sensitifnya. Tangan pria itu sudah meremas bagian menonjol di dadanya tanpa ia sadari. Gigitan kecil terus dilancarkan ke leher jenjangnya. Jisoo sedikit meringis saat gigitan Taeyong terasa sedikit perih. Tapi pria itu segera mencium dan menjilat bekas gigitannya. Ia terus melakukannya berulang-ulang. Gigit, jilat, dan cium. Membuat Jisoo yakin kalau tanda-tanda kissmark akan memenuhi lehernya.

Pikiran Jisoo mulai berkabut. Ia tak lagi memperhatikan bagaimana jas, bluose dan branya sudah tergeletak di lantai. Ia hanya bisa memeluk leher Taeyong erat-erat untuk mengimbangi ciuman panas pria itu di bibirnya. Ciuman Taeyong mulai cepat dan menuntut. Membuat Jisoo menahan erangan yang terus mendesak keluar. Nafasnya mulai sesak karena mengimbangi ciuman bertubi-tubi yang dilancarkan Taeyong.


Jangan ditanya bagaimana Taeyong. Pria itu sudah menegang sejak ia mencium gadis dalam pelukannya. Yang ada dalam pikirannya hanya 'gadis ini milikku'. Kejantanannya terasa memenuhi celananya. Ia harus memiliki gadis dalam pelukannya ini.


Tanpa melepas ciuman panas mereka, Taeyong mengangkat tubuh Jisoo. Memaksa gadis itu melingkarkan kakinya ke pinggang Taeyong. Pria itu terus mengulum dan memainkan bibir Jisoo dengan lihai. Jisoo hanya bisa mendesah tertahan dan meremas rambut Taeyong sampai berantakan.


Taeyong membawa tubuh gadisnya memasuki kamar tidur. Kakinya baru berhenti ketika sudah sampai di ranjang kingsize yang ada di tengah ruangan. Dengan lembut ia menidurkan Jisoo ke atas ranjang berseprei hitam itu. Terpaksa ia melepas ciumannya. Ia memandang wajah Jisoo yang sudah merah dan terengah-engah. Cantik. Gadis itu sangat cantik.

Mafia in Suit 💝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang