24. Shower

16.4K 950 54
                                    

Warning lemon
Not for under 21yo
If you can't take or** and 🔥  s** please skip this chapter



















Taeyong mengecup kening Jisoo dengan sayang sebelum menaikkan selimut lebih tinggi hingga menutupi leher Jisoo. Ia membereskan baju-bajunya yang tercecer di lantai sebelum memasuki shower.





"Ah."





Taeyong sedikit meringis saat air hangat menyiram punggungnya dari pancuran shower. Rasa perih terasa di beberapa titik.  Ia sedikit menggerakkan punggungnya untuk menghindari pancuran shower.




Taeyong tersenyum kecil saat mengingat dari mana rasa sakit itu terasa. Permainan panasnya dengan Jisoo. Wanita itu mencakar punggungnya karena posisi baru yang ia praktekan. Luka di punggungnya sebanding dengan nikmat yang mereka rasakan. Juga rasa puas karena membuat Jisoo mendesah tak karuan.





"Sial," keluh Taeyong saat merasakan kejantanan nya mulai tegang.




Tangan Taeyong sudah memegang miliknya, berniat ingin menuntaskan morning hard on nya dengan tangan. Tapi....






"Let me." Bisikan suara serak terdengar begitu sensual membuat Taeyong membatu.





Taeyong melenguh tertahan saat tangan Jisoo melepas tangannya dari miliknya. Tangan lembut Jisoo menggantikan posisi tangan Taeyong. Tangan mungil itu memegang erat miliknya. Membuat Taeyong tertegun.





"Love, you don't have to do this-ahhh."




Taeyong mengerang saat Jisoo mengeratkan pegangan tangan ke miliknya yang tegang dan keras. Ia harus berpegangan pada dinding ruang shower. Air masih mengalir dari pancuran shower. Tapi otak Taeyong sudah berkabut untuk sekedar mematikannya.





Jisoo tersenyum mendengar erangan Taeyong. Ia tak sengaja melihat Taeyong di ruang shower. Mata nakalnya justru tertarik pada milik Taeyong. Benda itu lah yang membuatnya mendesah tak karuan tadi malam. Ia selalu merasakan kenikmatan setiap bercinta dengan Taeyong. Tubuhnya selalu dimanjakan.





Tapi..... Melihat Taeyong memegang miliknya yang tegang, menimbulkan rasa aneh di hati Jisoo. Timbul keinginan kuat untuk membuat Taeyong mendesah dengan tangannya. Seperti yang sering Taeyong lakukan pada nya.







Jisoo mengeratkan backhug nya pada Taeyong. Tangannya dengan perlahan memijat milik Taeyong. Apa memang sebesar ini? Jisoo tertegun saat menyadari tangannya kesulitan melingkari milik Taeyong. Lalu bagaimana benda itu bisa masuk ke kewanitaannya?






"Love, ahhhh ughh."





Taeyong mengerang semakin keras saat pijatan Jisoo makin cepat di miliknya. Ia tidak tahu darimana kekasihnya itu belajar. Tapi gerakan tangan Jisoo sangat terampil. Hell. Ia bisa-




"Jisoo Ughhhh."





Jisoo menghentikan gerakan naik turun tangannya saat mendengar erangan keras Taeyong. "Apa aku melukai mu?"





Taeyong mengerang lagi. Ia membalikkan tubuhnya. Tatapan matanya terlihat begitu lapar. Ia melihat tubuh telanjang Jisoo dengan senyum miringnya. Ia mengusap wajah Jisoo dengan lembut sebelum mencium bibir Jisoo.





"Ummm Tae ahhh."





Jisoo tak bisa menahan diri untuk tak mendesah saat ciuman Taeyong yang begitu intens mendesak mulutnya. Mengajak lidah Jisoo bertarung. Jisoo selalu kalah karena Taeyong dengan lihainya meremas payudara Jisoo sebagai perusak konsentrasi Jisoo.






Mafia in Suit 💝Where stories live. Discover now