27. Worry

8.5K 963 27
                                    

"Lakukan saja perintahku!"

Ten menjauhkan hp nya saat mendengar teriakan Johnny. Ia menaikan alisnya saat mendengar perintah Johnny. Lagipula untuk apa dia menjemput Yuta di belakang cafe. Dan Jaehyun akan datang? Ten makin bingung.


"Aku pergi du-"



Kalimat Ten terhenti saat melihat Doyoung sudah ada di depannya. Wajah temannya itu nampak pucat.


"Ada apa?" tanya Ten bingung.


Doyoung melihat tiga wanita yang ikut memperhatikan nya. Ia menelan ludahnya dengan susah payah.


"Maaf. Kalian harus segera pulang ke markas. Winwin akan mengantar kalian. Cepatlah!" kata Doyoung dengan cepat. Ia segera menarik Lisa untuk segera bangkit.



"Tunggu dulu. Kami sedang makan. Jisoo eonni juga belum kembali," kata Rose. Ia tidak rela meninggalkan makanan yang sudah tersaji.



Wajah Doyoung nampak kesakitan. "Tolong. Ikuti saja permintaan ku. Jisoo noona akan menyusul nanti. Kalian dalam bahaya."



Jennie langsung memucat. Ia segera menarik Lisa dan Rose agar segera meninggalkan cafe. Tangan Doyoung menahan langkah Jennie.


"Tolong bawa tas Jisoo noona juga."



Jennie mengerutkan keningnya. Ia ingin menanyakan banyak hal tapi ia menahan diri. Ia segera menggandeng Lisa dan Rose mengikuti Winwin. Ia tahu ada sesuatu yang sedang terjadi.


Begitu ketiga wanita itu menghilang di dalam mobil bersama Winwin. Doyoung langsung memukul bahu Ten.


"Apa-apaan sih Young! Pukulanmu menyakitkan! Kau tahu rasanya seperti -"


Ucapan Ten terhenti saat melihat wajah Doyoung yang sedih dan tertekan.


"Kita harus segera ke belakang. Seharusnya Mark sudah di sana."


Ten menurut tanpa banyak bertanya. Ada hal buruk yang terjadi. Ia mengikuti langkah panjang Doyoung. Mereka seperti sedang dikejar setan.



"Mark! " panggil Doyoung begitu sampai di belakang gedung cafe.


Mark mendongak dari posisi jongkoknya. Wajahnya pucat. Pria itu nampak seperti ingin menangis.


"Hyung!" balas Mark dengan pelan.



Ten terhenti. Langkahnya langsung membatu saat melihat apa yang ada di depannya. Mark duduk berjongkok sambil menekan handuk pada punggung yang Ten kenal. Di sekeliling mereka ada beberapa bodyguard yang sedang mengambil gambar dan mengecek berbagai sudut.


"Apa? A-apa yang terjadi?" bisik Ten dengan kalut.



Doyoung sudah berjongkok di samping Mark. Membantu temannya itu menekan luka Yuta yang masih mengeluarkan darah.



"Kita kecolongan. Scorpio melukai Yuta hyung dan membawa-"



"Jisoo noona," sambung Ten dengan pelan. Matanya tertuju pada bando yang tadi dikenakan Jisoo.


"Yah begitulah." Doyoung menghela nafas panjang sebelum menggerutu kesal. "Jaehyun lama sekali!"


"Sebentar lagi Mr. Jaehyun datang, Mr. Doyoung!" sahut satu bodyguard.



Suasana hening.



Mark menunduk. Tangannya sudah gemetar di atas punggung Yuta yang tak sadarkan diri. Ia takut. Ia dan Haechan jarang sekali turun tangan dalam hal seperti ini. Mereka belum diijinkan Taeyong mengikuti misi-misi berbahaya. Bahkan junior nya dilindungi ketat di mansion luar negeri.


Mafia in Suit 💝Where stories live. Discover now