A Close Secret Admirer #3

6 0 0
                                    

"Hai lihat gadis itu di culik kah? "Tanya joenbum pada teman-temannya. Kemudian joenbum bergegas lari mengejar mobil hitam mewah tersebut.
" Haii!!! mobil penculik berhenti!!!" Joenbum berteriak dan terus berusaha mengejar mobil hitam mewah tersebut.
Akan tetapi joenbum tidak sanggup menyamai kecepatan mobil hitam tersebut nafasnya dan jantungnya sudah tidak sanggup menyamai kakinya yang terus ingin berlalri mengejar mobil hitam tersebut, keringatnya berjalan di sekujur tubuhnya akan tetapi keringatnya lebih terlihat dibagian rambut dan wajahnya.
" aagggrrrhhh!!! Sial tidak terkejar" nafasnya penuh sesak.
Kemudian joenbum menuju halte terdekat menunggu bis untuk pulang kerumah. Setelah bis datang joenbum menaiki bis dan duduk dekat jendela sambil terdiam memikirkan gadis tersebut joenbum dengan rasa kesal karena tidak bisa menyelamatkan gadis itu.
"Aahh tuhan bagaimana nasib gadis tadi? Apa dia baik-baik saja? Aahh padahal sedik lagi tapi tak terkejar, aahh aku lemah sekali padahal aku suka olahraga" sambil menyalahkan dirinya didalam hati.
"Haii jun bagaimana kalau kita pulang duluan saja, sepertinya joenbum sudah pulang duluan" sambil menyembunyikan wajahnya yang panik untuk membuat kang in tidak khawatir pada joenbum.
"Hhmmm. . . Aku tidak sekhawatir itu, aku tau anak itu keras kepala jadi biyarkan saja dia" dengan nada pelan dan wajah dinginnya seolah memberi isyarat agar junjun tidak khawatir pada kang in yang juga menunggu joenbum kembali kehalte bis untuk pulang bersama. Kemudian kang in dan junjun pulang dengan bis yang sama tanpa joenbum.
"Aahhh joenbum kenapa kau begitu berkeringat? Kenapa seragam mu makin berantakan lebih dari yang tadi pagi? Kau tidak apa-apakan anak ku? " ibu joenbum sangat mengkhawatirkannya.
"Aku tidak apa-apa bu, tadi aku terburu-buru mengejar mobil hitam yang menculik seorang perempuan, aku tadi berusaha mengejar mobil untuk menyelamatkan gadis itu tapi aku sudah tidak sanggup lagi berlari yahh jadi berkeringat dan berantakan seperti ini" curhat joenbum.
"Lalu kau tidak diculik juga? Dengan mata menggodai anaknya.
"Ibu sepertinya ingin sekali aku diculik? Aahh aku tau kalau aku tidak ada, ibu tidak lagi menambah porsi nasi kan?" Jawab joenbum.
" aahhhhh..tidak juga, lagi pula ibu tidak khawatir kau akan diculik, lagi pula anak sepertimu tidak akan laku dipasar gelap hahahaha. . ." Ibu menggoda joenbum dengan bercandaanya yang sedikit menyebalkan ditelinga joenbum.
"Aku tampan ko bu, pasti laku dipasar gelap jadi artis juga masih layak ko" Joenbum membanggakan diri sendiri.
"Oh ia kau belum jawab pertanyaan ibu, apa kau baik -baik saja di kelas saat ujian?" Dengan penuh hati-hati ibu joenbum  bertanya.
" aahhhh perutku sangat sakit, aku bingung kenapa bu, kenapa perut ku sangat sakit tadi pagi padahal aku sarapan ko"dengan bingung joenbum menjawab pertanyaan ibunya.
"Aaahhh soal itu maafkan ibu yah ibu lupa memeriksa kulkas jadi susu yang kau minum tadi pagi sudah kadaluwarsa ternyata hehe" dengan wajah seperti tidak berdosa dan menggaru-garuk kepalanya sambil pergi kebelakang untuk mencuci piring yang menumpuk di dapur.
"Aaahhhhhhh ibu kau hampir saja membuat ku tidak lulus ujian gara-gara susu kadaluwarsa itu, ibu ada dendam pada ku?ibu ingin membunuhku perlahan-lahan? Kalau dendam bilang saja asal jangan meracuniku dengan cara yang tidak bermoda seperti itu" raut wajah kesal dan polos joenbum mengungkapkan kesalannya. Tapi ibu sudah menuju dapur untuk mencuci piring kata -kata joenbum sepertinya tidak terdengar oleh ibunya, kemudian joenbum menuju kamarnya dilantai2. Setelah masuk kekamar dan mandi dia tetap memikirkan gadis yang diculik tersebut karena rasa bersalah yang terus menghantuinya joenbum keluar rumah sebentar untuk mencari angin dan merenung ke sebuah minimarket yang cukup jauh dari rumahnya, bergegas joenbum mengambil sepeda dan menggoesnya menuju minimarket selama menggoes sepedanya joenbum berusaha menikmati pemandangan sekitar jalan agar dia bisa melupakan kesalahan pada gadis itu. Tapi tetap tidak bisa. Sudah menggoes begitu jauh akhirnya joenbum sampai keminimarket dan membeli beberapa makanan dan minuman untuk menghilangkan lelahnya dan rasa bersalahnya, kemudian dia duduk didalam minimarket dengan kaca lebar dan besar dihadapnnya sambil melihat jalanan didepan minimarket tersebut.
"Kriingg. . ." Lonceng minimarket itu berbunyi menandakan ada pelanggan masuk kedalam minimarket.
"Semunya jadi 50yuan"sahut kasir minimarket tersebut terhadap pelanggan yang membeli.
Kemudian pelanggan tersebut membayar belanjaan yang dia beli dan memilih tempat duduk diluar.
"Aahhh sepertinya es krim ini sangat enak,aahh. . Loh ko sendoknya tidak ada?" Dengan rasa kecewa dan wajah cemberut.
Kemudian ada laki-laki yang berjalan menujunya.
"Ini kau bisa pakai sendok es krim ku saja, tadi kasirnya memberi satu sendok es krim lagi sepertinya dia ceroboh hahaha" dengan candanya yang ringan dan senyum joenbum menawarkan bantuannya. Laki-kali yang menuju meja itu adalah joenbum.
" oh,ia terimakasih. . " jawab dengan nada ringan.
Kemudian joenbum kembali ketempat duduknya semula
dan melihat gadis sekaligus pelanggan minimarket yang masuk sehabis dirinya dan tersenyum melihat gadis berambut ikal dibagian bawah dengan warna caramel serta pipi yang kemerahan dan berisi dengan bibir yang sama sama manis seperti es krim yang gadis itu makan, membuat joenbum terkesan melihat gadis itu.
"Aahh rambutnya bagus, aku tidak punya rambut sebagus itu, aku hanya punya rambut hitam" sambil memegangi rambutnya.
"Haiiiii yeonri. . .kau selalu saja keluar kelas, cepat kembali kekelas" dengan nada marah dan kemudian berusaha menarik gadis yang bernama yeonri tersebut.

A Close Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang