A Close Secret Admirer #4

3 0 0
                                    

"Siapa gadis itu?" Joenbum tersenyum tipis di wajahnya penuh dengan tanya sambil mengayuh sedepanya dengan semangat.
"Aaahhhh. . . Belajar terus,ini menyebalkan, aku butuh hiburan. . lagi pula apa salahnya mencari hiburan sesaat di minimarket sambil mencicipi manisnya eskrim vanila" yeonri sambil menggigiti sendok eskrim sesekali untuk melampiaskan rasa kesalnya.
"Hhuuuufff. . . Aku paham kau ini sepertinya memang sudah pintar dari lahir tapi tolonglaahh patuhi perintahku jika ayahmu tahu kau keluar dijam pelajaran hari ini habislah aku" panik dan lelahnya menjadi satu.
"Ini hanya kelas non formal jadi berhentilah untuk sok formal" dengan mata sinis melihat pak jhang guru kursus.
"Hweeeaaa . . . Terserah kau, aku hanya berusaha menjaga otak mu dengan baik, omong-omong bagaimana dengan ujian masuk universitas mu? Berhasilkah?" Dengan khawatir pak jhang bertanya.
"Hasilnya belum diumumkan pak, sekitar musim dingin nanti akan diumumkan"sambil terus memakan eskrim yang tersisa dan tanpa menatap wajah pak jhang.
"Aahhhh. . . Aku yakin kau berhasil,aahh terserahlah, yang aku inginkan kau lolos dalam ujian agar aku bisa dapat uang tambahan dari ayah mu hahahaha. . ." Pak jhang berusaha tertawa dengan kepala peningnya.
"Hhhmmmmm. . ." Dengan dinginnya yeonri menjawab.
Beberapa bulan sudah terlewati dan  musim salju akan segera tiba.
Joenbum terus menggoes sepedanya dijalan dengan udara yang hampir dingin itu, kemudian dia berhenti di taman kota.
"Huufff. . . Haus sekali aku, tapi uangku sudah sekarat bahkan tak cukup untuk membeli minuman kaleng,mmhhhh kran taman mana kran taman" kemudian joenbum mencari kran taman untuk mendapatkan minum gratis, beberapa menit kemudi joenbum menemukan kran air tersebut.
"Aaaaahhhhh segarnya seperti aku terlahir kembali" sambil minum air joenbumpun ikut membasuh mukanya agar lebih segar, kemudian joenbum melihat seorang gadis sedang berlari ditaman kota.
"Aaahhhh dia? Gadis yang aku temui di minimarketkah?" Dengan wajah kaget dan tak menyangka akan menemukan gadis itu kembali, joenbum terus memandangi gadis yang sedang berlari itu,
"Akhirnya selesai juga, aku segera pulang" gadia itu bergegas pulang.
"Haaaaaiiiii gadis Vanilaaaaaaaa!!!. . . Kau tinggal dimana? Aku boleh bicara padamu? Haaaaaiiiii gadis vanilaaaaaaa!!!!" Joenbum terus berteriak dengan penuh harap akan tetapi gadis tersebut langsung berlari menuju arah yang bersamaan dan gadis itu tak mendengar teriakan joenbum karena gadis tersebut meggunakan aerphone ditelinganya.
"Aaarrggghhh sial gadis itu pakai aerphone pasti tidak mendengar ku" dengan rasa kesal dan kecewa joenbum pun juga bergegas pulang.
"Aahhh pengumuman ujian lolos atau tidak ditentukan besok hasilnya aakkhhh aku bisa masuk ke universitas itu atau tidak yah? Aarrrgghhh disana banyak anak yang sangat pintar dan mungkin satu banding milyaran bintang dilangit aku bisa lolos disana. Dengan wajah pasrah dan hembusan nafas yang tak bersemangat joenbum berbicara pada dirinya sendiri.
"Oh. . . gadis Vanila itu benar benar membuatku penasaran siapa gadis itu sebenarnya?" Dengan penuh tanya joenbum memikirkannya sambil meihat langit-langit atap kamarnya.

A Close Secret AdmirerDove le storie prendono vita. Scoprilo ora